Dimensi Aquarez. Sebuah nama dari kerajaan gaib yang ada di danau santofe. Letaknya berada di dalam danau. Namun tak kasat mata. Dimensinya berbeda dengan dunia nyata. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang ratu karena raja dari dunia aquarez kabur ke dunia kemudian tidak pernah kembali lagi.
Sejak itulah ratu Oseanna menjadi liar dan suka menculik pria yang ia anggap pantas untuk mendampinginya.
Ya, sebuah pengkhianatan menghasilkan dendam hing itga orang tidak bersalah ikut jadi korban.
Dengan kekuatan yang dimiliki pangeran Frans, ia mampu membawa Dita masuk ke dunia itu untuk sekedar bertemu dengan Tian.
"Aku bisa membawa Dita ke dunia itu," ujar Frans.
"Kau mau menjadikan Dita makhluk halus? Dia ikut denganmu?" tanya Virsha.
"Semua harus Dita sendiri yang menentukan. Di Duniaku ada satu aturan, jika manusia datang, dia sendiri yang menentukan akan tetap di dunia aquarez atau kembali," jelas Frans.
"Hah? Kalau Dita tetap ingin di sana?"
"Perlu komitmen awal jika dia ingin ikut. Jika dari awal dia berniat pulang, aku bisa mengembalikannya."
"Masalahnya kalau dia ketemu Tian, dia bakal tetap di sana," desak Virsha khawatir.
"Aku mau ikut," sahut Dita.
"Dit, jangan gegabah. Dunia itu bahaya buat lo," tukas Virsha khawatir.
"Gue nggak mau cuma diam kayak gini. Gue yang tanggung jawab, nggak bisa cuma nunggu!" Dita tetap mempertahankan kemauannya.
"Tapi nanti lo bisa ikut di dunia itu. Lo juga ikutan ilang," cegah Virsha.
"Nggak. Gue cuma mau ketemu Tian lalu kembali ke dunia ini."
"Benar begitu?" tanya Frans memastikan.
"Benar, aku bersedia datang lalu kembali saat urusanku sudah selesai."
"Iya, aku akan membawamu ke sana."
"Virsha, tolong titip mobil gue ya? Bawa ke rumah lo juga nggak apa-apa. Gue akan kembali," pinta Dita.
Virsha tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya mengangguk sambil berharap tidak akan terjadi apa-apa pada Dita.
Setelah itu Frans mulai mengisi kekuatan dalam tubuh Dita. Seperti ada kilat dari langit menyentuh kepala Dita. Tubuh Dita mulai terasa ringan. Digandengnya tangan Frans kemudian mereka mulai melangkah di atas danau. Langkah mereka ringan seperti berjalan di atas tanah kemudian air mulai naik ke atas membentuk pusaran.
Gulungan air itu menutup tubuh Frans dan Dita hingga tak terlihat lagi kemudian air itu mulai surut seperti semua dan mereka hilang.
Virsha menjadi saksi kejadian itu. Ia hanya bisa gemetar melihatnya. Dia memanfaatkan kemampuannya untuk lepas roh supaya mengetahui apa yang Dita alami. Namun sayangnya, dunia itu sulit ditembus.
**********
Dunia itu begitu hijau dan cantik. Dita tetap berwujud seperti manusia biasa. Hanya saja, ia tidak memerlukan insang untuk bernapas dalam air.
Dita terkejut saat melihat manusia berekor ikan di atas kepalanya.
"Frans, itu apa?"
"Itu penduduk kerajaan kami. Kadang menjadi seekor putri duyung, kadang seperti manusia, sebebas itu kalau sudah jadi penduduk di sini," jawab Frans.
"Penduduknya memang ada di sini atau dari bumi?"
"Banyak yang asli kerajaan ini, ada juga yang diculik ibu tapi menolak jadi suami atau ibuku sudah tidak mencintainya lagi."
"Ibumu...."
"Aku tahu kamu mau bilang apa," Frans terkekeh. "Ibuku memang liar," lanjutnya.
"Berarti kamu pangeran negeri ini?"
"Iya, harusnya. Ayo Kita ke kerajaan," ajak Frans.
Betapa terkejutnya Dita saat melihat kerajaan begitu ramai penuh sesak dengan kerumunan orang.
