Chereads / The History About Us. / Chapter 35 - Bagian 34.

Chapter 35 - Bagian 34.

Heru dan Wina saat ini sedang berdiri di depan lift, menunggu pintu lift itu terbuka. Heru sebenarnya sangat gugup saat ini. Bagaimana tidak, istrinya saat ini sedang ada di dalam restoran bersama suami mantannya. Ini gila. Bagaimana kalau mereka lebih dulu selingkuh?

Pintu lift terbuka, buru-buru Heru menarik tangan Wina untuk masuk ke dalam. Setelah mereka berdua masuk, entah mengapa tidak ada percakapan sama sekali dari mereka. Dan tidak lama kemudian, lift pun tiba di besment hotel. Wina berjalan mengikuti Heru menuju ke kendaraannya.

Wina terbelak kaget melihat kendaraan Heru. Bukan karena tidak suka, tapi karena ia kaget melihat motor vespa itu masih pria itu gunakan, dan belum ia ganti sama sekali.

"Wah, motor ini masih ada ya?" teriak Wina kegirangan.

Suara Wina yang sedikit berteriak terdengar menggema di besment itu.  Heru hanya tersenyum manis, lalu memberikan helm itu pada Wina.

"Mau ke mana?"

"Kita cari tempat yang enak buat ngobrol."

Awalnya Wina sempat menolak ajakan Heru, tapi karena pria itu memaksa dan memohon padanya akhirnya, ia pun luluh dan mau ikut pergi dengannya.

Tidak memakan waktu lama, Heru menyetop motornya di pinggir sebuah danau buatan. Di situ terdapat perahu kayuh yang berbentuk bebek dan penjual jagung bakar.

Heru dan Wina duduk disalah satu meja kosong dan memesan jagung bakar. Keduanya terdiam cukup lama, sampai

"Win, kita naik bebek yuk!" usul Heru

"Gak. Aku ngeri, kamu aja." tolak Wina

"Ayolah, Win. Sekalian kita mengenang masa lalu."

Heru terus berusaha tapi tetap saja Wina menolak. Tiba-tiba Heru mendapat sebuah ide, ia duduk diam dan memasang wajah merajuknya. Pria itu tahu, kalau Wina paling tidak bisa melihatnya merajuk. Dan benar saja, tidak lama setelah itu

"Her, kamu ngambek?"

"..."

Wina menghela nafas panjang, "Ya udah deh. Iya aku mau naik itu."

Setelah mendengar itu, Heru pun tersenyum dalam hati karena rencananya untuk mengelabui Wina berhasil.

Mereka naik perahu bebek sambil menikmati pemandangan danau yang indah. Heru tersenyum ketika melihat wajah ketakutan Wina. Dari dulu, Wina takut sekali naik perahu karena waktu itu ia pernah tercebur ke sungai bersama Ibunya. Pada saat itu juga, wanita itu kehilangan Ibunya dan menyebabkan ia tarauma.

"Buka matamu, Win."

"Gak mau. Aku takut air!" jerit Wina

"Kalau kamu takut, boleh pegang tanggan aku. Nih." Heru mengulurkan sebelah tangannya di hadapan Wina.

Pelan-pelan Wina membuka kedua matanya. Awalnya ia merasa takut, tapi lama ke lamaan wanita itu mulai nyaman dan tidak takut lagi.

Tanpa di sadari tangan mereka terus bertaut sampai mereka turun. Wina turun lebih dulu, lalu di susul Heru.

Mereka kembali duduk di meja sambil menikmati jagung bakar yang mereka pesan.

"Win, kamu mau gak balikan sama aku?"

"Uhk, uhk, uhk." Wina tersedak jagung yang sedang ia kunyah.

'Apa balikan? Yang benar saja!' ucap Wina dalam hati. Langsung ia menyambar air di botol dan segera meminumnya.

Selagi Wina minum, Heru terus saja memperhatikan Wina. Mengharakan sebuah jawaban. Sadar akan tatapan mantan pacarnya, Wina segera mengelap bibirnya.

"Maaf, Her. Aku gak bisa." tolak Wina halus.

"Kenapa? Karena suami kamu?" tanya Heru dengan suara serak.

Wina mangangguk, "Selain itu aku juga punya anak yang musti aku urus. Aku harap kamu paham ya?"

Heru terdiam sembari tertunduk. Tidak lama kemudian ia segera berdiri dan pergi dari sana meninggalkan Wina yang terus saja memanggil namanya.

***