Badan Tian terasa panas, baru saja sampai rumah, ia bergegas ke kolam renang untuk membasahi diri. Baginya sekarang, air adalah nyawa ke dua. Tubuhnya lebih berenergi saat masuk atau tersiram air.
Tian berenang dengan baju melekat di badan. Rasanya seperti aliran darah yang semakin lancar, rasa lelahnya hilang, rasa
"Hahh!" seru Tian. Kepalanya menyembul dari kolam. Dia mendapat banyak sekali tenaga. Baginya saat ini berenang lebih penting ketimbang makan. Air adalah sumber kekuatan baginya.
"Tian, ada yang nyariin, cowok!" suara mama Tian menyadarkannya. Ia lalu bergegas membilas badannya lalu memakai pakaian kering.
"Ada apa ya?" tanya Tian bingung. Ia memperhatikan satu per satu wajah yang terasa asing baginya. Mereka adalah Arnold, Peto, dan Mahen yang datang menemui Tian atas petunjuk dari Virsha. Kata Virsha, Tian datang dari danau santofe.
"Aku Arnold."
"Aku Peto, ini klien kami Mahen."
"Oke, silakan duduk. Ada perlu apa?"