Setelah keributan panjang yang terjadi, aku tidak bisa berkutik lagi karena takut dengan keputusan Mas Denis yang nantinya akan memisahkanku dengan Kiara. Ditambah lagi tekanan Mama Amberly untukku yang diminta menikah lagi.
Sejujurnya, aku mulai curiga karena waktu pertama kali menyuruh Mas Denis untuk menikah lagi. Mama mengatakan karena aku mandul, itu sebabnya otakku berpikir keras. Apakah Mama Amberly tahu soal Kiara yang bukan darah daging kami?
Saat tengah merenung di kamar, Mas Denis tiba-tiba masuk dan memelukku dari belakang. Sekarang, aku harus bersikap bagaiamana, karena suamiku itu sangat manipulatif sekali. Aku hanya diam saja membiarkannya memeluk tubuhku sambil membisikkan kata-kata cinta.
"Dek, orang tua kita ribut. Jadi, kita harus gimana?" tanya Mas Denis.
"Mas, kamu gila atau nggak waras sih?!" seruku kesal, lalu melepaskan tubuh dari Mas Denis.
"Kamu marah-marah terus sih Dek. Aku jadi pusing kalau kamu begini. Bakalan aku nikah lagi nih," jawab Mas Denis.
