Chereads / UNTOUCHABLE LADY / Chapter 3 - King of Heart's

Chapter 3 - King of Heart's

London, 1847.

Pagi ini adalah pagi yang berbeda untuk Lady Helena Matson. Berada dikota besar seperti London bukan hal yang dapat Ia tangani dengan mudah. Terlepas dari semua itu kehidupan perkotaan yang penuh gossip dan juga masyakat yang penuh tuntutan merupakan hal baru untuknya . Kehidupan di perkotaan juga sangat berbeda dengan kehidupan perdesaan tempatnya tinggal bersama ketiga adiknya dan bibinya. Kehidupan diperdesaan jauh lebih ramah dari pada di kota besar.

Gossip di kalangan masyarakat sangat buruk bahkan ada sebuah kalimat yang mengatakan dinding juga memiliki telinga. Hal tersebut rupanya karena setiap tindakan yang ceroboh dapat menimbulkan malapetaka bagi siapa saja yang terlibat didalamnya.

Pagi ini Helena memutuskan untuk mengajak Wisley, anjing kesayangannya pergi berjalan-jalan ke Hyde park. Lady Helena menggunakan topi yang kuno dan besar untuk menutupi rambutnya. Ya ! dia selalu menggunakan topinya untuk menutupi rambutnya. Entah sejak kapan sang Lady memutuskan untuk terus menggunakannya tetapi itu cukup menggelikan.

Ia tidak peduli seberapa anehnya topi tersebut yang pasti dirinya mencoba untuk tampil tidak mencolok dihadapan publik. Adiknya sudah berulang kali mengatakan topi itu jelek dan kumal tetapi usaha sang adik tidak membuahkan hasil , Helena masih tetap menggunakan topi tersebut.

Tahun ini usia Helena menginjak 27 tahun dan dirinya masih belum menikah maupun bertunangan dengan seorang pria manapun. Ia mungkin akan berakhir mati kesepian .

***

Sebuah kereta kuda tiba-tiba mengerem mendadak di sebuah persimpangan jalan dekat Hyde park. Dari turun seorang pria dengan baju yang sedikit kurang rapi dan membawa sebotol brendi ditangan kanannya.

"Ahh Naomi membuatku merasa sangat buruk , janda itu mencoba segala cara untuk menjeratku dalam sebuah pernikahan !." Gumamnya sembari berusaha berjalan dengan tegap layaknya seorang pria bermartabat.

Cravat pria tersebut sudah tidak terpasang dengan benar bahkan rambutnya sedikit berantakan. Siapa saja orang yang tak sengaja melihatnya pasti akan mengira dirinya seorang tak terpelajar karena penampilannya yang seperti itu disaat hari sudah hampir siang.

"ahh sepertinya aku harus menegak habis semua brendi ini sebelum sampai dirumah atau Mrs. Canta akan mengomeliku dan melaporkannya kepada ibu." pria itu mengangkat tangan kanannya lalu mengarahkan botol brendi tersebut kearah mulutnya dengan gerakan sedikit kasar.

***

Terik matahari mulai terasa tanda hari semakin siang. Helena sudah berada di Hyde park saat ini bersama Wisley. Angin bertiup cukup kencang saat ini sehingga sesekali Helena tidak mencengkram erat Harness milik Wisley dengan benar. Ia sibuk terus membenarkan topi kumalnya agar tetap menutupi rambut.

Sial bagi Lady Matson karena suasana London belum begitu familiar bagi dirinya. Ia beberapa kali mencoba menjauhi keramaian agar tidak menarik banyak perhatian. Bahkan hanya untuk sekedar berpapasan dirinya menghindari kontak mata.

Ayahnya yang seorang Earl harus mengejar kapal menuju tanjung harapan sehingga hanya menurunkan anak-anaknya bersama semua koper kemarin malam di depan Matson Hall atau rumah keluarga Matson di London tanpa membatu anak-anaknya memasukkan barang. Earl Matson atau masyarakat sering menyebutnya Earl yang gila adalah pemburu barang antik, kecintaannya tergahap antik dan eksotis membuat dirinya sering berpergiaan jauh melintasi samudra. Begitu pula sang Countess , wanita yang yang memberi 4 orang anak pada Earl Matson juga sama gilanya. Mereka berdua terkenal sebagai kolektor barang antik yang fenomenal. Bahkan koleksi mereka diperkirakaan lebih lengkap dari pada koleksi museum di seluruh London.

Akibat kedua orang tuanya yang sering berpergian jauh. Lady Helena Matson di titipkan di perdesaan oleh ayahnya. Sementara itu kedua orang tuanya pergi berlayar untuk berburu koleksi barang antik lainnya. Selama di perdesaan keempat anak Earl Matson tinggal bersama bibi Cambrige. Begitu juga di London mereka juga akan di asuh oleh bibi Cambrige.

Tujuan sang Earl mengajak keempat anaknya datang ke London adalah untuk memberi kesempatan Linzzie Mantson , anak keduanya untuk mendapatkan season. Tahun ini Linzzie berumur 17 tahun dimana umur tersebut merupakan tanda untuk seorang wanita memulai debut pertamanya di masyarakat.

