"Aiko, aku merindukanmu..."
" kamu tidak berniat membalas pesanku?" tanyaku sambil melihat layar telfonku.
" baru juga beberapa hari tinggal bersama, dan sekarang aku ditinggalkan" keluhku, yang sedang meratapi nasibku di atas kasur.
" AH! dimana kotak musik yang Aiko berikan padaku waktu itu?" tanyaku saat mengingat kotak pemberian Aiko.
aku sontak turun dari tempat tidurku, dan berjalan ke arah meja belajarku.
"di sini?"
" bukan" kataku memastikan sambil membuka setiap laci yang ada dikamar.
" di sini?"
"bukan"
" dimana ya?"
" di laci ini?"
" bukan juga"
" apa laci meja rias di ruang ganti ya?" tanyaku.
aku berjalan ke ruang ganti yang bersebelahan dengan kamar mandi, dan menuju meja rias, setiap laci ku buka tapi tidak aku temukan kotak nya.
" tidak mungkin aku menghilangkannya" rengek ku sendirian.
" apa aku masih pantas dijuluki Putri es kalau kaya begini?" tanyaku pada bayanganku sendiri di cermin.
" Aiko aku membenci-"
" AW!" teriakku ketika menendang sebuah kotak kayu di bawah meja.
" eh? apa ini?" tanyaku ketika menunduk dan mendapati sebuah kotak hitam berukuran sedang di bawah meja.
" oh ringan" kataku saat menarik kotak tersebut.
" hm? apa i-"
" AAAAAAAA!!!!!!" teriakku terkejut, ketika melihat isi kotak tersebut.
" apa-apaan ini?!!! aku tidak menyangka fo...fo...fotoku..."
" kenapa fotoku bisa sebanyak ini..." kataku pelan sambil melihat-lihat beberapa fotoku.
" penguntit kah?" gumamku.
" kotak musikku" kataku saat melihat kotak musik yang aku cari-cari dari tadi.
" eh? apa ini?" tanyaku saat melihat sebuah kotak kecil saat aku mengangkat kotak musikku.
" cincin untuk siapa ini?" tanyaku saat membuka kotak kecil tersebut.
" hm?"
"ya....ketemu༎ຶ‿༎ຶ
maaf jika kamu membaca surat ini saat sendirian, aku ingin mengatakannya padamu tapi kamu terus saja menghindari ku...
aku harus berangkat untuk urusan cabang hotelku yang ada di Prancis, tapi...
tapi aku harus lanjut sekolahku di sana hingga selesai sekaligus mengurus hotel, jika kamu merindukanku, kamu hanya perlu memutar kotak musikmu Eri...
oh iya agar kamu tidak mencurigai ku, aku membelikan cincin ini untukmu, pakailah...
JANGAN DIHILANGKAN!!!
Itu cincin pernikahan kita♡♡
aku akan selalu mencintaimu Ayano Eri♡
JANGAN SELINGKUH SAAT SUAMIMU SEDANG SIBUK KERJA!!!(◕દ◕)"
" hiks...hiks...hiks... hiks" tangisku setelah membaca surat yang Aiko tulis untukku.
" aku membencimu!" kataku dengan kesal.
" kamu mengambil fotoku diam-diam, terus memberiku cincin pernikahan...menyebut dirimu suamiku..."
" lalu apa ini? jika merindukanmu hanya perlu memutar kotak musik ini? apa gunanya?!!!!"
" huaaa....hiks...hiks...hiks" tangisku.
...
" hm? Aiko aku tidak suka tidur sendirian" gumamku ketika membuka mataku mendapati cincin yang melingkar di jari manis ku.
" huaaa... ohayo dunia yang tidak bisa memihak padaku" sapaku yang beranjak ke kamar mandi.
aku harus berusaha agar bisa bertahan selama 2 tahun untuk menunggu Aiko pulang, aku mulai melakukan aktivitasku seperti saat-saat aku berada di asrama, melakukan semuanya sendiri.
...
"AAAAA!! KETUA OSIS KAWAII!!!" Teriak para siswi ketika aku memasuki gerbang dengan kostum maid ku, dan jangan lupa telinga kucingku.
