Meskipun sebenarnya tidak ada yang aneh dengan tawaran yang di berikan oleh Arthur, namun tentunya niat baik Arthur itu sulit untuk Clarissa terima. Karena Clarissa saja bahkan sampai harus menutupi wajahnya dengan kacamata dan masker selama di bandara agar tidak ada seorang pun yang mengenalinya, bagaimana mungkin Ia dapat bepergian dengan Nocton ke sebuah butik yang tentunya akan ramai di kunjungi oleh banyak orang. Clarissa pun diam sejenak dan tidak langsung memberikan jawaban atas tawaran yang di berikan oleh Arthur, entah jawaban apa yang harus Clarissa keluarkan dari mulutnya sekarang ini, karena Ia sendiri pun masih merasa bimbang di antara kedua pilihan. "Se-sebenarnya .... Cintya baru saja hendak memanggil desainer untuk kemari dan mengukur tubuhku." Karena merasa bingung dan tentunya tidak dapat membiarkan Arthur menantikan jawaban cukup lama, Clarissa pun hanya menyampaikan alasan masuk akal yang kebetulan tengah melintas di dalam kepalanya.
Mendengar Clarissa yang mengatakan bahwa sekretarisnya itu sudah meminta desainer lain untuk datang, tentunya membuat Arthur cukup merasa sedih, karena usahanya untuk menjalin hubungan yang lebih dekat lagi dengan Clarissa gagal kali ini. "Sayang sekali, padahal aku sangat ingin memakai pakaian yang senada denganmu. Aku berfikir jika kita datang dengan memakai pakaian yang sama, publik akan semakin percaya dengan hubungan kita." Ujar Arthur yang sangat menyayangkan hal seperti ini terjadi.
Apa yang Arthur katakan barusan, Clarissa rasa benar. Pada akhirnya, Clarissa pun memutuskan untuk ikut pergi dengan Arthur setelah mempertimbangkan banyak hal. "Baiklah kalau begitu, aku berfikir bahwa apa yang kamu katakan benar juga. Dan tampaknya tidak akan terjadi masalah jika aku meminta Cintya membatalkan janji yang telah ku buat dengan desianer yang akan datang. Tapi .... sebenarnya ke butik mana kita akan pergi?" Namun tentunya, Clarissa hendak memastikan terlebih dahulu ke butik mana Ia dan Arthur akan pergi nantinya untuk menghindari resiko bertemu dengan seseorang yang kemungkinan saja mengenalinya.
Mendengar Clarissa yang melontarkan pertanyaan seperti itu padanya, membuat Arthur pun dapat menebak, bahwa alasan mengapa Clarissa sempat menolak ajakannya adalah karena merasa khawatir jika nantinya Ia dapat bertemu dengan seseorang yang mengenalinya di butik yang akan mereka kunjungi. Maka dari itu, tanpa banyak bicara Arthur pun langsung memberikan jawaban atas pertanyaan Clarissa barusan. "Aku berencana untuk mengajakmu pergi ke butik milik Madam Namson. Jika kamu khawatir bahwa nantinya akan ada seseorang yang mengenalimu di sana, ada baiknya jika kamu tak lagi memikirkan hal itu, karena aku sendiri sudah menyewa seluruh butik itu malam ini, sehingga tidak akan ada orang lain yang datang selain kita. Dan untuk Madam Namson sendiri, ia juga sudah berjanji untuk tidak membocorkan mengenai kunjungan kita." Ujar Arthur.
Butik milik Madam Namson, buruk yang paling terkenal di negara ini, yang bahkan Clarissa sendiri belum pernah sekalipun mengunjunginya. Clarissa tidak menyangka jika Arthur benar-benar mengambil tindakan nekat dengan menyewa seluruh butik yang terkenal akan harganya yang fantastis itu malam ini seolah sebelumnya Arthur telah membaca isi dari pikirannya. Karena sudah sampai seperti ini, tidak ada lagi alasan yang bisa Clarissa berikan untuk menolak ajakan Arthur. "Baiklah, kita akan pergi malam ini juga." Jawab Clarissa yang pada akhirnya tak dapat mengatakan hal apapun lagi karena terlalu merasa terkejut dengan keputusan Arthur.
