Klek!
"Lewat sini," ujar Sean dengan suara pelan. Lelaki itu menarik tangan Asya yang kini tengah berusaha keluar dari jendela. Asya yang merasa tak nyaman, menepis tangan Sean.
"Aku bisa sendiri!" sentak Asya, gadis itu menaiki bingkai jendela dan lompat dari sana.
"Gadis berani." Sean berkomentar. "Aku sering lewat sini untuk pergi ke atap," ungkapnya sembari melangkah dengan derap sunyi, menyusuri area rumah paling kanan, tepat beberapa meter jaraknya dari kamar Sean. Setelah berbelok, Sean melirik ke arah Asya dan menunjuk tangga yang menghubungkannya dengan lantai khusus jemuran.
"Kau duluan," titahnya. Asya hanya menurut, gadis itu sampai di lantai penjemuran dan cukup takjub saat melihat area sekitar. "Setelah kamu menaiki genting bagian ini, kamu akan terhubung dengan balkon ruang pelayan. Paham, 'kan? Kamu bisa ke sana sendiri?" tanya Sean memastikan, menatap Asya serius.