Tok tok
"Nona sudah siap?" Kent memanggil dari luar kamar Anne.
"Iya, ayo berangkat." Anne terlihat cantik dan lebih dewasa dengan gaun biru muda yang elegan. Walaupun baru kemarin Anne diukur, para pelayannya bisa segera menyediakan gaun yang pas.
Kent masuk ke dalam kamar Anne dan menuntun Anne ke ruang makan. Di sana Chris sudah menunggu sambil membaca sesuatu di tangannya. Chris terpesona melihat sosok Anne yang memasuki ruangan.
"Wah, Anne apakah kamu benar baru berumur sebelas tahun? Silahkan duduk Anne." Chris berdiri untuk menyambut Anne dan menuntunnya untuk duduk.
"Maaf aku selalu menunjukkan diriku yang berantakan." Anne tersipu mengingat dirinya yang selalu tampil berantakan karena melakukan banyak perjalanan.
"Hahaha, kamu selalu terlihat cantik walaupun berantakan."
"Apa yang sedang kakak baca?"
"Oh ini? Hanya beberapa berkas yang aku temukan semalam. Walau beberapa terlihat tidak penting, tapi sepertinya aku berhasil menemukan sesuatu."
"Apa itu bisa meyakinkan kaisar untuk membantu kita?"
"Duke Voinn sudah banyak berjasa dan membantu dalam bidang perdagangan di Terra. Walaupun Verdant hanya memiliki wilayah laut yang kecil, Duke banyak berinvestasi di bidang eksplorasi. Duke banyak membawa barang-barang langka dari luar benua ini."
"Bukankah penghasilan utama ayah adalah dari pertambangan?"
"Iya Duke memang tidak mendapatkan banyak keuntungan dari eksplorasi ini. Duke juga memiliki beberapa tambang di Terra, karena duke memiliki peneliti yang baik sehingga bisa menemukan tambang-tambang baru di tempat yang belum dijelajahi."
"Dan kaisar akan mendapatkan dua puluh persen keuntungan karena itu adalah hasil bumi Terra. Ayo kita segera berangkat menuju Kastil Yunne untuk mencari tahu lebih banyak."
"Tidak perlu nona, kepala pelayan dari Yunne sudah tiba." Luke masuk ke dalam ruangan dengan seorang lelaki paruh baya, yang sepertinya adalah Kepala Pelayan Kastil Yunne.
"Selamat pagi nona Annette. Saya Collin, Kepala Pelayan Kastil Yunne."
"Selamat pagi Collin, apakah anda sudah sarapan? Setelah saya selesai sarapan tolong temui saya di ruang kerja ayah."
--
"Oh Collin, kamu sudah menunggu di sini?"
Anne sedikit terkejut ketika melihat Collin di ruang kerja duke. Ia tidak ingin Collin melewati sarapannya karena dirinya.
"Ada apa nona mencari saya?"
"Ah, hari ini saya akan pergi menemui kaisar untuk membicarakan masalah penyerangan Wart. Apakah menurutmu kaisar akan bersedia untuk membantu?"
"Kaisar Terra bukan orang yang mudah untuk di bujuk, tetapi tidak ada salahnya mencoba. Kaisar akan membantu bila hal itu bisa menguntungkan Terra."
"Bisakah kamu membantuku mencari cara untuk membujuk kaisar? aku tahu ayah cukup berperan dalam ekonomi Terra, apakah itu cukup?"
"Duke memang sering membantu Terra, tetapi tidak dengan Kerajaan Verdant. Mungkin kaisar akan bersedia membantu bila Duke Voinn yang memegang tahta."
Tok tok
"Wah kalian sudah mulai tanpa diriku." Chris datang dan duduk di samping Anne.
"Kak, apakah mungkin ayah menjadi Raja Verdant?"
"Tentu saja bisa, bila bangsawan lainnya menyetujuinya. Duke Voinn adalah adik kandung Raja Verdant, terutama bila memang seluruh keluarga kerajaan telah dibunuh."
"Dan memang desas-desus yang berkeliaran di Terra adalah seluruh keluarga kerajaan telah di bunuh, termasuk keluarga Duke Voinn."
"Termasuk keluarga ku?" Anne sangat terkejut hingga kesulitan untuk bernafas.
"Mohon maaf nona, saya tidak bermaksud membuat nona khawatir, tetapi kita harus bersiap menghadapi yang terburuk."
"Tidak Collin, ayahku tidak mungkin- kakak juga sangat kuat. Aku tahu mereka pasti masih hidup Collin!"
"Saya akan mencari tahu lebih lanjut mengenai hal ini nona."
"Kirimkan sebanyak mungkin pasukan untuk mencari keluargaku!"
"Baik nona."
"Tenangkan dirimu Anne, ini masih berupa rumor, dan kemungkinan besar salah. Mari menunggu kabar yang lebih terpercaya dari para pasukan Voinn."
Chris berusaha menenangkan Anne yang terlihat panik mendengar rumor tersebut. Chris mengelus Anne pelan sambil mendengar penjelasan dari Collin.
