London , 1847
Helena tidak melakukan perlakuan apapun. Tubuhnya terus mengkhianati dirinya bahkan ia juga terus menerima apa yang James lakukan padanya.
"Anda harus mengingat sensasi yang saya berikan !"
"Saya tidak ingin pria lain mendapatkan ini !".
"Semua pria itu akan seperti anjing gila yang mengejar anda nantinya, jika melihat anda dengan gaun ini di pesta dansa !".
"Saya harap anda dapat lebih bijak lagi , Lady !". James kembali mencium bibir Helena. Ia memastikan agar suara sang Lady tidak di dengar oleh siapapun.
Lady Helena mencoba untuk berbicara ditengah-tengah desahannya. "Ahh.. your grace, saya mohon kendalikan diri anda tapi ini semua jauh dari sebuah kesopanan.. ahh ..ohh"
James tersenyum pada Helena. "Sudah aku katakan , jangan bicara soal kesopanan saat ini . Aku tau apa yang anda inginkan lady ! Tubuh anda , mata anda bahkan tangan anda terus mencengkram bahu saya dan anda tidak menolak apapun tindakan yang saya berikan !". James kembali melanjutkan aktivitasnya. Jarinya semakin liar disana. Ia terus menerus membuat Lady Helena Matson mendesah.
"Lady anda akan mengingat ini sementara waktu !". Ucap James sembari terus memainkan jemarinya dan kembali mengecup bibir Helena.
Desehan Helena terdengar lebih kuat saat ini. Hal tersebut membuat James lebih bersemangat. Tak beberapa lama James merasakan tangannya basah. Ia berhasil membuat sang Lady cukup basah kali ini. James segera mengeluarkan tangannya dan berkata . "Ingat sensasi ini untuk sementara sebelum aku memberikanmu hal yang lebih menyenangkan nantinya". Ucap James sebelum keluar dari ruangan tersebut.
Sesaat setelah James keluar dari ruang ganti tersebut . Lady Helena segera membenarkan gaun yang ia kenakan. Ia segera bergegas untuk mencoba semua gaun lalu keluar dari ruangan tersebut.
***
Malam pesta dansa tiba . Kereta Duke Alvord sudah berada di pekarangan rumah Lady Hamingston. Satu persatu semua lady turun dari kereta tersebut. Nampak bibi Cambrige lalu Lady Lizzie Matson dan Lady Helena Matson keluar dari kereta kuda tersebut. James juga berada di sana menemani ketiga lady tersebut menghadiri pesta dansa pertama mereka di London.
Masuk ke dalam masyarakat bukan hal yang mudah, mengingat pangkat serta kelas sosial sangat berpengaruh disini bahkan masyarakat juga menuntut seorang bangsawan harus sempurna tanpa ada celah sedikitpun.
Lizzie akan melakukan debut pertamanya jadi semua orang berusaha agar adik dari Lady Helena Matson ini dapat diterima oleh masyarakat. "Mari bibi ". Ucap Lizzie yang menawarkan bibinya untuk masuk ke Hamingston Hall.
Sementara James dan Lady Helena Matson berada di belakang mereka berdua. Saat pertama kali masuk mereka berempat di sambut oleh Lady Hamingston yang di temani oleh Naomi.
Naomi merupakan seorang janda dari Viscount Mcmacrovy yang baru saja meninggal dunia 4 bulan yang lalu. Naomi bukan wanita yang baik bahkan banyak rumor tidak sedap yang beredar dimasyarakat tentang dirinya. salah satu rumor yang beredar mengatakan bahwa Naomi merupakan seorang janda yang memiliki banyak lelaki simpanan bahkan di kabarkan dia memiki 3 hingga 5 lelaki yang melayaninya setiap malam. Namun terlepas dari semua itu Naomi rupanya tertarik pada King's of Heart yaitu Duke Alvord. Naomi wanita materialistis jadi ketertarikannya pada Duke Alvord dapat di pastikan akibat kekayaan serta jabatan yang dimiliki oleh seorang Duke saja.
"Oh your grace , suatu kehormatan untuk saya dapat menyambut anda dan tunangan ada disini". Ucap Lady Hamingston.
"Terima kasih, Lady Hamingston". Jawab James.
"Tunangan ? apakah anda sudah bertunangan, your grace ?". Tanya Naomi keheranan.
"Perkenalkan ini Lady Helena Matson, tunangan saya". Ucap James.
Helena tersenyum . Namun Naomi tidak tampak senang dengan berita yang baru saja di dengarnya. Ia terlihat sedikit kesal dan memberi tatapan tajam pada Helena.
"Permisi nyonya-nyonya saya dan tunangan saya akan turun ke lantai dansa". Ucap James pamit undur diri.
James segera menggandeng Helena untuk pergi ke lantai dansa. "Your grace , apakah saya boleh tau ? mengapa Lady Naomi terlihat sangat kesal pada saya ?".
