"Akan aku pastikan! Setelah ini kamu tak akan hidup tenang! Anak pembantu sialan!" teriak Lathia dengan nafas menggebu.
Semua pelanggan yang ada di sana langsung mengikuti arah pandang Lathia, mereka semua melemparkan tatapan pada Asya.
Sean menatap Lathia tak habis pikir. "Sudah! Kau sudah berlebihan!" ujar Sean dengan suara berbisik. Lelaki itu lalu menggiring punggung Lathia hingga gadis itu hanya bisa pasrah dan keluar dari cafe.
Sementara itu, Asya yang mendapatkan kata-kata penuh cercaan dan sumpah, hanya bisa menatap ke arah sekitarnya dengan pandangan hampa. Asya perlahan melepaskan tangannya dari pelipisnya yang berdarah.
"Anak pembantu ...?" tanya Crish pelan, menatap Asya dengan ekspresi terkejut.
Asya mengerling, ke arah lelaki yang masih memeluknya itu. Dari tatapan dekat, Asya bisa melihat raut wajah Crish dengan jelas. Crish nampak tak bisa berkata-kata dengan pernyataan Lathia tadi.