Tentu saja begitu mendengar Clarissa yang pada akhirnya setuju untuk pergi dengannya untuk mengunjungi sebuah butik, membuat Arthur pun merasa sangat senang sehingga ingin terbang. "Baiklah kalau begitu, aku akan segera menjemputmu setelah ini. Tapi aku ingin, agar kita pergi keluar berdua saja tanpa mengajak siapapun." Karena tujuannya mengajak Clarissa untuk pergi malam ini adalah karena ingin bertambah dekat dengannya, tentu saja Arthur melarang Clarissa mengajak siapapun yang dapat mengganggu momen kebersamaan mereka nantinya.
Padahal mereka pergi ke butik hanya untuk memesan pakaian yang selaras saja, namun saat mendengar Arthur yang melarangnya untuk mengajak siapapun dan hanya pergi berdua saja, membuat Clarissa pun merasa heran. "Apakah itu juga berlaku untuk Cintya? Bukankah kita hanya pergi untuk memesan pakaian saja? Mengapa hanya kita berdua saja yang boleh pergi?" Tanya Clarissa yang merasa sedikit janggal dengan larangan yang di berikan oleh Arthur. Karena Cintya sekarang ini juga masih belum memiliki gaun yang bisa Ia pakai untuk besok, sebelumnya Clarissa berniat untuk sekalian mengajak Cintya dan memesan pakaian untuknya.
Lagi-lagi, yang ada di pikiran Clarissa hanyalah Cintya seorang. Meskipun Arthur juga mengetahui, bahwa Cintya adalah seorang wanita dan berada di sisinya sebagai sekretaris, anehnya Arthur merasa cemburu dengan Clarissa yang lebih mementingkan Cintya di bandingkan dengan dirinya. "Aku juga tidak akan mengajak siapapun termasuk supir, karena jika terlalu banyak orang yang ikut pergi, hal itu nantinya justru akan tampak mencolok dan bisa saja membuat publik mengetahui hubungan kita lebih awal." Meskipun begitu, tentunya Arthur dapat menjawab kecurigaan Clarissa dengan sangat baik agar tidak membuatnya menaruh dugaan buruk padanya.
Clarissa lagi-lagi berhasil di bohongi oleh ucapan Arthur yang begitu cakap, karena menganggap Arthur sebagai pria yang jujur, tidak terbesit sedikit pun di dalam hati Clarissa kecurigaan dalam perkataan Arthur barusan. "Baiklah kalau begitu. Sesuai dengan ucapanmu, aku juga tidak akan mengajak siapapun nanti malam. Aku akan mengirim lokasi hotel setelah ini." Karena Arthur juga tidak membawa siapapun bersamanya, Clarissa berfikir bahwa tidak akan terjadi masalah besar jika ia juga tidak mengajak siapapun untuk ikut dengannya.
Setelah cukup lama mengobrol, pada akhirnya mereka menyepakati keputusan yang telah di diskusikan bersama. Arthur merasa sangat puas, karena sebentar lagi ia dapat kembali bertemu dengan Clarissa berdua saja tanpa adanya satu pun orang yang dapat mengganggu mereka nantinya. "Setelah selesai bersiap, aku akan langsung menjemputmu." Jawab Arthur sebagai kalimat penutup, ia pun dengan segera menutup panggilan tersebut, agar dapat segera bersiap, karena tentunya Arthur tidak dapat bertemu dengan Clarissa dengan penampilannya yang terkesan biasa saja.
****
Setelah beristirahat sejenak dan bersiap untuk pergi, sekarang ini Clarissa pun sedang menunggu kedatangan Arthur untuk menjemputnya. Kini Clarissa sudah siap untuk pergi, karena hanya membawa pakaian seadanya akibat terlalu terburu-buru saat mengemas koper, Clarissa pun berdandan dengan make up natural seperti biasanya, kemudian menggunakan mini dress yang santai dan nyaman untuk pergi mengunjungi butik dengan Arthur. Namun, sekarang ini masih ada satu masalah yang tersisa, yaitu Cintya yang semenjak tadi terus mengoceh dan terus melarangnya untuk pergi.