Brengsek! umpat Ayu Saraswati di dalam hati.
Seharusnya Ayu tidak bertemu dengan pria itu lagi, pria yang 10 tahun meninggalkan luka yang begitu dalam.
Sekarang, setelah bertahun-tahun silam, dia muncul kembali membuat luka hati Ayu menganga dan berdarah.
Tanpa berpikir panjang, Ayu berbalik meninggalkan pesta pernikahan kliennya.
Tidak mudah baginya melakukan hal itu bukan karena Ayu tak rela, melainkan jumlah tamu dan undangan makin banyak menyalami kedua pengantin yang terlihat berbahagia.
Sial! Sial! Sial! maki Ayu lagi seraya berusah menembus kerumunan tamu. Bagaimana mungkin pria itu bisa di si--!
Sebelum kalimat dalam benak Ayu selesai, sebuah tangan meraih lengannya, yang menghentikan langkahnya dengan paksa.
"Mbak Ayu!" seru seorang wanita dengan wajah kebingungan. "Mau kemana, Mbak?! Baru juga acaranya dimulai!"
Sebuah senyuman dipaksakan Ayu terlukis di wajahnya.
"Aduh, aku keluar sebentar ya, Nit. Kepalaku sedikit pusing, mungkin karena nggak sempat makan tadi siang. Kamu yang awasi pesta ini dulu ya selagi aku keluar," celotehnya sedikit panik.
"Iya Mbak. Nggak masalah kalau soal itu. Cuma ini ada calon klien baru, nih," ujar Anita, salah satu bawahan Ayu. "Acara hari ini sukses menarik perhatian mereka, jadi mereka mau bicara."
Di otak Anita saat itu adalah kesempatan yang terbuka bagi perusahaannya, tidak sadar bahwa Ayu ingin menghilang dari tempat itu.
"Ketemu di kantor aja deh besok, atau lusa juga boleh. Kalau nggak, kamu atur saja, jelasin semua kan kamu bisa. Aku harus---"
Seakan tidak mendengar ocehan Ayu, Anita malah memotongnya, "Eh, tuh dia, orangnya udah jalan ke sini, Mbak!"
Seorang wanita yang cantik rupawan berjalan menghampiri Ayu dan Anita.
Di sebelahnya, ada seorang pria dengan wajah tampan memasang wajah datar, tapi pandangan tajamnya terarah kepada Ayu, membuat wanita itu bergidik ngeri.
"Hai," wanita cantik itu melambaikan tangannya sembari tersenyum, dan satu tangannya lagi masih terus bergelayut manja di lengan sang pria.
"Aku Veronica, dan calon suamiku Michael."
Ayu tersenyum sumringah, mencoba menutupi getaran dalam hatinya.
"Nona Veronica Young dan Tuan Muda Michael Putra Prasojo, siapa yang tidak mengetahui ketenaran kalian berdua," sanjungnya.
Di dalam hatinya, dia memaki, seorang jalang dan bajingan, tentu saja aku mengenal kalian!
***