"Yang terpenting adalah bila keluarga Voinn ada yang berhasil selamat untuk menduduki tahta yang sedang kosong." Collin melanjutkan setelah Anne sudah lebih tenang.
"Apakah aku tidak bisa?"
"Tentu saja bisa Anne, tetapi karena kamu masih belum cukup umur, pasti akan banyak yang menentangnya. Akan lebih baik bila duke atau salah satu kakakmu yang merebut tahta." Chris menjelaskan.
"Merebut kembali Kerajaan Verdant tidak hanya membutuhkan penerus selanjutnya, tetapi juga seseorang untuk memimpin dalam peperangan yang terjadi. Apabila kita tidak memiliki pasukan dan bantuan yang cukup, kaisar tidak akan bersedia membantu karena sudah jelas akan kalah."
Kata-kata Collin memang benar, siapa yang akan membantu pihak yang sudah pasti kalah? Ia harus bisa membangun kembali pasukan Verdant.
"Kita harus bisa membuktikan bahwa masih ada keluarga Voinn yang selamat. Setidaknya karena Anne ada di sini, kaisar mungkin bersedia membantu."
Chris yakin dengan menunjukkan bahwa Anne berhasil kabur, pasti ada keluarga Voinn lainnya yang berhasil kabur.
"Apakah ada sesuatu yang bisa membuat bangsawan Terra bersedia membantu?" Anne masih ragu dengan apa yang mereka persiapkan, ini tidak akan cukup untuk membuat kaisar bersedia membantu.
"Duke menyimpan berkas-berkas bukti kerja sama di ruang kerjanya. Mungkin kita bisa meyakinkan kaisar dengan menunjukkan bahwa akan ada banyak bangsawan yang bersedia membantu."
"Sepengetahuan saya, jumlah ksatria Voinn di Terra ada sekitar dua ribu. Dikurangi dengan tim pencari yang sudah dikirimkan, hanya tersisa sekitar seribu orang." Collin sebagai kepala pelayan utama di Terra, sudah pasti mengetahui jumlah bawahan Duke di Terra.
"Mari kita kumpulkan juga berkas yang ada di Kastil Yunne ."
"Kaisar selalu menerima tamu setelah makan siang. Kalian masih bisa mengambil berkas terlebih dahulu."
"Baiklah, ayo kita segera berangkat menuju ke sana."
Setelah menyiapkan berkas-berkas yang ada di Kastil Porta, mereka segera menuju Kastil Yunne.
—
Kastil Yunne ternyata tidak sejauh yang mereka kira, mereka sudah tiba sebelum tengah hari, mereka bahkan masih sempat makan siang disana. Tidak seperti di Kastil Porta, sangat terlihat bahwa pegawai di Kastil ini jauh lebih banyak. Suasana di Kastil ini juga lebih bersemangat, kedatangan Anne jelas meningkatkan harapan mereka bahwa Keluarga Voinn tidak akan runtuh.
Mereka segera berangkat menuju istana setelah makan siang. Walaupun surat yang mereka kirim belum tentu diterima, melihat mereka tiba dengan kereta keluarga Voinn, kaisar tidak mungkin mengabaikan kedatangannya.
"Sepertinya banyak bangsawan lain yang mengunjungi istana."
"Hari ini sepertinya akan diadakan pertemuan dengan para bangsawan. Mereka selalu melakukannya tiap minggu," Collin menjelaskan.
"Apakah itu berarti kita tidak bisa bertemu dengan kaisar?"
"Belum tentu nona, mereka biasanya melakukan pertemuan di sore hari."
Mereka disambut oleh salah satu panglima Terra. Setelah memeriksa identitas dan bawaan mereka dengan sebuah alat sihir, mereka dipersilahkan masuk.
"Silahkan menunggu di ruangan ini terlebih dahulu." Mereka diarahkan menuju sebuah ruang tunggu, jauh dari para bangsawan yang sedang berdiskusi. Panglima tersebut kemudian pergi untuk mengabarkan kedatangan mereka kepada kaisar.
"Para bangsawan Terra juga pasti sedang mendiskusikan mengenai keadaan Verdant. Apakah ada teman Duke diantara mereka Collin?" Chris bertanya setelah yakin tidak ada orang lain disekitar mereka, selain para penjaga.
"Ada beberapa bangsawan yang bekerja sama dengan usaha duke, terutama dalam perdagangan dan perhiasan."
"Apakah usaha duke di Terra masih berjalan dengan lancar?"
"Semua baik-baik saja, duke selama ini menyerahkan kepada saya otoritas untuk mengawasi dan menjalankan usaha yang ada di Terra."
"Bagus, mereka pasti akan membantu bila usaha mereka adalah taruhannya."
Tok tok
"Kaisar bersedia untuk bertemu dan akan menemui kalian di ruang kerja, silahkan ikuti saya."
Anne bisa merasakan jantungnya yang berdetak dengan kencang. Kaisar Terra terkenal sangat angkuh, rasanya tidak mungkin mereka yang masih sangat muda ini bernegosiasi dengan kaisar. Mungkin ini juga alasan kaisar ingin bertemu secara lebih tertutup, bukan dihadapan bangsawan lainnya.
--