"Udah deh! Udah!" Renno menengahi.
"kKalian tuh ya bisa gak sih gak usah ribut dulu." Cowok itu berdiri diantara Alex dan Syila, mencoba memutus tatapan diantara mereka berdua. "Yuk ke kelas. Kasian ini anak orang nanti kena damprat."
Syila melangkah mundur Memberikan jarak antara mereka, lantas ia kembali mengusap pipi nya dengan kaleng yang berembun. Rasanya cukup menyegarkan bagi pipi Syila yang memang masih terasa panasnya. Tamparan Temari memang tidak terasa ketika Syila masih sibuk dengan amarahnya sendiri, namun sekarang pipinya terasa lumayan perih. Temari begitu kuat menamparnya tadi.
"Dik.. Lex.. "
"Kalau kalian mau ke kelas, langsung ke kelas aja. Nanti gue nyusul deh. Gue mau nganterin Syila ke kelasnya dulu" ucap Roni.
"Mau ngapain lagi?"
"Cuma nganterin doang kok."
"Oke deh."
Alex mulai beranjak tanpa mengucap apa apa lagi. Diikuti oleh Syila, Roni dan juga Dika di belakang nya.
**