Chapter 28 - 28.

"Wah, ternyata anakku populer juga. Tapi bagaimana dengan Rose? Hahaha." Marchioness meledek Chris. Bagaimana bisa ia menggoda wanita lain ketika sudah memiliki tunangan?

"Ibu! Ini hanya undangan berdansa, tidak ada hubungannya dengan Rose."

"Ah, ma-maaf Kak, aku hanya …." Hera panik karena baru tahu ternyata Kak Chris sudah memiliki kekasih.

"Hera belum memiliki pasangan untuk pergi ke pesta dansa, dan kali ini ia tidak mau berpasangan dengan kakaknya." Anne menjelaskan kepada Chris.

"Aku tidak memaksa, tentu saja. Aku bisa mencari yang lain bila kakak tidak bersedia, haha." Hera tertawa gugup.

"Hahaha, tidak apa-apa Hera. Lagi pula Rose juga tidak ada di Terra untuk mengikuti pesta tersebut."

"Em, apakah ini berarti kakak bersedia?" Hera bertanya sekali lagi untuk memastikan jawaban dari Chris.

"Tentu saja yang mulia. Saya akan merasa terhormat menjadi pasangan anda." Chris menjawab santai.

--

Setelah selesai makan siang, Chris menemani ibunya untuk beristirahat dan berkeliling Kastil Yunne, sedangkan Hera dan Anne bermain bersama di taman.

"Hei Anne, aku membawa pedangku lagi hari ini! Kamu ingin melihatnya?"

"Ng, tentu saja." Melihat betapa Hera membanggakannya, pedang itu pasti sangat cantik.

"Hehe, ayahku memberikan ini sebagai hadiah ulang tahun ku yang ke dua belas beberapa bulan yang lalu." Hera menjelaskan sambil mengambil pedangnya dari pengawalnya.

"Bolehkah aku memegangnya?" Ia bisa melihatnya samar-samar, tetapi ia sangat penasaran dengan desain dari pedang itu.

"Silahkan saja. Sini biar aku bantu." Hera menggenggam tangan Anne dan mengarahkannya pada pola-pola yang ada di pedang tersebut.

"Di ujung dari gagang pedang ini terdapat permata ruby, dan di tengah sini juga ada ruby yang lebih besar. Di sekitar ruby yang ada di tengah itu dihias hingga menyerupai sulur tanaman. Oh, dan rasakan ini Anne, bahkan namaku diukir di pedangnya!" Hera menjelaskan perlahan-lahan sambil mengarahkan tangan Anne di sekujur pedangnya.

"Iya, aku bisa merasakannya! Wah ini sangat cantik Hera!"

"Hehe, ayah sengaja menghiasnya dengan ruby, karena warna rambutku yang berubah merah ketika terkena cahaya matahari."

"Oh, coba tunjukan juga gerakan-gerakan yang sudah kamu pelajari!"

Setelah puas bermain, Hera pun kembali ke istana. Syukurlah perasaan Hera sudah lebih baik setelah Kak Chris setuju untuk menjadi pasangannya di pesta dansa.

--

"Anne, sepertinya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan guru untukmu."

Chris datang menghampiri Anne yang sedang belajar dengan ibunya. Sudah beberapa hari Chris dan Collin mencari guru untuk Anne, tetapi mereka semua menolak, walaupun sudah dijanjikan bayaran yang lebih tinggi dari yang seharusnya.

Ada banyak bangsawan Terra yang tidak mau terlibat dengan Voinn karena peperangan yang terjadi. Banyak juga yang tidak lagi mengakui Voinn sebagai bangsawan, bersedia mengajar Anne bisa membuat murid mereka yang lain berhenti.

"Apakah kita perlu meminta bantuan kaisar? Aku sebenarnya tidak ingin merepotkan kaisar mengenai hal sepele seperti ini." Anne tahu orang tuanya dekat dengan kaisar, tetapi bila hal seperti ini saja tidak bisa ia tangani, bagaimana ia bisa menjadi kepala keluarga Voinn?

"Hmm, bagaimana bila aku membawa kenalanku dari Crotta? Untuk pelajaran sihir dan tata krama, biar aku saja yang mengajari Anne." Marchioness memiliki banyak koneksi, karena dulu ia juga adalah guru sihir. Ia bisa menanyakan beberapa kenalannya.

"Ah, tolong ya bu. Kaisar menyuruhku membantu Arthur mengurus para pengungsi Verdant. Collin juga mengatakan bahwa kapal duke sudah tiba di pelabuhan."

'Kak Chris terlihat sangat sibuk mengurus bisnis duke dan para pengungsi' Anne sangat sedih tidak bisa membantu banyak. Ia harus belajar dengan cepat dan ikut membantu.

"Fufufu, sepertinya kamu lebih banyak belajar disini dibandingkan di Crotta."

"Jangan meledekku ibu. Setidaknya Collin sangat membantu dalam mengurus kediaman ini."

"Apa yang mereka dapatkan dari ekspedisi kali ini?" Anne penasaran dengan apa yang ayahnya kerjakan.

