Aku, Anton dan ibunya akhirnya tiba di Rumah sakit. Kami bertiga langsung menuju UGD, agar ibunya Anton bisa cepat dilayani. Aku dengan setia terus saja berada disisinya. Walau terasa berat, tapi aku pastikan ibu dari Anton itu puas dengan pelayananku dan Anton tak lagi mengancamku.
"Apa harus di opname Dokter?"
"Tidak perlu, luka pasien tidak terlalu serius. Kita masih bisa merawatnya dengan berobat jalan saja."
"Jadi, sekarang Ibu saya sudah boleh pulang Dokter?" tanya Pak Anton terlihat sangat cemas.
"Sudah boleh Pak, silahkan. Nanti akan saya berikan resep yang harus kalian tebus di apotek ya."
"Baik Dokter, terima kasih banyak."
"Ya, sama-sama Pak."
Aku tersenyum, dalam hatiku melonjak kegirangan karena akhirnya aku bisa pulang cepat dan tak perlu sampai menginap di Rumah sakit malam ini.
"Anton, kamu antar Dinda pulang saja lebih dulu. Baru kamu menebus obat Ibu di Apotek dan membawa Ibu pulang ke rumah."