Keesokan harinya saat bel pulang sekolah berdering, semua teman Rachel di kelas sedang sibuk merapihkan barang bawaan mereka. Tiba-tiba dua orang kakak kelas memasuki kelas mereka, tanpa permisi dan langsung berjalan ke arah Rachel. Semua teman sekelas Rachel yang melihat kejadian itu pun heran, ketika melihat ada dua orang kakak kelas memasuki kelas mereka dan berjalan menghampiri Rachel. Teman-teman Rachel pun mulai bergosip, sementara Aulia dan Vinez keluar kelas untuk mrnelepon Claudi.
"Heh, Rachel lo ikut kita sekarang!" seru Nela
"Ada... ada perlu apa ya, kak?" tanya Rachel mulai gemetar ketakutan.
"Bisa ikut kita aja gak sih? Gak usah banyak tanya deh." bentak Vita dengan suara imutnya.
"T-tapi ka-"
Tanpa menunggu alasan lagi, Nela dan Vita segera menarik paksa Rachel keluar dari kelas. Teman sekelas Rachel yang melihat kejadian itu, tidak ada yang berani menolong. Mereka malah memberi jalan untuk Nela, Vita, dan juga Rachel.
"Gimana diangkat gak?" tanya Vinez pada Aulia yang sedang menelpon Claudi.
Sambil menekan tombol 'end', Aulia menggeleng lemas. Tidak jauh dari sana, ternyata Claudi diam-diam sudah menyaksikan hal itu
Lalu mereka sama-sama bisa melihat Rachel yang ditarik secara paksa oleh Nela dan Vita ke luar kelas. Aulia yang melihat itu ingin membantu Rachel, tapi lengannya ditahan oleh Vinez.
"Lepas! Gue mau bantuin Rachel!"
"Mending kita gak usah ikut campur."
"Tapi Rachel...." ucap Aulia sedikit memelas
"Ini urusan dia sama kak Laura. Kita mending gak usah ikut campur." jelas Vinez.
Setelah Vinez dan Aulia masuk ke dalam, Claudi pun keluar dari tempat persembunyiannya dan mengikuti Nela dan Vita, untuk mengetahui Rachel akan dibawa kemana oleh mereka.
Kali ini Racheldi bawa ke belakang gedung sekolah. Tepatnya di belakang gudang, karena menurut mereka tempat itu jarang dikunjungi oleh anak-anak. Terkecuali mereka yang ingin mencari barang bekas.
"Halo, adik kelasku tersayang! Akhirnya dateng juga." sambut Laura dengan nada sedikit mengejek.
"Apa mau kakak?!" seru Rachel yang dipegangi oleh Nela dan Vita.
"Mau gue?" tanya Laura sambil membelakangi Rachel.
Tanpa berkata-kata, Laura pun berbalik secara tiba-tiba dan menyiram Rachel dengan jus yang sedang diminumnya. Rachel terpaksa terkena cairan tersebut, karena tangannya dipegangi oleh Nela dan Vita.
Secara diam-diam, Claudi yang menyaksikan semua itu merekam semua aksi mereka. Lalu terdengar suara langkah kaki, dengan cepat Claudia pun segera meninggalkan tempat itu.
Saat ia sedang berjalan, anak perempuan itu bertemu Brian. Sepertinya anak itu ingin mencari sesuatu di gudang.
"Eh, lo Yan. Mau ke mana?" tanya Claudi basa basi.
"Gue mau ke gudang, cari lampu bohlam. Di toilet cowok lampunya udah disko."
"Kebetulan gue habis dari gudang dan gue liat gak ada lampu deh. Kayaknya habis deh."
Jelas-jelas Claudi takut Brian tahu, kalau Laura sedang merisak Rachel di belakang gudang. Ia takut kalau Briand tahu, anak laki-laki itu akan melaporkan kejadian itu pada Alex. Claudi bergidik ngeri ketika ia membayangkan Alex mengamuk ketika tahu semua ini.
"Yah, harus beli dong. Ya udah, thanx ya." kata Brian sambil berlalu pergi.
'Huft, selamat. Untungnya dia gak jadi ke gudang.' kata Claudi dalam hati.
***