"Ilaa"
"Syilaa"
"Syila! Tunggu dulu dong!" Teriak Dika beberapa kali agar Syila mendengar nya.
Mendengar namanya dipanggil Syila langsung menghentikan langkah nya. Dia tahu betul siapa pemilik darj suara itu.
"Kak Dika, please deh, jangan ikutin aku. Aku sekarang lagi pengen sendiri" pinta Syila sedikit memelas.
"Iya, gue tau kok. Tapi lebih baik lo ikut gue sekarang!" Sahut Dika yang tak ingin ajakan nya di tolak mentah mentah oleh cewek itu
"Ke mana? "
Dika menjawab dengan sebuah decakan, lantas menarik tangan Syila dan membawa cewek mungil itu menaiki tangga dengan cepat. Mereka naik ke lantai dua, lantai tiga, lantai empat, lantai lima, dan entah berapa lantai lagi Dika akan membawa nya. Syila bahkan sudah menyerah untuk menebak nya. Fokus nya kini beralih pada napas nya yang mulai terputus putus karena kelelahan menaiki anak tangga