Chereads / The History About Us. / Chapter 27 - Bagian 26.

Chapter 27 - Bagian 26.

Hari ini, Arga tidak pergi ke kantor. Ia ingin bertanya dimana letak kesalahannya, agar pria itu bisa memperbaikinya. Selama beberapa bulan ini, Arga jarang mengobrol dengan Wina. Ia berasumsi kalau dirinya yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Tapi kemarin, ia iseng membuka pembicaraan dengan istrinya, tapi malah dibalas dengan cuek dan singkat. Sepertinya Wina sedang merajuk pada Arga. Tapi yang menjadi permasalahannya adalah, Arga sama sekali  tidak tahu pasti dimana letak kesalahannya.

Saat ini mereka sedang sarapan bersama. Keadaan di meja makan masih sama seperti kemarin, sunyi. Tidak ada yang berani membuka percakapan. Hanya suara dentingan piring dan sendok yang saling bersentuhan.

Tidak lama, Alex sudah selesai makan dan membalikkan sendok garpu tanda ia dudah selesai. Tania pun buru-buru melakukan hal yang sama dengan Alex dan buru-buru pamit.

Setelah Tania dan Alex pergi, Arga ingin berbicara pada Wina.

"Win, aku mau bicara serius sama kamu."  kata Arga membuka percakapan.

"Soal?"

"Hubungan kita. To-"

Saat Arga sedang menjelaskan maksud dari pembicaraan ini, Wina malah berdiri dan berjalan pergi.

"Win, Wina tunggu! Aku perlu bicara sama kamu." ujar Arga sambil berlari mengejar Wina yang hendak kembali ke kamar.

"Apa yang mau dibicarain, sih? Aku udah gak perduli, kamu mau selingkuh sama siapa aja bebas!"

"Selingkuh? Kamu udah gila, ya!"

Emosi Arga tersulut mendengar tuduhan dari istrinya yang tidak berdasar. Selingkuh? Arga dibuat geleng kepala mendengarnya. Hanya karena kesalah pahaman kecil waktu itu, pria itu sampai harus mendapatkan tuduhan semacam itu.

Wina terus saja berjalan menuju kamarnya, mengambil tas lalu pergi melewati Arga begitu saja, tanpa pamit.

"Mau kemana kamu?!" tanya Arga dengan r

emosi yang tersisa.

Alih-alih menjawab, Wina malah pergi begitu saja. Hal itu membuat Arga bertambah marah. Ia langsung berjalan menuju kulkas untuk  mengambil air es dan meminumnya.

Wina berjalan keluar rumah, ia terlihat sedikit marah. Tapi sebisa mungkin ia tahan, demi anak-anaknya. Saat ia akan berjalan menuju mobilnya, ponselnya berdering dan itu ternyata dari Heru. Sontak ia tersenyum melihat nama yang tertera di ponselnya itu.

"Halo iya bentar lagi aku sampai kok. Ok, see you." kata Wina pada penelpon itu.

Tidak sadar, Arga sedang memperhatikan gerak-geriknya dari jendela ruang depan.

'Siapa yang habis kamu telpon, Win? Semoga saja kamu tidak selingkuh ya, Win.'

Sepulang mereka dari bioskop tadi, Heru dan Wina mampir ke sebuah restoran untuk makan siang. Tapat pada saat itu, jam sudah menunjukkan jam pulang sekolah bagi Alex. Tapi Wina tidak perduli, toh anaknya itu membawa mobil sendiri.

Di sekolahnya, Alex serta dua sahabatnya sedang membereskan tas masing-masing.

"Lex, Zo nongki yuk. Udah lama kita gak nongkrong bareng." usul Brian

"Boleh aja. Dimana?" tanya Kenzo

"Gimana kalau the green cafe?" usul Alex

"Boleh tuh. Yuk, cuslah kita meluncur." kata Brian yang semangat dengan tempat baru.

Ketiganya pun berjalan keluar kelas. Tidak lupa dengan para fans, yang mengikuti mereka ketika keluar dari kelas. 

Tidak lama kemudian, mereka sudah tiba di green cafe. Alex dan kedua sahabatnya segera berbagi tugas. Alex bertugas untuk mencari meja kosong, sementara Kenzo dan Brian bertugas untuk mencari parkir.

Alex langsung memasuki cafe yang hampir seluruhnya di dominasi dengan warna hijau. Saat ia masuk, pelayan langsung mengantarnya ke sebuah meja kosong di pojok cafe. Saat sedang berjalan, manik matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal.

'Mama? Ngapain disini?'

Tiba-tiba datanglah seseorang pria menghampiri Mamanya seraya tersenyum. Ia sangat kenal dengan pria itu, pasalmya mereka baru kemarin berkenalan 'Om Heru? Ngapain sama Mama?'

Tanpa berpikir lama lagi, Alex segera mengeluarkan ponsel dari saku bajunya dan memotret keduanya. Saat sedang memotret, pelayan tadi menghampiri dan memanggilnya.

"Maaf ya mba, saya gak jadi makan disini. Temen saya mau makan di tempat lain." bohong Alex

"Oh, baik mas. Silahkan."

Lalu Alex segera berbalik pergi, kebetulan ia berpapasan dengan sahabat-sahabatnya yang hendak masuk.

"Kenapa keluar?" tanya Kenzo

"Penuh. Kita cari tempat lain." bohong Alex

'Mama dan om Heru, kok barengan sih? Ada apa diantara mereka? Semoga gak macem-macem, deh.'

***