"ohayo!" sapaku sambil melambaikan tangan pada para siswi.
" OHAYO KETUA OSIS!" Sapa balik para siswi.
" ohayo" sapaku balik.
" eh? bukankah ketua OSIS mulai ramah?" bisik para siswi.
" oh tidak putri es ku telah mencair!" bisik para siswi yang lain.
" ya ampun karena merasa habis dilamar, wajahku tidak bisa di ajak kompromi" batinku.
" senyumannya dan kostum yang dipakai...AAAAH!!!" teriak para siswi histeris.
" bukankah sangat imut!?!"
" yang aku tunggu saat acara penerimaan anggota OSIS baru adalah ini!!"
" ketu-"
" Kana Kaori dan Kana Miu mereka sangatlah cantik!!"
" lihatlah kostum maid merah dengan tanduk iblis nya Kana Miu!!!!!" teriak para siswi.
" situasi ini yang paling aku benci, dilihat banyak orang...dipuja banyak orang, memalukan!" batinku.
" ohayo Ayano-san" sapa Shizu saat berjalan mendekatiku.
" oh ohayo Shizu" sapaku balik.
" TEST...TEST..."
" KEPADA PARA ANGGOTA OSIS UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI AULA"
" DI ULANGI...UNTUK PARA ANGGOTA OSIS UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI AULA..."
" aku melihat mobil mewah di depan, apa tamunya sudah datang?" tanya Shizu.
" aku tidak memperhatikan sekitar, mungkin sudah" jawabku.
"ayo semu-"
" TUNGGU MY HONEY!!!" teriak Reena dari kejauhan.
" OHAYO!!!" sapa Reena dengan keras.
" O...ohayo" sapaku balik.
Kajiwara Reena, Kana Miu dan --- Shizu
aku mengenal mereka saat masih duduk di bangku SMP, tidak terasa sudah sangat lama kami dekat, bahkan aku tahu kisah cinta mereka semua, kamar asrama ku selalu berisik jika mereka datang berkunjung.
" Eri, kamu kenapa?" tanya Shizu yang berjalan di sampingku.
"tidak" jawabku singkat.
" JANGAN SENTUH ERI KU!!!" teriak Miu yang melepaskan rangkulan Shizu.
" be...berhentilah Miu, aku-"
" OH MY HONEY~ aku akan menolongmu..." kata Reena sambil menari-nari tidak jelas.
" Reena berhentilah...kita hampir sampai aula" kataku Pada Reena.
" Reena, berani-beraninya kamu memeluk Eri ku!!" kata Miu kesal.
" kalian berdua berhentilah" kata Shizu dengan lembut.
" Bunda...Miu memarahiku" lapor Reena pada Shizu.
" hey...sejak kapan aku menjadi ibu tiri mu" kata Shizu.
" hahahahahah!!!!" tawa Miu terbahak-bahak, dan aku hanya tersenyum melihat tingkah konyol mereka.
...
" waah apa kita akan melayani tamunya?" tanya Reena saat kami memasuki Aula.
" Entahlah" jawab Miu yang pangling melihat Aula yang di dekorasi sangat elegan.
" Ayano-san, apa ini aula yang sering kita gunakan?" tanya Shizu keheranan.
" tahun lalu bergaya cafe mini untuk para maid lucu, sekarang bertema apa lagi ini?" batinku.
" silahkan para maid ku.." kata salah seorang perempuan yang tiba-tiba berada di samping kami.
" sejak kapan dia di samping kita?" tanya Reena heran.
"ujian pertama adalah penerimaan anggota keamanan, aku sudah mengirim apa yang harus di ujiankan, tapi..."
" kalau ada tamu itu pasti akan ada perubahan" batinku.
" SEBELUMNYA KAMI PERSILAHKAN NYONYA AZUMI GRAEZUELLA untuk memberikan sambutan hangat pada para peserta Ujian...kepada nyonya kami persilahkan..." sambut si mc.
" waaaah!!!" kagum para siswi serempak.
bagaimana tidak, seorang wanita paruh baya dengan elegan menaiki panggung, walaupun sudah tua tetapi aura yang dia pancarkan sangatlah mempesona.
bahkan aku sendiri merasa terpesona melihat keanggunannya.
