"Aku tuh takut sama darah." Ucap Syila disela sela desisan nya.
"Takut darah?"
"Iya Nis. Sebenernya tuh aku nggak bisa, lebih tepatnya sih gak kuat liat darah yang banyak banyak gitu. Langsung pusing kepalaku terus mual mual juga. Tapi kalau darah tiap bulan aku masih bisa mengatasinya. Hehe,"
Anisa sedikit mendengus kesal. Bagaimana tidak bisa bisanya Syila masih bercanda di saat tangan nya sedang terluka seperti itu.
"Kayaknya itu perlu diobatin dulu. Aku mintain obat merah ke perawat dulu ya. Kamu di kelas aja kalau masih pusing pusing"
Syila akhirnya mengangguk, tidak mau menolak kebaikan Anisa kali ini.
"Makasih ya, Sha."
Anisa hanya tersenyum untuk menanggapi ucapan Syila. Lalu keduanya berpisah arah. Syila yang kembali ke dalam kelas, dan Anisa yang menuju ke lantai bawah dimana UKS berada.