Anne sudah terbiasa sendiri sekarang. Walaupun ada para pelayan yang selalu menemaninya, mereka sangat diam. Bila Lyre dan Vena disini, mereka pasti sedang berebutan ingin menata rambut Anne.
"Tolong kepang saja rambut saya dengan rapi."
"Baik nona"
Lagi-lagi gaun yang digunakannya terlalu besar. Apakah ini gaun Kak Fricsia?
"Tolong siapkan juga gaun dan aksesori yang pantas untuk bertemu dengan kaisar besok."
"Apakah nona menginginkan warna khusus untuk gaunnya?"
"Merah. Saya akan tinggal disini untuk sementara, jadi tolong siapkan beberapa gaun lainnya."
"Baik nona, saya akan melakukan pengukuran untuk bisa memesan gaun yang sesuai dengan ukuran nona."
Bagaimana ia bisa melupakan hal yang sangat penting? Apakah keluarganya masih memiliki aset? Anne tiba-tiba tersadar memikirkan uang yang harus dikeluarkan untuk menyiapkan gaun-gaun tersebut.
"Tolong panggilkan Luke ke sini."
"Baik nona."
--
Tok tok
"Permisi nona, saya Luke," terdengar suara Luke dari luar.
"Silahkan masuk Luke." Anne sedang duduk di sofa kamarnya ketika Luke datang.
"Ada apa nona mencari saya?"
"Luke, darimana kamu bisa mendapatkan dana untuk perawatan dan gaji pegawai kastil ini?"
"Duke selalu mengirimkan sejumlah uang untuk biaya operasional kastil ini. Bila ada kelebihan juga selalu saya simpan."
"Apakah kamu mengetahui seluruh aset yang Keluarga Voinn miliki di Terra?"
"Saya hanya mengetahui sebagian aset Voinn, Kepala Pelayan Kastil Yunne pasti lebih mengetahui hal tersebut."
"Baiklah, tolong panggil dia kesini sekarang."
"Baik nona."
"Kapan kira-kira ia bisa sampai?"
"Ia bisa tiba besok pagi bila berangkat dari subuh."
"Baik, segera kirimkan pesan untuknya."
"Apa nona membutuhkan hal lain?"
"Oh ya tolong antarkan saya ke ruang kerja ayah."
Luke mengeluarkan menuliskan sesuatu di buku kecil dan merobeknya.
"Suruh pengawal mengantarkan ini ke Kastil Yunne segera." Luke memerintahkan salah satu pelayan untuk pergi.
"Mari nona saya antarkan," kata sambil Luke menjulurkan tangannya untuk Anne pegang.
--
"Kita sudah sampai nona."
"Baik terima kasih Luke, tolong panggilkan Kak Chris kesini. Kamu bisa meninggalkan saya sendiri disini."
"Baik nona." Luke menuntun Anne untuk duduk di sofa dan kemudian pergi untuk memanggil Chris. Walaupun Luke pergi, Anne tahu masih ada para pengawal yang berjaga di luar ruangan ini.
Anne bisa mencium wangi kayu di seluruh ruangan, sepertinya semua perabotan di ruangan ini terbuat dari kayu. Walau sudah lama tidak digunakan, ruangan ini tetap bersih tanpa adanya debu.
Anne tidak bisa melihat dengan jelas, tetapi sepertinya lukisan di tengah ruangan adalah lukisan ayah dan ibunya. Orang-orang selalu mengatakan bahwa Duke adalah lelaki yang romantis, tetapi Anne sangat jarang bertemu dengan ayahnya. Semoga ayah baik-baik saja, aku ingin lebih mengenal ayah.
Anne duduk diam sambil melatih energi dalam tubuhnya. Setelah ia lebih tenang dan beristirahat, ia bisa merasakan energinya kembali. Tapi apa yang bisa dilakukannya dengan sihir cahaya? Bahkan untuk menjadi penerang sudah ada batu mana.
Tok tok
"Ada apa Anne? Kamu tidak beristirahat?"
"Ah Kak Chris. Aku harus memastikan aset yang masih dimiliki keluarga Voinn. Terutama setelah mendengar mengenai para pegawai yang pergi."
"Hmm baiklah, memang ada baiknya kita mempersiapkannya sebelum bertemu dengan kaisar."
"Bagaimana dengan tim pencariannya kak, apakah sudah ada kabar?"
"Sayang sekali belum Anne, bersabarlah sedikit lagi. Percayalah kepada keluargamu."
"Apa saja yang perlu kita siapkan untuk bertemu kaisar besok?"
"Rencana untuk mengusir pasukan Wart dari Verdant tentu saja."
"Bantu aku juga untuk mengumpulkan berkas-berkas penting di ruangan ini, dan ayah pasti memiliki brankas di ruangan ini."
"Aku akan mencari berkas-berkas, mungkin ada sesuatu yang bisa membantu kita menang melawan Wart."
Chris mulai membacakan isi dari berkas-berkas yang ada di ruangan itu. Mereka juga berhasil menemukan brankas, walaupun masih belum tahu cara membukanya.