" selamat Pagi semua..."
"eh?Azumi? keluarga Azumi?!!" batinku, ketika menyadari nama keluarga wanita tua itu.
" Jangan bilang-"
" namanya saja sangat menawan, bagaimana orangnya tidak menawan" kata Reena yang berada di sampingku.
" oh, hmm" jawabku singkat.
" aku mengingatnya sekarang, tahun lalu beliau mengatakan OSIS harus memakai kostum maid di acara penerimaan anggota baru, hanya karena beliau sangat menyukai wanita yang memakai kostum maid, dan juga OSIS adalah pelayan bagi para anggota baru" batinku.
(30 menit berlalu dan pidato dari beliau telah selesai)
"selanjutnya pidato dari Ketua OSIS kita...kepada Ayano Eri kami persilahkan" sambut mc.
" ha?!!! aku naik dengan kostum maid ini?!!" kataku sambil melihat ke arah Reena, Miu, dan Shizu.
" My Honey kamu pasti bisa" kata Reena sambil menepuk pundak ku.
" me..memalukan..." gumamku, sambil berjalan mendekati panggung.
" selamat pagi semua, pagi yang cerah untuk kita semua..."
" berpidato dengan kostum sangatlah memalukan" batinku.
...
" sekian dari saya terimakasih...selamat pagi...." kataku dan beranjak pergi.
" memalukan" gumamku, ketika menuruni tangga.
" waaah Eri kamu yang terbaik, aku harap kamu mencalonkan diri sebagai OSIS tahun besok" kata Miu saat aku bergabung dengan mereka.
" hm? dimana Kana?" tanyaku saat menyadari Kana yang tidak bersama kami.
" aku Kana" jawab Miu meledek.
" Kana Kaori...bukan Kana Miu" kataku dengan tegas.
" hehehe" kekeh Miu.
" dia tidak bisa masuk hari ini, dia pergi mengantar mamaku ke bandara" jelas Miu.
" ooooh"
selesai sudah Acara sambutannya, dan akhirnya ujian akan dimulai.
aku mulai berpisah dengan Reena, Miu, dan Shizu karena mereka harus pergi ruang mereka masing-masing.
" bye-bye"
" bye..."
" aku akan pergi mema-"
" nona Ayano" panggil seseorang.
" saya?" tanyaku saat membalikkan badan dan melihat ke arah seorang perempuan berjas hitam.
" iya...nyonya Azumi ingin bertemu dengan anda" katanya.
" o...oh"
aku mulai mengikuti langkah perempuan itu dari belakang, dan sampai di ruangan kepala sekolah.
" eh kenapa ruang kepala sekolah?" tanyaku heran.
" kami hanya memakainya sementara" jawabnya.
" silahkan" kata perempuan itu sambil membukakan pintu untukku.
" per...misi...." kataku saat memasuki ruangan.
" ada yang bisa saya bantu?" tanyaku saat menyadari ada seseorang yang duduk di kursi kepala sekolah
" Kamu Ayano Eri? benarkah?" tanyanya sambil memutar kursinya menghadap ke arahku.
" iya" jawabku singkat.
hening~
" eh? apa yang akan dia lakukan padaku??" batinku, ketika dia berjalan mendekatiku.
" aku tidak menyangka akan bertemu calon menantuku di sini" katanya saat mendekati wajahnya tepat di depan wajahku.
" iya?"
" aku pikir Aiko hanya bercanda ternyata sungguh ada" katanya, dan tersenyum padaku.
" apa maksudnya sungguh ada? apa aku seperti sebuah imajinasi?" batinku.
" apa kamu sudah mendapatkan undangan dari Yoshida?" tanyanya.
" su...sudah" jawabku terbata-bata.
" Merry Christmas sebentar lagi, aku harap kamu dan ibu datang" sambil tersenyum hangat padaku.
aku hanya terdiam membisu, melihat tingkah wanita paruh baya itu, siapa sebenarnya dia?
" aku hanya berpacaran dengan Aiko" kataku memecahkan keheningan.
" tapi kamu memakai cincin itu" jawabnya sambil menunjuk ke tangan kiri ku.
" tahun depan aku akan membedakan kostum mu" katanya.
" eh?"
