Sehari setelah kepergian mereka ke Bogor, kini Rachel kembali masuk sekolah. Akan tetapi, ia yang peka menyadari keanehan dari teman-teman sekelasnya, sahabat-sahabatnya, dan juga murid-murid lainnya. Sejak pagi tadi, saat ia mulai menginjakkan kakinya di SMA Nusa Jaya, semua tatapan murid-murid sudah tertuju padanya. Ia sendiri bingung ada apa, tapi saat ia berjalan menuju kelasnya ia tidak sengaja mendengar soal dirinya yang mendapat 'buly'an dari seorang siswi.
Tidak percaya akan hal itu, Rachel pun mendatangi salah satu sahabatnya yang berada di kelas. Seinggat dirinya, sewaktu kasus foto dirinya dulu, murid-murid lain tidak membicarakan soal ini.
"Li, kamu tau gak ini ada apa? Kok kayaknya semua lagi ngomongin aku, sih?"
Aulia yang sedang membaca buku LKSnya pun segera menutup bukunya, lalu segera berdiri.
"Aku gak tau, udah ya aku lagi sibuk."
Setelah berkata seperti itu, Aulia langsung pergi meninggalkan kelas. Rachel hanya bisa menghela nafas, lalu bangkit berdiri dan keluar kelas. Ia ingin pergi ke kelas Kenzo untuk bertanya tentang apa yang terjadi saat ia koma.
Namun sialnya, saat ia keluar kelas, ia malah bertemu dengan Laura, Nela, dan Vita. Ketiga anak itu ingin pergi ke toilet.
"Eh, Rachel. Udah masuk ya?" sapa Laura ramah.
Rachel yang tidak terbiasa mendengar suara lembut Laura pun, merasa ada yang aneh. Tapi, ia segera menepis perasaan aneh itu karena ingat perkataan Ibunya. 'Jangan berpikiran buruk pada orang.'
"A-ada apa ya, kak?"
"Gak kok, cuma pengen jalan berdua. Gak boleh ya?" tanya Laura dengan suara di buat-buat.
"Eh boleh dong, kak." kata Rachel sambil menarik sebelah tangan Laura.
Nela membulatkan kedua matanya, ketika melihat sebelah tangan sahabatnya itu dipegang oleh Rachel. Ia ingin memukul Rachel saat itu juga, tapi Laura mrmberikannya kode agar ia bersikap tenang.
Mereka berempat segera pergi menuju toilet. Selama perjalanan, sebelah tangan Laura di rangkul oleh Rachel. Laura hanya bisa memandangi tangannya, 'Semoga gue habis ini gak kena virus deh!'
Tiba di depan pintu toilet, Laura secara tiba-tiba melepaskan pegangan tangan Rachel. Hal itu membuat Rachel bingung dan melihat ke arah Laura. 'Duh, kok perasaan aku jadi gak enak ya?' kata Rachel dalam hati.
Laura mempersilahkan Rachel untuk masuk terlebih dahulu. Akhirnya, ia masuk terlebih dahulu, walau perasaannya sedikit tidak enak. Pada saat ia sudah memasuki toilet tersebut,tiba-tiba saja Laura mendorongnya ke arah dalam toilet, hingga kepala Rachel membentur pinggiran westafel.
"Ups, sori. Gak sengaja tangan gue licin!"
Rachel ingin berdiri, tapi Nela dengan sigap menahan pundaknya hingga ia kembali terduduk di lantai toilet yang dingin. Lalu dengan tiba-tiba, Laura menampar pipi Rachel dengan kuat hingga mengeluarkan suara.
"Lo mau lawan gue. Lo gak tau gue siapa, hah?" tanya Laura sambil berkacak pinggang.
'Firasat aku tadi benar, kak Kenzo tolong aku!' teriak Rachel dalam hati.
"Ma-maksud kakak apa?" tanya Rachel dengan suara lirih sembari menahan rasa panas pada pipinya.
Untuk kedua kalinya, Laura menampar wajah Rachel sampai kepalanya lagi-lagi menabrak pinggiran westafel hingga ia pingsan. Awalnya, baik Laura maupun Nela tidak menyadari Rachel pingsan sebelumnya. Mereka memutuskan untuk menyiram Rachel menggunakan air dengan gayung. Tapi Rachel tidak menunjukkan pegerakan sama sekali.
"Hel, lo gak kenapa-kenapa kan?" tanya Nela yang mulai panik.
"Halah, paling cuman pura-pura pingsan doang!" kata Laura santai.
Nela mencoba menepuk-nepuk wajah Rachel, mencoba untuk membangunkannya.
"Fix Ra, dia pingsan. Gimana nih?" panik Nela.
"Kok lo tanya sama gue sih? Ya, lo uruslah!"
kata Laura berusaha menyembunyikan kepanikannya.
"Temen-temen, apa dia mati?" tanya Vita polos sejak tadi ia hanya memperhatikan kedua temannya. Diam-diam ia juga telah merekam semua perlakuan keji teman-temannya.
Mendemgar omongan dari Vita membuat keduanya bertambah panik.Saking paniknya, Laura dengan terburu-buru meninggalkan kamar mandi dengan kondisi pintu yang terbuka. Pada saat itu, ia tidak sengaja menabrak Brian yang hendak ke toilet.
"Au..., hati-hati dong kalau jalan!"
Laura tidak menggubris omongan Brian dan langsung pergi begitu saja. Pada saat Brian ingin lanjut berjalan, tiba-tiba Vita keluar dari toilet perempuan dengan wajah yang khawatir.
"Hei, hei Vit. Ada apa, kenapa muka kamu panik banget?" tanya Brian pelan.
Vita menunjuk-nunjuk kamar mandi, ia seperti akan berbicara tapi tidak jadi. Karena penasaran, Brian pun langsung mengecek ke kamar mandi itu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Nela sedang berusaha membangunkan Rachel yang pingsan.
"Nela lo..."
***
MOHON UNTUK TIDAK DITIRU YA TINDAKKAN LAURA YA 😊