"Dia wanita gila yang menginginkan uang dan jabatan sebelumnya dia mencoba menjebak saya dalam permainannya namun saya berhasil lolos . Mungkin saat ini dia terkejut karena saya memiliki tunangan yang berarti tidak ada kesempatan baginya berada disamping saya". Jelas James.
Saat mereka masuk ke lantai dansa disana terlihat ada Paul , Henry dan Brentwood. Helena mulai terlihat ketakutan saat melihat Brentwood juga ada disana. Sementara itu James belum mengetahui apa yang terjadi diantara Helena dan Brentwood.
"Gentlemen , perkenalkan Lady Helena Matson putri pertama dari Crane Matson sekaligus tunangan Duke Alvord". Ucap James dengan percaya diri.
"Your gace pilihan anda sangat tepat , anda sungguh cantik lady ". ucap Henry sembari mencium punggung tangan dari Helena.
"Gaun anda sungguh indah lady , merah menawan membuat kulit anda terlihat sangat menakjubkan". Ucap Paul.
"Lady ternyata anda masih punya nyali untuk datang ke pesta dansa seperti ini" Ucap Brentwood diiringi dengan tawa keji.
"Jaga ucapan anda , brentwood ! Lady Helena Matson akan menjadi Duchess Alvord , dia akan menjadi istriku setelah musim ini berakhir ". Jawab James.
"Ohh maafkan kelancangan saya your grace , sebagai permintaan maaf saya bolehkah saya berdansa dengan tunangan anda ?". ucap Brentwood.
"Jika Lady Matson menyetujuinya maka akan aku ijinkan ". ucap James.
Helena mencoba mengendalikan dirinya. Ia nampak menelan air ludah sebelum menjawab pertanyaan yang ditunjukan padanya. keringatnya terus mengalir membasahi pelipisnya. Sepertinya Helena nampak ragu untuk menjawab permintaan Brentwood.
Brentwood mengambil inisiatif untuk menawarkan tangannya sehingga Lady Helena tidak dapat menolak tawarannya tersebut. James akhirnya memberikan ijin Brentwood berdansa dengan Helena. Sedangkan Helena terus mencoba menguasai dirinya agar tidak terlihat ketakutan.
"Mari Lady Helena Matson ". Ucap Brentwood dengan senyum sinisnya.
Helena tidak mengucapkan sepatah katapun pada Brentwood . Ia hanya mencoba agar tetap tenang dan berusaha untuk tetap menjaga kesopanan agar tidak merusak acara debut adiknya.
Alunan musik waltz diputar . Semua orang juga sudah bersiap pada posisinya. Perlahan setiap orang menari mengikuti alunan musik. Brentwood kali ini mulai sedikit melewati batasannya karena dia menyentuh punggung Helena terlalu rendah hingga hampir menyentuh pantatnya.
Pria tak bermoral itu juga membisikkan sesuatu pada Helena. "Apakah Duke Alvord tau jika anda bukan seorang perawan Lady Matson ?". Ia mengakhiri kalimatnya dengan tatapan sinis.
Lady Helena Matson tersontak. Ia semakin sulit mengendalikan diri . Ketakutannya dan seluruh bayangan masa lalu kembali menghantuinya dengan cepat. Semua hal yang pernah terjadi 10 tahun yang lalu sekarang berkumpul di pikirannya.
"Saya yakin Duke Alvord atau James tunanganmu itu belum mengetahuinya! Apa perlu saya beri tau Duke soal apa yang pernah terjadi diantara kita berdua 10 tahun yang lalu ,lady ?". Bisik Brentwood sekali lagi.
James yang sedang meneguk wine dari kejauhan sepertinya menyesali keputusannya untuk memperbolehkan Brentwood berdansa dengan Helena. James terus menatap mereka berdua saat berdansa . Hal tersebut membuat James merasa sangat gerah dan langsung mengendurkan ikatan carvatnya.
"Your grace , ada apa ?". Tanya Henry yang berada disamping James.
"Tidak , aku hanya merasa ruangan ini terlalu panas". Jawab James.
Paul tersenyum . "Seperti bukan itu alasan sebenarnya !". Paul melihat kearah Brentwood dan Helena yang sedang berdansa.
"Brentwood brengsek ! pria itu mencoba menggoda tunanganku , lihat bagaimana cara dia meletakkan tangannya pada tubuh Helena". James kembali meneguk wine.
"Brentwood memang memiliki reputasi paling buruk di seluruh London dan sekarang kau mengijinkannya menyentuh tunanganmu ? itu adalah masalah terbesarnya !". Ucap Henry.
" Ahh Sial ! ". Umpat James.
Mata James tidak dapat lepas dari Brentwood yang terus menerus mendekap Helena. Bahkan Brentwood memperlakukan Helena dengan sangat tidak sopan sepanjang mereka berdansa. James merasa terusik akibat semua itu . Ia juga berencana untuk merebut Helena setelah satu putaran selesai.