" aku tidak mau calon menantuku memiliki kostum yang sama dengan orang lain"
" oh iya, apa kamu sungguh mencintai cucuku?" tanyanya tiba-tiba.
" eh?"
" Kamu tahu kan Yoshida membawa Aiko ke Prancis, apa kamu tetap akan mencintai Aiko walau kalian berdua berjauhan?"
"pertanyaan itu lagi, TAPI!! aku tidak ingin membuat kesalahan yang sama!" batinku.
" AKU SUNGGUH MENCINTAI AIKO!" jawabku dengan tegas.
"hmm~"
" di...dia hanya berdehem" batinku.
" kamu sangat tulus, tidak salah jika aku setuju dengan pilihan Aiko" katanya sambil mengelus kepalaku.
" kelembutan apa ini?" batinku.
" eh?"
" anda sangat mirip dengan Aiko" kataku yang tertunduk malu.
" sungguh?" tanyanya.
"hm"
" aku akan menyuruh Yoshida memberimu satu mobil dan supir, agar kamu bisa ke sekolah dengan nyaman" katanya.
" ti...tidak per-"
" oh agar dia bisa membawamu ke rumah utama sekali-kali" lanjutnya.
" rumah utama?" tanyaku.
" aku lupa memperkenalkan diriku dengan benar"
" Aku Azumi Graezuella kepala Keluarga Azumi, dan akulah yang mengendalikan semuanya" katanya memperkenalkan diri.
" HAAAA!!! KEPALA KELUARGA UTAMA??!!!" batinku histeris.
setelah berbicara dengannya, aku kembali ke tugasku untuk memantau para anggota yang sedang ujian.
jantungku berdegup sangat kencang saat mengetahui bahwa dia adalah kepala keluarga utama yang berarti dia adalah seseorang yang berperan penting dalam keluarga besar Azumi dan Yoshida.
" dia mengatakan umurnya sudah 82 tahun tapi kenapa wajahnya sangatlah awet muda, bahkan ternyata dia adalah campuran orang Jepang dan Italia, pantas saja wajahnya sangatlah seperti orang luar" batinku.
(13.50)
" bye-bye my honey!!" teriak Reena yang berlari mengikuti Miu dan Shizu yang berjalan meninggalkannya.
" ayo pulang ai-"
" aku lupa kalau aku sendiri" gumamku.
" Aiko aku merindukanmu.." gumamku sambil mengelus cincin yang melingkar di jari manis ku.
saat berjalan kearah stasiun kereta tiba-tiba sebuah mobil putih mewah berhenti di depanku.
" eh? ada apa ini?" tanyaku keheranan.
" nona Ayano silahkan ikut saya" kata perempuan yang baru saja turun dari mobil.
" apa saya buat kesalahan?" tanyaku heran.
" Eri!" panggil seseorang dari dalam mobil, dan betapa terkejutnya aku ketika melihat orang yang memanggilku adalah kepala keluarga Azumi.
" sini masuk...aku akan mengantarmu" katanya dari dalam mobil.
" silahkan nona Ayano"
" oh hm" jawabku sambil masuk kedalam mobil.
" aku menyuruh Haru mencarimu di sekolah katanya kamu sudah pulang, makanya aku mencarimu sampai stasiun" kata nyonya Azumi.
" Haru?" batinku.
" aku pikir Haru yang pergi ke Prancis bersa-"
"JANGAN BILANG YUZU YANG PERGI BERSAMA AIKO?!!" batinku histeris.
" eh? A...ada apa ya nyonya Az-"
" NENEK!" katanya dengan ekspresi marah.
" iya?"
" panggil aku nenek, tidak adil loh Eri, kamu memanggil kepala keluarga Yoshida Kakek, dan aku, kamu panggil nyonya" jelasnya.
" ba...baik nek" jawabku dengan ragu.
(dalam perjalanan pulang)
" setelah lampu merah ini be-"
baru saja aku ingin mengarahkan, supirnya sudah belok ke arah yang benar.
" setelah itu ma-"
" he? mereka tahu rumah kami?" batinku
" memalukan! aku bertemu kepala keluarga calon is-"
" Istri? kami baru berpacaran, kena-"
" aku merasa kepanasan, apa pipiku memerah?" batinku, sambil menyentuh pipiku, yang mulai memanas.
