Chereads / The History About Us. / Chapter 22 - Bagian 21.

Chapter 22 - Bagian 21.

Saat jam pulang sekolah tiba, seluruh murid bersiap-siap untuk pulang. Murid-murid SMA Nusa Jaya masing-masing membereskan barang bawaan mereka, ada juga yang sedang berjalan menuju pintu keluar sekolah dan ada juga yang menuju tempat parkir sekolah karena tidak sedikit dari mereka membawa kendaraan.

Sama halnya dengan KAB (Kenzo, Alex, dan Brian). Saat ini mereka sedang menuju tempat parkir sekolah, karena mereka membawa kendaraan masing-masing. Kecuali Brian yang menumpang mobil Alex.

Begitu mereka sampai, mereka langsung menaiki kendaraan masing-masing. Setelah Kenzo berjasil menstarter motornya yang terparkir disebelah mobil Alex, ia pun segera berpamitan pada Alex, karena Ibunya tadi pagi menyuruhnya pulang cepat.

Setelah mendapat persetujuan dari sahabatnya, Kenzo langsung pergi meninggalkan area sekolah. Beda halnya dengan Alex yang masih berusaha menyalakan mesin mobilnya. Sudah berkali-kali distarter tapi mobil tersebut tidak kunjung menyala.

"Lo udah ganti akinya?" celetuk Brian tiba-tiba

Mendengar hal itu membuat anak laki-laki yang duduk di belakang kemudi itu pun menepuk keningnya pelan, lalu tersenyum tanpa dosa ke arah sahabatnya.

"Hehehe, sori gue lupa bilang ke sopir gue, peace." Alex hanya bisa nyengir sambil menunjukkan dua jarinya.

Brian hanya bisa menghela nafas, lelah dengan kelakuan sahabatnya. 'Langit apakah kau bisa turunkan mobil, aku ingin sampai di rumah tanpa harus mandi keringat.' Biasanya jika mobil Alex mogok atau pecah ban, maka Brianlah orang yang akan bertanggung jawab memperbaiki mobil Alex.

Tiba-tiba saja Alex mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana. Beberapa saat kemudian, ponsel Alex berdering dan ia pun langsung tersenyum setelah membaca pesan itu.

"Nape lo senyam-senyum gitu?" tanya Brian sedikit kepo

"Nyokap mau jemput, kebetulan lagi ada di rumah." ujar Alex sambil mengambil tas dan bersiap-siap turun dari mobil.

'Syukur deh, gue gak jadi mandi keringet.' ujar Brian sambil mengambil tas miliknya.

Setelah itu keduanya pun segera turun dari mobil dan segera mencari tempat untuk berteduh. Karena cuaca saat itu cukup panas,mereka pun berteduh di dekat pohon besar yang cukup rindang.

Setelah menunggu selama setengah jam akhirnya, sebuah toyota fortuner berwarna putih pun berhenti depan mereka.

"Lama banget sih, Ma." kesal Alex.

"Sori, sori. Bentar ya, Mama putar balik dulu di depan." ujar Mamanya sembari memajukan mobil itu ke depan.

Tiba-tiba Rachel yang dari tadi sudah berada di samping mereka pun bergunam, "Suka yang tua rupanya, gue baru tau."

Alex pun merasa sedikit risih dengan omongan itu pun menoleh. Di lihatnya seorang anak perempuan yang membuatnya kesal tadi, saat ini sedang berdiri di sebelahnya. 'Kenapa gue bisa suka ya sama dia? Ngeselin gitu.'

"Ngapain lo di sebelah gue?" tanya Alex dengan nada sinis.

"Suka-suka. Apa urusannya sama lo, coba."

Pada saat Alex hendak membalas perkataan Rachel, Ibunya, Wina terlebih dulu memegang pundak pundaknya.

"Sayang, yuk pulang. Eh, ini siapa, Lex?" tanya Ibunya seraya tersenyum pada Rachel.

Anak laki-laki itu pun menyadari siapa yang di maksud Ibunya dan diam-diam memutar bola matanya. 'Duh, pake nyokap ngeliat segala, jadi panjangkan!'

"Halo tante. Saya adik kelasnya dia." kata Rachel sopan sambil manunjuk ke arah Alex.

"Halo juga. Cantik ya kamu. Mau gak sama anak tante?" tanya Wina sedikit bercanda.

"MAMA!" terak Alex begitu mendengar tawaran Mamanya pada Rachel.

'Hah gue sama dia? Amit-amit, OGAH!' Rachel berbisik dalam hati.

Rachel pura-pura tertawa, "Gak usah, Makasih, tan. Buat tante aja.''

"Buat tante? Anak tante, tentu aja milik tante."

Rachel tertunduk sambil tersenyum malu, karena salah menilai Alex. Sementara itu Alex tersenyum puas, sekarang Rachel mengetahui kebenarannya.

"Tante sama mereka duluan, ya." pamit Wina.

Anak perempuan itu hanya mengangguk sembari tersenyum. 'Duh malu banget tadi gue salah tuduh!'

***

l