Chereads / The History About Us. / Chapter 44 - Bagian 43.

Chapter 44 - Bagian 43.

Air mata secara perlahan keluar dari mata bulat Rachel. Karena tidak tega melihat anak perempuan yang ia suka menangis, Kenzo pun memeluknya di depan umum. Banyak fans Kenzo yang melihat mereka berdua jadi marah dan geram terhadap Rachel. Termasuk Aulia dan juga Vinez.

Tepat pada saat itu, Jerry selaku ketua osis dan Claudi selaku wakilnya datang menghampiri Rachel dan Kenzo.

"Rachel, bisa ikut kakak ke ruang OSIS?"

Dengan kondisi masih menangis, Rachel pun mengangguk. Ditemani Kenzo dan Claudi, Rachel pun berjalan mengikuti Jerry ke ruang OSIS.

Sesampainya mereka di ruang OSIS, Rachel dipersilahkan duduk oleh Jerry. Sementara Rachel di intergoisasi di dalam Kenzo menunggu di luar dengan perasaan khawatir. Tanpa di duga, sahabatnya pun datang menghampirinya.

"KENZO!!! Lo kemana aja..." teriak Brian sambil memeluk Kenzo.

Kenzo yang merasa risih, segera melepaskan pelukan Brian dan beralih menatap Alex yang sedang memainkam ponselnya.

"Ngapain lo kesini?" tanya Kenzo berusaha menahan amarah.

"Emang ada larangan?" jawab Alex santai.

Sementara mereka di luar sedang berdebat, di dalam ruangan Rachel masih menangis mendengar pertanyaan dari ketua OSIS.

"Rachel, apa benar yang di foto itu kamu?"

"Hiks...hiks...hiks."

"Rachel... Jangan nangis, kamu jawab jujur aja." kata Claudi berusaha menenangkan Rachel.

Melihat Rachel yang tidak mau berhenti menangis, Jerry pun hanya bisa memutuskan untuk menanyai Rachel besok. Rachel yang ditemani Claudi keluar dari dalam ruangan, langsung disambut oleh KAB.

"Gimana?" tanya Kenzo cepat begitu melihat Rachel.

Rachel hanya diam membisu mendengar pertayaan Kenzo. Lalu ia menatap Claudi,

"Kak, boleh aku ke rumah kakak? Saat ini aku ingin sendiri dulu."

Kenzo menatap nanar Rachel yang berjalan di sebelah Claudi dengan lesu. Tiba-tiba Alex yang berdiri di belakang Kenzo, berlari menghampiri Rachel.

"Hel, gimana kalo rumah aku? Disana ada Mama gue... Mungkin lo bisa cerita ke dia, gimana?" 

Perkataan Alex barusan tidak hanya mengejutkan Rachel, tapi juga Claudi dan Kenzo.

'Hah? Gue gak salah denger nih?!'Claudi dalam hati tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Dengan cepat, Kenzo menghampiri Rachel untuk mencegahnya. Namun, terlambat. Rachel lebih dulu mengiyakan ajakan tersebut, melalui satu anggukkan dari kepalanya.

Masih dengan perasaannya yang sedih, akhirnya Rachel, KAB, dan Claudi pergi ke rumah Alex. Saat mereka berjalan ke mobil Alex, dapat Rachel dengar dengan jelas kalau murid-murid satu sekolahan masih membicarakan Rachel. Diam-diam, Claudi yang berjalan di sebelah Rachel pun mengumpat. Lalu ia mengeluarkan ponsel dan mengetikkan sesuatu disana.

Sebelum ke rumah Alex, mereka berhenti dulu di salah satu cafe dekat sekolah. Begitu masuk ke dalam, mereka langsung duduk dan memesan minuman.

"Eh, kamu dek. Datang lagi cowoknya kemana?" kata salah satu pegawai cafe sambil mengantaran pesanan mereka.

Waktu itu Rachel pernah mampir ke cafe tersebut bersana Satria, dan pegawai itu malah mengira Satria pacar Rachel. Tidak suka mendengar itu, Alex pun pamit ke toilet dan Kenzo langsung meminum minumannya. Claudi yang melihat itu semua menjadi kesal dan lebih memilih bberkirim pesan di ponselnya.

Singkat cerita, mereka semua yelah berada di depan rumah Alex yang megah. Terlihat Rachel enggan memasuki rumah itu, tapi ia malah mendapat paksaan dari Alex dan Claudi. Akhirnya, Rachel pun masuk.

"Hai, Lex. Kamu pulang sayang." sambut Wina yang sedang membaca majalah diruangan tengah.

Alex pun menghampiri Mamanya, kemudian mencium kedua pipi Mamanya.

Wina terkejut ketika melihat Rachel berdiri di samping Claudi.

"Siapa ini ya-, oh ya ampun Rachel?!" Wina senang sekaligus kaget melihat Rachel.

Claudi yang cemburu dan merasa tidak diperdulikan pun langsung pamit pergi. Ia langsung pergi ke sebuah cafe terdekat untuk menemui Vinez dan juga Aulia.

Setrlah Claudi pamit, Wina pergi ke belakang untuk membuatkan mereka minuman. Diam-diam Wina menelpon Heru untuk memberi kabar kepada Heru. Tiba-tiba anak perempuannya, Tania datang merebut ponselnya.

"Mama lagi telpon siapa?"

"Tania!" Wina kaget melihat Tania mengambil ponselnya, lalu ia merampasnya kembali dan segera kembali menemani Rachel dan anaknya.

***