"Apa?" tanya Alex balik pada Syila. Ia tidak mengerti sama sekali.
"Cola yang jumlahnya sekerdus kemarin lusa udah lo abisin? Cepat banget? Dibuat mandi?"
"Pfftt..." Roni dan Dika yang sadar bahwa Syila sedang bicara sarkasme, hanya bisa menahan gelak tawa. Mereka tentu tahu apa yang dimaksud Syila dengan 'sekerdus cola'.
Sementara itu, Alex hanya mengatupkan bibirnya rapat rapat. Wajahnya sedikit memerah, kentara sekali jika Alex sedang menahan emosi. "Hari ini gue nggak ada niat gangguin lo, ya. Kenapa lo justru yang gangguin gue?" ucap Alex tajam, sengaja memajukan tubuhnya agar Syila bisa merasa terintimidasi. Namun, hal itu hanya ada dalam imajinasi Alex, sebab Syila hanya memutar bola matanya dengan malas.
"Gangguin apa? Gue cuma nanya aja kok"
"Tapi bagi gue, itu ganggu!"
"Apa perlu gue ingetin kalau lo gangguin gue lebih sering? Perlu gue sebutin satu satu?"
"Oh, jadi intinya lo mau balas dendam?"
Syila hanya mengedikkan bahu sambil mengaduk baksonya.