Chapter 29 - 29.

Tidak disangka-sangka ternyata marchioness memberikan izin untuk memelihara puma tersebut, Chris tidak mengerti apa yang ada dipikiran ibunya.

"Tidak apa-apa Chris, lagipula hewan itu masih bayi, dan dengan pelatihnya. Bahkan walaupun puma itu menjadi liar ketika dewasa, aku yakin Hans bisa menanganinya dengan mudah." Marchioness menjawab dengan santai.

"Hehe, terima kasih marchioness." Anne menjawab dengan girang.

"Nah, kalian habis melakukan perjalanan yang melelahkan, jadi silahkan beristirahat."

"Bagaimana dengan jadwal belajarku hari ini?"

"Hah, apa itu belajar? Besok saja kita bicarakan mengenai hal itu, nona kecil. Nanny, jangan biarkan Anne melakukan apa-apa lagi dan langsung tidur." Chris melihat ibunya dengan tatapan tidak percaya. Ibunya begitu tegas mendidiknya dan adiknya, ia tidak pernah melihat ibunya bercanda.

"Baik nyonya." Nanny menjawab singkat dan langsung membawa Anne ke kamarnya.

"Wah, seharusnya aku dilahirkan sebagai perempuan saja, dan masa kecilku akan lebih indah."

"Hei, kamu baru menyesal sekarang? seharusnya kamu memikirkannya baik-baik selama dalam kandunganku." Marchioness tertawa kecil dan pergi meninggalkan Chris yang masih benggong disana.

--

Prok prok prok

Mereka semua bertepuk tangan setelah Anne dan Chris selesai berdansa.

"Wah, Anne kamu sudah sangat pandai berdansa! Kerja bagus Hans!" Marchioness memuji Anne sambil terus bertepuk tangan.

Setelah membungkuk memberi salam sebagai tanda hormat kepada pasangan dansa, Chris menuntun Anne untuk duduk dan beristirahat bersama.

Chris akhirnya bisa menemani Anne belajar berdansa setelah beberapa hari, ia tidak menyangka Anne sudah menghafal seluruh gerakan dansa dari awal hingga akhir. Memang terkadang Anne tersandung atau kehilangan keseimbangan, tapi karena Anne tidak melepas genggaman pasangannya, ia tidak terjatuh. Kepercayaan kepada pasangan dansa memang sangat penting, terlebih lagi karena keterbatasan Anne.

"Terima kasih kak, Kakak juga memimpin dengan sangat baik." Anne sedikit tersipu mendengar pujian dari Kak Chris.

"Kamu hanya perlu lebih berhati-hati agar tidak tersandung kakimu sendiri, dan kamu akan baik-baik saja. Oh, dan jangan lupa untuk memberitahu pasangan dansamu untuk tidak melepas genggamannya selama berdansa."

"Iya, aku akan mengingatnya baik-baik."

"Untuk hari ini kita sudahi saja latihannya. Mulai besok kamu mulailah berlatih dengan sepatu yang memiliki hak. Ketika sudah lancar dengan hak, cobalah berlatih dengan gaun yang lebih berat. Kita tidak tahu akan seberat apa gaunmu nanti, tapi ada baiknya bersiap-siap."

"Gaun dan sepatu yang akan nona kenakan sudah dipesan oleh marchioness. Mereka akan mengirimkannya dalam beberapa hari. Marchioness sengaja memilihkan secara khusus beberapa gaun untuk Nona Anne," kata nanny dengan antusias.

Marchioness dan nanny sudah melihat-lihat katalog yang dikirimkan beberapa desainer terkenal di Terra dan memesan banyak gaun untuk Anne. Anne berpesan untuk tidak memilih desain yang berlebihan dan kekanak-kanakan, karena ia tidak ingin diremehkan oleh bangsawan lain. Ia harus bersikap anggun dan dewasa mulai saat ini.

"Oh iya Anne. Dua hari lagi upacara penobatan akan dilangsungkan di istana. Kamu sudah resmi akan diangkat sebagai bangsawan dengan gelar Marquis berdasarkan harta dan bisnis duke yang ada di Terra."

"Hmm, memang tidak baik tinggal lebih lama di sini hanya sebagai pendatang. Ketika sudah resmi menjadi warga Terra, kita bisa dengan lebih leluasa bepergian dan akan lebih dihormati karena memiliki gelar bangsawan." Marchioness menjelaskan kepada Anne. Mereka bahkan bisa membeli barang-barang dengan lebih murah, karena bukan lagi sebagai pendatang di Terra.

"Ah, gelar ini bukan untukku kan?"

"Iya, kamu hanya akan dinobatkan sebagai perwakilan keluarga Voinn. Gelar ini adalah untuk ayahmu, sebagai kepala keluarga, karena sudah dipastikan beliau masih hidup. Karena beliau tidak disini, selama kepala keluarga tidak di tempat, kamu lah yang berperan sebagai kepala keluarga."

"Baiklah, apakah aku harus menyiapkan sesuatu untuk upacara tersebut?"