" Eri, kamu tidak apa-apa?" tanya nenek khawatir.
" a...aku baik-baik saja" jawabku.
" kita sudah sampai nyonya" kata supir saat memberhentikan mobil.
" apa nenek mau masuk dulu?, aku akan membuatkan minuman hangat untuk nenek" tawarku dengan malu-malu.
" oh... baiklah" jawabnya sambil turun dari mobil.
aku hanya menunduk saat memasuki rumah bersamanya, jantung terasa ingin meledak sangking deg-degannya.
" silahkan nek" kataku saat membuka pintu.
...
" aku akan membuatkan minuman hangat" kataku dan berjalan ke dapur.
" aku seperti menerima Ratu Elizabeth yang sedang bertamu di rumahku" kataku yang sedang memutar kopi di cangkir.
" dia sangat anggun!!!" kataku kagum.
[berjalan ke ruang Tamu]
" silahkan kopinya nek" kataku sambil meletakkan Cangkir berisi kopi di meja.
" terimakasih..." katanya sambil tersenyum padaku.
tiba-tiba...
TOK...TOK....TOK...
" aku akan membukanya, mungkin temanku" kataku sambil berlari ke pintu.
" denga-"
" mommy? mama? kenapa kalian di sini?" tanyaku heran saat membuka pintu melihat mama dan mommy.
" hy!" sapa mamaku yang muncul dari belakang mommy.
" MAMA!!" teriakku.
" ke...ke...kenapa kalian bertiga disini?" tanyaku heran.
" aku sendiri juga bingung..aha..ha..ha..haaa, tiba-tiba mereka berdua datang dan membawaku ke sini" jawab mama.
" dia di dalam?" tanya mama Nanami.
" siapa?" tanyaku heran.
" oh ad-"
" biarkan aku masuk" kata mama Nanami menyerobot masuk.
" ada apa?" tanyaku saat menoleh ke arah mommy.
" Entahlah...mungkin akan bertengkar lagi" jawab mommy santai.
" eh?"
tiba-tiba...
" Mamma! " panggil mama Nanami.
" perché vieni in giappone non me lo dici?!" kata mama Nanami dengan bahasa yang tidak aku ketahui.
" sorpresa! " teriak nenek dengan gembira.
" bahasa apa itu?" tanyaku.
" Italia" jawab mommy dengan santai.
" il tuo lavoro in Italia è finito? " tanya mama Nanami.
" Nami, ayolah, aku tidak terlalu suka bahasa Italia" keluh nenek yang kembali memakai bahasa Jepang.
" tugasku sudah selesai di Italia, aku memberikan perusahaan di sana untuk Manami yang urus"
" kamu tahu, aku sangat merindu-"
" HAAA! Onee-can yang urus?!!" kata mama Nanami terkejut.
" setelah menjadikannya sekretaris sekarang kamu menjadikannya kepala perusahaan?! jangan bercanda!" bentak mama Nanami.
"hora...kamu tahukan setelah dia bercerai dia kembali dengan mantan kekasihnya yang orang sana" jawab nenek dengan santai.
" Manami?" tanyaku sambil melihat mommy.
"oh...itu saudara kembarnya Nanami, kamu akan mengetahuinya saat Merry Christmas" jawab mommy.
" aku tidak menyangka mama punya saudara kembar" batinku.
" Eri" panggil nenek.
" iya" jawabku.
" apa aku boleh menginap disini?" tanya nenek.
" eh?"
" tidak boleh!" jawab mama Nanami dengan tegas.
" eeeh~ nande?" tanya nenek dengan wajah sedih.
" pokoknya tidak boleh!" jawab mama Nanami singkat.
" ah a...aku sih tidak keberatan" jawabku ragu-ragu.
" Eri!!!" panggil nenek yang berlari ke arahku.
" aku mencintaimu!" kata nenek yang langsung memelukku.
" A...aha...ha...ha..."
" oh iya!"
" kenapa kalian bertiga datang ke sini?" tanyaku.
" oh! kita akan tinggal denganmu" jawab mommy singkat.
" kenapa?" tanyaku heran.
