"Astaga!" seru Virsha.
"Kok masih makan korban?" tanya Virsha heran. "Kita nggak bisa tinggal diam," lanjutnya panik.
"Masalahnya gini, danau itu misterius banget. Coba kita cari tahu riwayat terbentuknya," ujar Arnold.
"Ha, kerja lagi kita padahal lagi natal," ujar Peto terkekeh disambut senyum dari Virsha.
"Gue nggak kerja loh, gue kangen Dita," katanya.
"Iya kayaknya kita kudu wawancara orang desa sekitar," kata Arnold bersikeras. Ia masih saja penasaran dengan danau yang menjadi latar belakang dari cerita ini.
"Tapi yang penting sekarang, kita makan ayam kodok dulu."
Hidangan natal mulai tersaji lengkap di atas meja. Mereka kompak mencoba berbagai makanan yang sudah dipesan.
"Makasih ya, natal kali ini benar-benar indah."
"Kerinduan itu akan terus ada sampai kapanpun. Kamu nikmati aja apa yang ada. Kita adalah teman meskipun si Peto TTM," sebut Arnold.
"Apaan?" tanya Virsha.
"Teman Tapi Modus," ledek Arnold sambil minum sedikit anggur merah.