Chereads / The History About Us. / Chapter 48 - Bagian 47.

Chapter 48 - Bagian 47.

'Kenapa kamu populer banget sih, Hel?'

Berulang kali kata-kata itu berputar-putar di dalam benak Alex. Saat ini anak laki-laki itu berada di sebuah warung makan di samping sekolah. Anak itu sedang galau, memikirkan hubungan persahabatan dan percintaannya yang rumit. Ia jadi teringat kembali, saat ia tidak sengaja menabrak Rachel.

Waktu itu ia pergi bukan karena ia sombong atau apa. Saat itu, Alex sangat terkejut karena ia tidak menyangka akan bertemu dengan Rachel lagi, bahkan di sekolah yang sama dengan dirinya.

Flashback.

6 maret 2018

Hari itu adalah hari terakhir ujian nasional, tim basket SMP Nusa Jaya sedang menyelenggarakan pesta terakhir ujian di Bogor. Saat itu hujan turun dengan amat deras. Jadi, bus yang mereka tumpangi terpaksa berhenti di sebuah minimarket terdekat. Saat itu hanya Alex yang bangun, yang lain tertidur karena kelelahan. ll

Pada saat itulah, Alex melihat ke luar jendela bus. Tidak jauh dari sana seorang anak perempuan yang nekat menerobos derasnya hujan. Hanya untuk menyelamatkan seekor anak kucing yang kehujanan.

Ketika ia telah berhasil menyelamatkan anak kucing itu, anak perempuan itu berinteraksi dengan kucing tersebut. Dengan gerak bibir perempuan itu, dapat Alex tebak anak perempuan itu sedang menceramahi anak kucing itu, layaknya seorang Ibu pada anaknya.

Dan tanpa sadar, saat itu adalah pertama kalinya Alex jatug cinta dengan perempuan yang tidak ia kenal.

Flashback off.

Alex mengingat masa-masa itu, ia pun mengacak rambutnya frustrasi. Air mata mengalir pelan membasahi pipinya. Untuk pertama kalinya seorang Alexander Ryanno Santoso menangis hanya karena seorang perempuan.

Semteara itu di kantin sekolah, sudah dari 15 menit yang lalu Rachel tertidur dalam pelukan Satria. Mungkin, anak itu kelelahan berteriak-teriak sewaktu ia dikurung di gudang. Satria mencoba untuk menggerakkan sebelah tangannya-yang digunakan sebagai bantal tidur Rachel, tapi anak perempuan itu malah menggeliat mencari posisi yang nyaman.

'Ngerepotin banget deh, nih anak!'

Lalu dengan sebelah tangannya, Satria mengambil ponselnya dan mulai mengirimkan pesan pada Claudi.

Sementara di ruang kelas, Claudi sedang menulis rumus fisika di bukunya. Tiba-tiba ponselnya bergetar dan sebuah notifikasi pesan belum terbaca pun muncul di ponselnya.

Kebetulan, Nela yang duduk sebangku melihatnya. Buru-buru Claudi mematikan layar ponselnya yang menyala dan kembali fokus kepada guru fisika yang sedang menerangkan di depan.

'Satria? Ada hubungan apa antara mereka? Gue harus cari tau siapa tau berguna buat Laura.'

***