Aulia duduk di bangku depan UKS dengan wajah yang serba salah. Saat ini anak perempuan itu sedang menunggu salah satu temannya selesai diperiksa oleh dokter kesehatan sekolah. Semua ini salahnya juga. Saking ia tergila gilanya ia dengan KAB -singkatan nama idola disekolah mereka, ia sampai melupakan temannya dan meninggalkannya begitu saja tanpa pemberitahuan apa pun.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Aulia sudah diperbolehkan untuk memasukki ruangan. Ketika ia melihat Rachel yang sedang duduk diantas tempat tidur kecil, anak perempuan itu langsung menghampirinya.
"Ya ampun, Rachel! Lo gak apa-apa kan? Sori ya, gue tadi ninggalin lo. Lutut dan kening lo sampe luka kaya gini deh... Sori banget ya..."
"Iya, gue gak apa apa kok. Cuma luka kecil doang."
"Terimakasih ya udah khawatirin gue." lanjut Rachel.
"Sama-sama. Lo kan temen gue." kata Aulia sambil mengelus salah satu pundak Rachel
Sebenarnya Rachel cukup kaget dengan situasi seperti tadi. Ia tidak menyangka, siswi siswi di sekolahan ini ternyata sangat menyukai KAB. 'Tunggu, KAB? Apa itu? Sejenis penutub mobil?'
Karena tidak mau ambil pusing, akhirnya Rachel memutuskan untuk bertanya pada teman barunya.
"KAB itu apaan sih?"
Aulia tersenyum sebelum menjawab, "Mereka itu adalah 3 cowok idola di sekolahan ini. Selain cakep, mereka itu termasuk anggota club basket sekalah kita."
Aulia menceritakan tentang KAB dengan semamgat, hal itu membuat Rachel tanpa sadar ikut tersenyum mendengarnya.
"Lo tau gak kenapa gue sesuka itu sama KAB, khususnya Kenzo?"
Rachel menggelengkan kepalanya perlahan.
"Jadi, dulu itu ceritanya waktu SMP, gue pulang sore sendirian. Terus gue digangguin preman gitu terus gue ditolongin sama Kenzo. Waktu itu, cara Kenzo buat ngegretak premannya itu... Keren bangettt."
Rachel hanya bisa tersenyum terpaksa mendengat cerita Aulia. 'Bucin.' ungkapnya dalam hati. Tiba-tiba saja pandangan Rachel tertuju pada sosok yang... seram?
'Siapa dia? Apa jangan-jangan-'
Dalam hati Rachel menerpalkan doa, berharap apa yang dilihatnya itu salah, sekaligus mengusir mahluk tersebut.
***
Sebuat mobil alphard hitam berhenti di depan sebuah pintu rumah mewah dan megah. Dari dalamnya keluar 3 orang anak laki laki tampan. Mereka segera memasuki pintu utama, melewati para pelayan yang siap membawakan barang mereka.
Salah satu dari pemuda itu membuka sepatu memberikannya kepada pelayan lalu diikuti oleh dua orang lainnya. Alex berbalik melihat kearah dua orang sahabatnya,
"Lo berdua langsung ke kolam, gue ke atas dulu mau ngecharge ponsel dulu."
Setelah berkata demikian Alex langsung pergi menaikki tangga ke kamarnya. Saat ia hendak turun ke bawah kembali, tidak sengaja ia melihat Ibunya, Wina sedang duduk sambil melamun di ruang keluarga.
"Ma,..."
Hening.
Kali ini anak laki-laki itu mencoba memanggil sambil mengguncangkan sedikit pundak Mamanya.
"Ma, Mama lagi mikirin apa?" tanyanya lembut
"Eh, kamu Lex. Udah pulang? Gimana sekolahnya hari ini?"
"Baik kok, Ma. Ad-"
"Oh ya kamu, pasti laperkan? Mama buatin makanan ya."
Wina segera berlari kearah dapur, seolah olah ada yang disembunyikan dari Alex. Ia pun hanya bisa menghela nafas, dalam hatinya ia berdoa semoga saja tidak terjadi sesuatu pada Mamanya.
***