Sean tak ingin mengambil kesempatan di saat Lathia dan Crish bertengkar, kalau begitu Sean sama saja dengan pecundang. Ia juga merutuki dirinya sendiri yang ingin mencari kesempatan saat Lathia berada di halte. Sean tak tau pertengkaran besar itu akan terjadi, soal harus melibatkan Asya.
"Aku akan berbicara pada Kak Crish. Dia pasti punya alasan mengapa bisa berduaan bersama Asya. Kamu pasti paham tentang Crish, kamu paling mengenal dia," jelas Sean lagi berharap Lathia mengerti. Ia mengusap air mata yang mengalir di pelupuk gadis itu. "Jadi, jangan sedih. Aku melepaskanmu untuk bahagia, bukan menangis seperti ini."
Lathia tertunduk, ia merenungi apa yang Sean katakan. Mungkin, benar kata lelaki itu. Lathia harus membicarakan tentang ini secara baik-baik. Ia paling paham dengan Crish, dan selama ia mengenalnya, Crish selalu melakukan apapun dengan menimbang sebab dan akibat terlebih dahulu. Gadis itu kemudian mengusap air matanya dengan kasar.