"Tidak banyak. Hanya beberapa jenis rempah-rempah baru dan hewan-hewan eksotis seperti ular dan burung langka."

"Hmm, memang ekspedisi yang dilakukan duke adalah untuk mengembangkan pengetahuan." Marchioness menjelaskan kepada Anne.

"Iya. Walaupun begitu, aku rasa kita bisa melatih para kru kapal untuk menjadi pasukan tambahan. Mereka memiliki postur dan kekuatan yang setara dengan para ksatria. Dengan sedikit latihan, mereka pasti bisa sangat membantu."

"Wah ide bagus Chris, pengawal di Kastil Yunne dan Porta sudah sangat berkurang sejak banyak yang berhenti atau ikut dalam tim pencarian. Anne bisa dalam bahaya bila keadaan terus dibiarkan seperti ini." Marchioness khawatir Anne akan menjadi sasaran empuk orang-orang yang berniat jahat. Untunglah Anne tidak banyak bepergian keluar kastil.

--

"Baguslah bila mereka bersedia. Segera siapkan tempat di Kastil Porta untuk melatih mereka. Pilih beberapa orang yang terbaik diantara mereka dan kirim ke Kastil Yunne. Hans sendiri yang akan melatih mereka." Chris memberi arahan kepada Collin. Hari ini rombongan kru kapal duke datang membawa hasil ekspedisi mereka ke Kastil Porta.

Anne sangat ingin melihat langsung apa saja yang mereka bawa dan memaksa Chris untuk mengajaknya. Selain rempah-rempah, ternyata mereka juga banyak membawa kain-kain dan bibit tanaman yang hanya tumbuh di sana.

Duke memiliki rumah kaca khusus di Kastil Porta untuk menyimpan tanaman-tanaman tersebut. Secara khusus, duke juga membuat kebun buah mangga karena duchess sangat menyukai buah itu.

Anne lebih tertarik ingin melihat hewan-hewan yang mereka bawa. Sudah sejak lama ia ingin memiliki hewan peliharaan, apalagi melihat anjing peliharaan Kak Verto yang sangat besar dan lembut. Ia tidak ingat jenisnya, tapi warnanya putih seperti salju dengan bulu yang sangat lebat.

"Apa saja hewan yang mereka bawa kak?"

Anne menatap penasaran dengan kandang-kandang di hadapannya. Ia tidak bisa melihat dengan jelas, tetapi yang pasti ia mendengar salah satu burung yang sangat berisik. Yang pasti, ia tidak akan membawanya ke Yunne, burung itu akan sangat mengganggu.

"Collin, carikan kru kapal yang mengerti mengenai hewan-hewan ini."

"Permisi tuan, saya akan menjelaskan sebisa saya mengenai hewan-hewan ini." Beberapa saat kemudian Collin kembali dengan seorang kru kapal. Kelihatannya duke membawa beberapa orang terpelajar dari berbagai bidang dalam ekspedisi ini.

"Kami berhasil membawa lima jenis ular, delapan burung, dua kadal, seekor rubah, seekor berang-berang, dan seekor bayi puma."

"Bagaimana Anne, kamu yakin ingin memelihara salah satu dari hewan ini? Kita bahkan tidak tahu apakah hewan ini berbahaya atau tidak."

"Wah, seekor puma!! Hans bilang Kent seperti puma, karena memiliki warna kulit yang gelap dan sangat pandai mengendap-ngendap. Hihihi. Bolehkah aku memeliharanya kak?"

"Anne, puma adalah predator yang berbahaya. Bagaimana dengan berang-berang itu saja? Itu sangat imut."

"Em, walaupun berang-berang itu terlihat imut, sebenarnya berang-berang itu juga karnivora." Pelatih itu menjelaskan.

"Apa? Wah, benar-benar. Sepertinya dunia seberang sangat menakutkan." Chris tidak percaya berang-berang itu karnivora.

"Ah, aku ingin memelihara puma. Sepertinya akan sangat keren dan aku akan aman bila ada orang jahat."

"Puma adalah hewan karnivora, dan ketika kami menemukannya ia sudah terpisah dari induknya. Mungkin karena itu bayi ini mudah ditangkap."

"Apa kamu percaya diri bisa menjinakkannya?"

"Semua hewan bisa dijinakkan bila diawasi sejak kecil dan dengan pawang yang sudah ahli. Saya tidak pernah menjinakkan puma, tetapi saya pernah menjinakkan singa. Saya akan mencoba menjinakkannya, bila dalam beberapa bulan masih belum berhasil, saya tidak menyarankan untuk memeliharanya."

"Bagaimana kak? Bolehkah aku mencoba memeliharanya? Orang ini bisa menjadi pelatih Choco."

"Choco?" Chris tidak percaya Anne sudah memberikan nama untuk puma itu, tapi kenapa nama itu sangat imut?

"Hehe." Anne tidak bisa memikirkan nama lain selain Choco melihat warnanya yang seperti cokelat.

--