"Alexx.. !"
Plak!
Terdengar suara tamparan yang keras hingga menggema di dalam ruang musik.
Setelah berjuang untuk beberapa saat, akhirnya Syila berhasil mendorong Alex dengan sekuat tenaga dan memberikan cowok jangkung itu sebuah tamparan yang keras di pipi sebelah kanan nya.
Bahkan, bisa jadi lebih keras dari pada tamparan yang Ia berikan kemarin pada Alex. Ah, iya, benar, kemarin. Dua hari mendapat sebuah tamparan berturut turut, bahkan dari tangan yang sama.
"Gue benci sama lo.. !"
"Gue bener bener benci sama lo! Brengsek! Sialaaaaan !!"
Syila mengerahkan seluruh tenaga yang ia punya untuk memberi kan pukulan pada Alex. Memukul cowok itu dengan kepalan tangannya yang mungil. Kemarahan Syila sudah tak bisa lagi untuk terbendung. Ia masih mengingat dengan jelas bagaimana tatapan tatapan merendahkan dari orang orang yang ditujukan untuknya, ejekan, umpatan dan segala hal yang membuat Syila tak bisa lagi untuk merasa tenang.