Suasana mendadak tegang di meja makan, pagi yang indah berubah jadi petaka ketika Mama mengatakan hal diluar nalar. Sedikitpun, aku tidak pernah membayangkannya karena selama ini mertuaku itu selalu baik. Kulihat Sonia tersenyum sinis, mataku beralih pada Mas Denis dan dia nampak biasanya. Hatiku sangat sakit, rasanya ingin saat ini aku memeluk ayah dan ibuku.
"Kalau Mama yang ada di posisimu, ya Mama akan mengizinkan Papa menikah lagi," jawab Mama Amberly.
"Apa Mama serius mengatakan hal itu, " tanyaku kepada Mama, rasanya hati ini masih tidak percaya seorang wanita mengatakan hal yang tidak sepatutnya dikatakan.
"Serius, Dinda. Memangnya kenapa? Denis kan laki-laki, dia bisa menikahi satu, dua, atau tiga perempuan juga masih bisa," jawab Mama Amberly dengan nada sengit.