Acara pindahan sudah selesai, seperti sudah direncanakan oleh Mas Denis yang awalnya semua harus aku menentukan. Tapi berbalik saat ibu mertua mengendalikan segalanya, semakin nampak nyata bahwa aku hanya orang kesekian di dalam hidup mereka. Terutama Mas Denis yang tidak menganggapku sebagai istrinya.
Kami saat ini sedang mengadakan pengajian rumah dengan berdoa bersama anak yatim dan warga sekitar Cluster. Walaupun hanya dihadiri oleh perwakilan pembantu mereka saja, sebab sebagian orang di sini memang orang sibuk.
Di depan, Sonia dan mama menyambut para tamu. Sementara di dalam, aku menjaga Kiara. Pikirku, bagaimana orang Cluster tahu, kalau sebetulnya penghuni rumah adalah aku dan Mas Denis. Entah apa yang mereka katakan, rasanya seperti sangat berbeda terlihat dari sikap para tamu. Seharusnya aku diam di depan menerima tamu bukan mengurus anak di belakang.