Satria datang di saat yang tepat. Saat Kenzo dan Alex sedang bertengkar, ia langsung mengajak Rachel pergi tanpa ada halangan sedikit pun. Sebenarnya, sebelum Kenzo atau Alex datang, Satria sudah membuntuti Rachel lebih dulu, tentunya atas suruhan Claudi.
"Eem, Hel. Rumah kamu masih jauh ya?" tanya Satria membuka percakapan.
"O-oh... I-eh...e-enggak... kok, kak." jawab Rachel gelagapan.
Satria tersenyum sambil menatap Rachel. Ia sengaja tersenyum, karena disuruh oleh Claudi. Ya, Claudi langsung menyadari kalau Rachel takut pada Satria, saat anak perempuan itu tiba-tiba mempertemukannya dengan orang yang ingin menemuinya.
"Kalau kita ngobrol sebentar, gimana?"
Rachel kaget mendrngar ajakan yang terasa begitu tiba-tiba.
"Setau gue, deket sini ada cafe." ajak Satria pada Rachel.
Rachel menganguk sembari menunduk malu. Ini pertama kalinya ia pergi ke cafe dengan seorang preman, maksudnya laki-laki.
"Yuk." ajak Satria sambil mengulurkan tangan kepada Rachel.
Mau tidak mau Rachel menerima uluran tangan Satria. Alasannya hanya satu, anak perempuan itu masih takut dengan Satria.
'Boleh juga nih, Claudi. Emang calon pacar pengertian!' ujar Satria dalam hati.
Ternyata tanpa Rachel katahui, Claudi sedang berdiri di depan pagar sekolah sambil tersenyum miring. 'Beres. Semoga dengan begini gak ada lagi yang bisa deketin Alex.'
Sore harinya, di sebuah rumah mewah, Claudi sedang membaca e-book di laptop miliknya. Tiba-tiba ponselnya berdering, menandakan ada sebuah pesan masuk dari seseorang.
Setelah membaca pesan tersebut, ternyata pesan itu mengundang senyuman Claudi.
"Sori, ya Sat. Gue cuma mau manfaatin lo doang. Dasar bodoh!"
Tok.
Tok.
Tok.
Suara pintu diketuk. Claudi langsung mengalihkan perhatiannya ke pintu yang baru saja diketuk.
"Ya."
"Maaf, non. Tuan Wira baru saja pulang dan menunggu non di bawah." kata salah satu pembantu di rumahnya.
Dengan sigap anak perempuan itu segera keluar dari kamarnya untuk menyambut kepulangan Papanya. Ya maklumlah, namanya juga anak tunggal.
Jika kalian bertanya dimana Mama Claudi? Tidak ada yang tahu pasti soal itu. Setahu Claudi Mamanya telah meninggal saat melahirkan dirinya. Itu yang telah dikatakan oleh Papanya.
Padahal sebenarnya, ada sebuah fakta yang di sembunyikan Papanya. Sebenarnya, Mamanya masih hidup. Dan bahkan memiliki seorang anak laki-laki, tapi sayang berbeda Papa dengan Claudi. Sewaktu Claudi masih berusia 9 bulan, Mamanya ketahuan selingkuh dan lebih memilih pergi bersama pria itu ketimbang bersama Papanya.
Dilain tempat, tepatnya di mi re do cafe, Kenzo, Alex, dan Brian sedang duduk di sebuah meja. Ketiganya sedang sibuk menainkan ponsel mereka. Tidak. Tepatnya, hanya Brian yang terlihat sedang bermain game sedangkan, Alex dan Kenzo hanya mengutak-atik ponsel masing-masing, tanpa adanya sebuah tujuan yang pasti.
Gemas dengan keadaan tersebut, akhirnya Brian menyerah dan meletakkan ponselnya di atas meja.
"Sampai kapan, mau diem-dieman terus?" tanya Brian kepada dua orang sahabatnya.
Alex mengangkat kepalanya untuk menatap Brian, "Maksud lo?"
Brian menghela nafasnya panjang, "Lo sama Ken-"
"Gue suka sama Rachel." kata Kenzo tegas memotong perkataan Brian.
"Lo suka sama dia juga, Lex?"
Tiba-tiba Alex langsung tertawa terbahak - bahak menanggapi ucapan Kenzo, sementara Brian terdiam mendengar pernyataan Kenzo.
"Yang bener aja. Gue suka sama Rachel?,ngaco lo!"
"Ok. Jangan halangin gue buat deketin dia!" setelah berkata seperti itu Kenzo pun segera mengambil tas miliknya dan pergi dari situ.
"Gila, terang-terangan banget!" kata Brian sambil merangkul Alex.
"Apaan sih lo. Lepas!"
'Kalem Lex, cepat atau lambat Kenzo pasti bilang soal ini.'
***