Begitu orang-orang melihat sang pangeran datang, mereka langsung berpencar memberi jalan.
Frans menggandeng tangan Dita melewati kerumunan. Dalam hati Dita sedikit takjub melihat pintu gerbang kerajaan yang megah dengan dua buah tongkat trisula di kiri dan kanan.
"Saya bersedia menjadi suami dari Ratu Oseanna."
Suara itu terdengar dari ruangan seperti aula yang diterangi cahaya dari atas saat langkah Dita menginjak lantai kerajaan.
"TIAN!" pekik Dita.
Semua mata tertuju pada teriakan Dita.
Tian tidak bereaksi, ia hanya menatap Dita datar.
Dari tatapan itu, ia melihat Dita seperti tidak mengenalnya. Padahal mereka sudah bersama lebih dari dua tahun.
"Siapa kamu?" ujar Ratu Oseanna.
"Aku Dita, kekasih Tian."
"Mimpi kamu! Dia sudah sah sebagai suamiku," jawab sang ratu enteng.
"Hah? Suami?"
"Iya, namanya bukan lagi Tian melainkan Raja Elnorez."
"Namanya Bastian Nugraha! Aku sudah bersamanya selama dua tahun ini!" bantah Dita.
"Dua tahun? Dia akan bersamaku lebih dari seribu tahun lagi," ratu tidak mau kalah.
Dengan berani, Dita langsung menerjang untuk berhadapan langsung dengan Ratu Oseanna. Tangan Frans sempat mencegah tindakan brutal Dita. Namun gadis itu berada di puncak kemarahan.
"KEMBALIKAN TIAN!" hardiknya saat berada dalam jarak yang cukup dekat dengan sang ratu.
Baru kali ini ada yang berani menghardik ratu. Melihat kemarahan Dita, timbullah amarah dari dalam diri ratu. Dita dianggap telah menghancurkan pesta pernikahannya.
Muncul kilatan dari tangan ratu untuk membuat Dita terpelanting.
"BRAK!!" Dita terpental jauh ke gerbang. Fisiknya masih kuat menerima perlakuan itu. Diambillah sebongkah trisula dari sisi kanan pintu.
Kekuatan Dita yang dipenuhi emosi campur aduk dalam hati membuat ia kuat mengangkat trisula untuk ia hunus ke dada sang ratu.
Bles.
Satu tusukan berhasil ia hunuskan ke dada sang ratu dengan harapan jika ratu mati, tidak akan ada kerajaan itu lagi dan Tian bisa kembali mengingat dirinya. Dita berbalik untuk melihat mengajak Tian kembali ke sisinya setelah ia mengalahkan ratu.
Namun ternyata Dita salah.
Ratu Oseanna tidak bisa mati.
Sang ratu dengan mudah mencabut trisula di dadanya. Tidak ada darah, tidak ada bekas luka. Kesaktian Ratu Oseanna memang tidak terkalahkan.
Sepersekian detik kemudian dengan cepat ratu menusuk balik punggung Dita dengan trisula itu.
"Ugghhh..."
Rasa sakit tak terkira terasa di punggung Dita. Frans menjerit terkejut melihatnya. Tetesan darah merah lebur bersama aliran air. Badan Dita jatuh ke lantai.
"Mengganggu saja, ayo yang mulia raja, Kita ke kamar," ajak sang ratu pada Tian.
Bagai sapi dicucuk hidungnya, Tian menurut saja perkataan ratu.
Frans meraup tubuh Dita ke pelukannya bersamaan dengan penduduk yang bubar setelah melihat peristiwa tadi.
Dita tidak sadarkan diri. Frans mencoba menggunakan kekuatannya untuk menghilangkan trisula di tubuh Dita. Saat trisula itu hilang, Dita masih belum sadar.
"DITA!! BANGUN!!! KAMU HARUS KEMBALI KE DUNIA MANUSIA!" erang Frans. Ia segera lari ke depan singgasana ratu. Dengan gagah berani ia akan menghunuskan trisula balik ke ratu Oseanna.
"Frans," ujar sang ratu dengan nada berat dan suara besar.
"Aku ibumu!" tukasnya.
Frans menahan napas, dia membuang Trisulanya ke bawah. Ia harus tetap menghargai ratu karena makhluk itu adalah ibunya.
Bersambung