Malang bagi Lady Helena karena melewatkan begitu banyak season akibat membantu ibunya dalam mengurus kedua adik kembarnya , Tony and Thomas Matson. Setelah adik kembarnya lahir ibunya mengalami pendarahan yang cukup hebat sehingga dibutuhkan pemulihan beberapa bulan. Hal itu membuat Helena sibuk dengan tanggung jawabnya sebagai kakak. Sementara tahun-tahun berikutnya ibunya , sang Countess kembali menemani sang ayah berkelana ke berbagai negara untuk mendapatkan barang antik.

Helena diberi tugas untuk menjadi pendamping bagi Linzzie tapi seperti yang Ia tahu bahwa dirinya juga bukan ahli dalam sebuah pesta dansa. Sepertinya dirinyalah yang harus ikut dalam season ini karena umurnya yang sudah mendekati 30 tahun.

***

James Alvord masih berjalan sempoyongan dengan tangan kanan yang kini memegang botol brendi kosong . "Sial kusir kereta kuda itu tidak tau cara mengendalikan kudanya !." Gumamnya sambil terus berjalan menuju Hyde park.

James semalam berpesta dengan sahabatnya Charles atau lebih dikenal dengan Mayor Charles yang baru saja pulang dengan membawa kemenangan bagi Inggris atas beberapa negara di pasifik. Malam itu begitu riuh hingga puluhan litter bir habis malam itu. Mereka berpesta di sebuah klub yang sengaja di sewa oleh Charles untuk semua temannya.

Namun kemalangan justru menghantam James malam itu. Naomi seorang janda dari Lord Hamingston tiba-tiba datang ke dalam klub lalu menempel dengannya semalaman. Sang Viscount baru saja meninggal 1 bulan yang lalu tapi Naomi sudah gencar mendekati beberapa pria muda. James tahu Ia bukanlah satu-satunya pria yang pernah naik ke ranjang Naomi setelah kepergian mendiang Hamingston tetapi karena jabatannya yang cukup tinggi , membuat Naomi terus mengejarnya dan ingin menjebaknya dalam suatu pernikahan.

James akhirnya memutuskan bertahan di klub hingga pagi hari. Keberadaan Naomi membuat dirinya sedikit kesal dan meneguk brendi tanpa menghiraukan berapa banyak minuman itu masuk dalam ketubuhnya. Naomi enggan beranjak pergi dan terus menempel pada James semalaman penuh di klub. Tetapi nasib munjur mendatangi James, Naomi cukup mabuk dan Ia segera menyuruh pelayanan Naomi untuk membawanya pulang.

James yang saat itu belum menyadari bahwa dirinya telah menegak brendi cukup banyak mulai berpesta lagi dan meminum brendi kembali hingga pagi hari. Charles sahabatnya tidak dapat memperhatikan James karena dirinya memiliki cukup banyak tamu yang harus diperhatikan malam itu.

Hari sudah hampir siang dan James memesan kereta kuda untuk mengantarkannya pulang. Namun persimpangan jalan di dekat Hyde park dirinya merasa perlu udara segar untuk meredakan rasa mabuknya. Pada akhirnya Ia meminta kusir kereta kuda untuk memberhentikan kudanya di sana. Usia kusir cukup tua sehingga tidak mendengar perkataan James. James perlu mengulangi perkataannya berulang kali hingga akhirnya kusir menghentikan kereta kuda secara tiba-tiba di persimpangan jalan tersebut.

***

Angin bertiup cukup kencang di Hyde park. Kali ini Lady Helena tidak dapat mempertahankan topinya. Topi terbang dan membuat rambutnya yang kemerahan terlihat. Dirinya yang panik segera mengambil topi yang terjatuh di tanah, namun sayangnya Ia lupa akan harness yang sebelumnya Ia pegang. Hal itu membuat Wisley berlari kearah timur Hyde park.

"Wisley..... tunggu mau kemana kamu ?". Teriak Lady Matson sembari memegang erat topinya. Ia berusaha mengejar anjing kesayangannya tersebut. Gaun yang digunakannya cukup lebar pada hari itu sehingga sedikit menyulitkan dirinya untuk bergerak cepat.

setelah beberapa meter Wistley akhirnya berhenti didekat kaki seorang pria dan diikuti oleh Helena yang terengah-enggah di belakangnya. "Maafkan aku tuan karena kelancangan ini tapi ini diluar kendaliku , Wisley berlari cukup kencang dan aku tidak dapat meraihnya !."

Seketika James mengarahkan pandangannya pada wanita dengan topi kumal itu. "Tidak masalah, terkadang anda harus melepaskan tali pengikatnya agar dia dapat berlari dengan bebas di taman, Lady !."

Angin kembali menerbangkan topi Lady Helena Matson. Hal tersebut membuat rambutnya yang kemerahan terlihat oleh James. Mata almond serta bibir yang mungil itu terekspos dengan jelas kali ini. James tak bisa berpaling dalam situasi itu. Hal itu juga membuat Helena dan James terlibat kontak mata dalam beberapa detik sebelum Lady Matson sadar bahwa topinya kembali terbang akibat tiupan angin.