" ya...kamu sendirian di rumah besar ini tanpa Aiko, jadi aku dan Nami memutuskan untuk tinggal menemanimu di sini, oh Yuki juga" jelas mommy.
" maafkan ayahku yang membawa Aiko tiba-tiba" kata mommy sambil mengelus kepalaku.
" o...oh aku tidak masalah sih" jawabku singkat.
" malam ini aku akan tidur dengan Eri" kata nenek.
" terserah!"
"ba...bagaiman denganku?" tanya mama dengan ekspresi sedih.
" Kamu tidar dengan aku dan Chuya" kata mama Nanami
" eh? bo...boleh? apa tidak mengganggu?" tanya mama.
" mana mungkin mengganggu, Yuki kan keluarga kita" kata mommy yang langsung merangkul pundak mama.
" 3 ibu..." batinku.
" Aiko, aku ingin kamu melihat ini" batinku, saat melihat 3 ibu yang sangat akur.
" ERI? AYOANDI BERSAMA!" Teriak nenek tiba-tiba.
" EHHH!!!!!!" teriak kami semua serempak ketika mendengar ajakan nenek.
" hahahaha aku hanya bercanda" kata nenek sambil tertawa kecil.
" aku bukan Aiko yang bisa mandi bersamanya" lanjut nenek.
" aha...ha...ha...ha..." tawaku dengan terpaksa.
" Aku akan mandi duluan, tunggulah sebentar" kata nenek yang langsung masuk ke kamar.
" bagaimana dia bisa tahu kamarku di atas?" batinku heran.
" mommy...dari mana nenek tahu kamarku di atas?" tanyaku.
" eh? Aiko tidak memberitahumu?"
" dia yang memilih rumah ini untuk kalian berdua" jawab mommy santai.
" eh?"
" aku akan membuatkan makan malam" kataku yang langsung berjalan menuju dapur.
" mommy mu ini akan membantu" kata mommy yang langsung merangkulku.
(di dapur)
" bukankah Aiko masih terlalu muda, untuk mengurus perusahaan besar?" tanyaku membuka pembicaraan.
" kenapa?" tanya mommy balik.
" ya...aku hanya berfikir, kenapa Aiko di usia mudanya harus mengurus perusahaan yang besar, apalagi itu adalah hotel yang banyak sekali cabangnya" jelasku.
" aku dan Nami hanya bisa mengikuti kemauannya..." jawab mommy singkat.
" eh... kemauannya?" tanyaku yang heran dengan jawaban mommy.
" itu kemauannya sendiri, kalau tidak salah saat umurnya 5 tahun..."
FLASHBACK ON
Lokasi : Rumah Utama
" nenek!" teriak Aiko kecil sambil berlari ke arah neneknya yang baru saja turun dari mobil.
" Aiko, hati-hati" kata neneknya Aiko kecil.
" besok aku ingin ikut nenek ke kantor" kata Aiko kecil yang berada di gendongan neneknya.
" eh? kenapa?" tanya nenek heran.
" membosankan!" kata Aiko kecil.
" apa kamu bertengkar dengan Yuzu?" tanya nenek.
" tidak, aku tidak bertengkar dengan Yuzu" jawab Aiko kecil.
" Haru?" tanya nenek lagi.
" tidak! aku hanya ingin ikut nenek ke kantor, di rumah sangat membosankan" keluh Aiko kecil.
" apa kamu sudah memberitahu mama dan mommy?" tanya nenek.
" Aku tidak perlu izin mereka berdua, kan ada nenek" jawab Aiko kecil, dengan senyuman lebar di wajahnya.
" hahahaha, Aiko ku sudah Dewasa" kata nenek sambil tertawa terbahak-bahak.
" baiklah! besok aku akan membawa tuan putriku ini ke kantor" kata nenek sambil mencubit pipi Aiko kecil.
Semenjak hari itu Aiko jarang sekali di rumah, dia terus saja mengikuti neneknya ke kantor,hingga suatu hari saat kepala keluarga Yoshida datang karena ada acara di rumah utama.
" Kakek! Kakek! apa aku boleh ikut Kakek bekerja?" tanya Aiko tiba-tiba saat di meja makan.