"Em, karena Voinn akan diresmikan sebagai warga Terra, kamu harus membacakan sumpah setia kepada Kekaisaran Terra. Biasanya mereka hanya perlu membaca naskah yang sudah disiapkan, tetapi karena kamu tidak bisa membacanya, terpaksa kamu harus menghafalkannya Anne."

"Hmm, apakah sumpahnya panjang?"

"Ehm, tidak terlalu. Kira-kira hanya tiga ratus kata. Aku sudah memberikan naskahnya kepada nanny. Berlatihlah diwaktu senggang."

"Baik." Anne menjawab pelan. Ia sudah terbiasa menghafal banyak hal karena ia tidak bisa membaca atau menulis. Ini tidak akan sulit.

"Kalau begitu beristirahatlah dulu sebelum makan siang." Chris mengelus kepala Anne dan keluar dari ruangan tersebut. Sepertinya Kak Chris masih memiliki banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Anne sangat senang walaupun Kak Chris sibuk, tetapi ia selalu berusaha mengecek keadaan Anne setiap hari, bahkan ketika sudah ada marchioness yang menemaninya.

"Nona, apakah nona ingin saya pijit? Kaki nona pasti pegal setelah berlatih."

"Iya, terima kasih Lucy."

Lucy segera memijat, sambil Anne bercakap-cakap ringan dengan marchioness dan nanny.

--

"... dengan ini, saya Annette de Voinn, sebagai perwakilan keluarga Voinn bersumpah setia kepada Kekaisaran Terra." Anne sudah menghafalkannya sejak semalam dan pagi ini ia sudah berhasil menghafalkan seluruh naskahnya.

Prok prok

"Sempurna!" Nanny bertepuk tangan riang mendengar Anne sudah berhasil menghafalkan seluruh naskah. Setelah bertahun-tahun ia mengajari Anne, ia tahu Anne pasti bisa menghafalkannya dengan mudah.

"Hehe. Kata-katanya memang tidak sulit," jawab Anne.

"Walaupun sudah hafal, nona masih mungkin salah menyebutkannya karena gugup. Karena itu, berlatihlah sesekali agar nona hafal diluar kepala." Nanny tetap saja khawatir, karena Anne akan berdiri sendiri dihadapan banyak orang.

"Baiiiikk!" Anne menjawab dengan santai sambil mengambil biskuit yang ada di meja dan memakannya. Sejak mendengar bahwa ayahnya dan Verto baik-baik saja, Anne sudah kembali menjadi lebih ceria seperti dulu. Nanny bersyukur Anne bahkan sudah memiliki teman baik di Terra.

"Nona ingin memakai gaun yang seperti apa untuk upacara besok?" Nanny ingin mempersiapkan dengan baik segalanya agar Anne bisa menjadi pusat perhatian besok.

"Emm, aku ingin terlihat dewasa dan elegan. Jadi pilihkan gaun yang simpel dan dengan sedikit hiasan."

"Baik nona! aku juga akan mendandani nona semaksimal mungkin!! Ah, aku akan menyiapkan minyak untuk perawatan rambut dan mandi susu untuk nona nanti malam!"

"Hahaha, nanny Lucy akan sangat sibuk. Sepertinya aku butuh pelayan tambahan."

"Iya, anak muda memang sangat bersemangat. Saya akan segera memilih dua pelayan lagi. Mereka akan sudah ku latih beberapa hari dan akan mulai melayani malam ini." Nanny memang sudah beberapa hari ini memantau semua pelayan yang ingin menjadi pelayan pribadi Anne.

"Terima kasih nanny."

"Ini memang tugas saya nona."

"Hehe, ayo kita turun. Aku ingin berlatih dansa dengan Hans."

--

Setelah berlatih dengan Hans, Anne akan makan siang bersama. Akhirnya Kak Chris bisa ikut makan siang bersama dengan mereka, setelah beberapa hari ini sibuk bepergian. Untunglah ada marchioness yang selalu menemani Anne.

"Apakah sudah ada kabar lagi dari tim pencari?" Rasanya sudah lama tidak mendengar kabar dari mereka, ternyata belum seminggu berlalu.

"Belum Anne, besok baru Kent akan mengirim surat lagi. Semoga saja kita bisa mendapat kabar baik."

"Oh iya, Anne besok akan datang guru dari Crotta. Ia adalah lulusan akademi tahun ini. Ia sangat pintar dan lulus lebih awal dari seharusnya. Namanya adalah Kiara Vohna, anak dari salah satu teman dekatku."

"Apakah berarti dia satu angkatan dengan Kak Verto? tahun ini juga seharusnya Kak Verto akan lulus."

"Oh ya? Berarti benar mereka satu angkatan."

"Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya!! Akhirnya aku bisa mendapatkan guru."

"Nah Anne, lebih baik kita bersiap-siap untuk upacara besok terlebih dahulu. Mereka sudah mengirimkan susunan acaranya tadi pagi."

"Iya baik marchioness."

--