" Kenapa tidak boleh, jika tuan putriku memintanya langsung akan aku kabulkan" jawab kakek dengan santai sambil mengelus kepala Aiko kecil.
hening~
" kenapa?" tanya kakeknya Aiko heran.
" apa ayah akan membawanya ke Osaka?" tanya mommy.
" kenapa tidak" jawab kakeknya Aiko santai.
" bagaimana menurutmu Grae?" tanya kakek sambil melihat ke arah nenek.
" kenapa tidak, Saat aku membawanya ke kantor akhir-akhir ini, dia sangat ingin tahu dunia bisnis" jelas nenek.
" Yosh! sudah di putuskan besok Aiko akan ikut denganku ke Osaka" kata kakek dengan lantang.
" YAAATTAAAA!" Teriak Aiko gembira.
(keesokan harinya)
"bye-bye nenek, mommy,mama!" teriak Aiko kecil dari dalam mobil.
" Yuzu! jangan lupa buatkan aku setelan yang bagus! aku akan mencobanya saat kembali!" kata Aiko kecil dengan tegas kepada Yuzu.
" ba...baiklah nona Aiko" jawab Yuzu.
setelah Aiko dan Kakek Yoshida pergi, situasi di rumah sangatlah sunyi, para anak-anak yang di latih di rumah utama selalu saja fokus dengan pelajaran mereka hingga rumah utama hanya berisik oleh suara orang dewasa, sedangka. Yuzu sibuk dengan Setelan yang sedang ia buat untuk Aiko.
Hingga 2 bulan berlalu, tibalah hari dimana Aiko kembali ke rumah utama...
" Tadaima!!!" teriak Aiko saat turun dari mobil.
" Aiko!! Mama sangat merindu-"
" nenek!!!" teriak Aiko yang berlari ke arah neneknya.
" nenek tahu, di Perusahaan kakek, aku sangat bersenang-senang!" kata Aiko dengan antusias.
" Sungguh?! aku akan mendengarkan ceritamu" kata nenek dengan senyuman hangat diwajahnya.
" seperti yang kamu katakan Grae, dia sangat tertarik dengan dunia bisnis" kata kakek.
" kakek,nenek, Aiko ingin seperti kakek dan nenek, yang bisa bekerja di Perusahaan besar" kata Aiko dengan lantang.
" Ta...tapi Aiko kamu masih ke-"
" mama, tidak untuk sekarang, mungkin ketika sudah sedikit besar" kata Aiko kecil, dengan tangan yang ditaruh di dagu, layaknya orang dewasa.
" Hahahahahah, cucuku sungguh sudah dewasa!Hahahahah!!!!" tawa kakek terbahak-bahak.
FLASHBACK OFF
" Kira-kira seperti itulah ceritanya" kata mommy mengakhiri cerita.
" Li...Li... Lima tahun? " kataku tidak menyangka.
" Setelah itu?" tanyaku.
" setelah itu dia selalu bolak-balik Osaka, Kyoto, mengikuti kakek dan neneknya" jawab mommy.
"Chuya!" panggil nenek dari meja makan.
" iya ma?" jawab mommy.
" apa masih lama? aku sudah sangat lapar" kata nenek dengan manja.
" segera datang ma" kata mommy.
" Ayo" ajak mommy.
" makan bersama keluarga baru" batinku, saat berada di meja makan bersama para ibu dan kepala keluarga Azumi yang terhormat.
(Dikamar)
" selamat malam Eri" kata nenek yang menarik selimutnya.
" selamat malam nek" kataku.
aku mengambil telefon genggamku, untuk memastikan ada kabar dari Aiko tapi tetap saja tidak ada satupun notif darinya.
" Aiko...
hari ini, aku bertemu dengan nenekmu, dia sangat baik padaku, bahkan sekarang dia tidur di sampingku, aku sangat senang Aiko, seandainya ada kamu disini, betapa bahagianya aku...
aku akan menunggumu....
jangan Khawatir, karena ada mereka disini, Aku tidak mungkin melupakanmu." isi pesan yang aku kirim untuk Aiko, walaupun dia tidak mungkin membacanya.
" aku akan menunggumu..." gumamku, yang mulai menutup mata.