"Brankas ini sangat kokoh dan tidak menggunakan kode untuk membukanya. Bagaimana cara membukanya?"
Mereka sudah memeriksa seluruh sisi kotak brankas itu, tetapi tidak ada apa-apa, bahkan gagang untuk membuka pun tidak ada. Anne yang penasaran ikut meraba-raba kotak tersebut.
"Aw!" Anne tiba-tiba berteriak.
"Ada apa Anne? Kamu baik-baik saja?" Chris langsung melihat tangan Anne yang berdarah dan berusaha menghentikan pendarahan dengan sapu tangannya.
"Ada sesuatu yang tajam disampingnya."
Setelah selesai mengikat sapu tangannya, Chris kembali memperhatikan tempat yang Anne pegang. Ia bisa melihat darah Anne mengalir dan menemukan sebuah jarum kecil yang tersembunyi.
Klak
Tiba-tiba saat Chris sedang memperhatikan, brankas tersebut terbuka sendiri.
"Wah, sepertinya ini adalah brankas yang dibuka dengan darahmu. Karena kamu memiliki DNA yang sama dengan Duke, jadi brankas ini terbuka."
"Apa isinya kak?"
"Hmm ada beberapa surat kepemilikan tambang, kapal, dan kastil. Ada juga beberapa bangunan lain seperti toko atau restoran."
"Hanya itu?"
"Ada juga beberapa surat kerja sama dan perdagangan … dan beberapa permata."
Hmm sepertinya memang ayah hanya menyimpan banyak di kastil ini, terutama karena ini bukan kastil utama di Kerajaan Terra. Sebaiknya mereka mengunjungi Kastil Yunne di Ibukota Terra terlebih dahulu sebelum menemui kaisar.
"Sepertinya kita harus pergi ke Kastil Yunne terlebih dahulu sebelum mengunjungi kaisar."
"Baiklah, untuk sekarang kita harus beristirahat dahulu, karena besok akan berangkat lebih pagi. Aku akan meminta mereka mengantarkan makan malam dan obat ke kamarmu."
"Baik Kak Chris, terima kasih."
"Ayo aku antarkan ke kamarmu."
--
Malam itu Anne memikirkan banyak hal. Apakah ia bisa meyakinkan kaisar untuk membantu merebut kembali Verdant? Ia juga pasti membutuhkan bantuan dari bangsawan Verdant lainnya. Apakah mereka selamat? Ia harus mengirimkan lagi tim pencarian untuk mencari bangsawan lainnya. Apakah ia masih memiliki pelayan dan pengawal yang cukup di Terra?
Anne sangat gelisah dan merasa tidak berdaya. Ia bahkan tidak tahu apa-apa mengenai keluarganya. Apa usaha yang ayah jalankan? Ia hanya tahu ayahnya memimpin pasukan elit di Kerajaan Verdant, ia bahkan baru mengetahui bahwa mereka memiliki tambang dan usaha di Terra.
"Tolong antarkan saya ke balkon …."
Seorang pelayan menghampiri Anne dan menuntunnya menuju balkon kamarnya.
"Apakah ini kamar Kak Fricsia?"
"Ini adalah kamar Nona Annette, yang memang sudah disiapkan duke dari lama."
Orang seperti apa ayahnya itu? Ia hanya mengingat pelukan ayahnya yang besar dan hangat. Ayah jarang sekali berbicara dengan Anne, bila hanya berdua dengan Anne pun ayah hanya memangkunya dan memperhatikannya bermain dengan bonekanya.
Ibu kalian ada dimana …? Anne memandang langit yang luas di atasnya. Ia hanya bisa melihat cahaya bulan. Ia bisa melihat cahaya yang berkelap-kelip dari kota. Kota ini masih sangat ramai walaupun sudah malam, kota ini terasa sangat hidup, berbeda dengan kastil ini yang sangat sepi.
"Nona, udara sudah semakin dingin, lebih baik nona beristirahat di dalam saja."
"Iya, terima kasih. Antarkan saya ke ranjang."
Anne berbaring di ranjangnya masih belum bisa tertidur. Lampu sudah dimatikan dan ia tidak bisa melihat apa-apa lagi.
"Kalian boleh keluar, aku akan segera tidur. Lagipula ada penjaga di luar ruangan ini."
"Baik nona, selamat beristirahat."
Para pelayan pergi keluar ruangan, meninggalkan Anne yang masih termenung memandang langit-langit kamarnya. Ia mengangkat kedua tangannya dan mencoba mengeluarkan energinya.
Butuh beberapa menit untuk bisa mengarahkan seluruh energinya ke tangan, sepertinya ia harus bisa lebih fokus, sehingga dapat melakukannya dengan cepat. Ia bisa melihat cahaya mulai keluar dari tangannya. Ia sengaja mengeluarkan sedikit demi sedikit agar tidak langsung kehabisan energi seperti sebelumnya.
Ah, lingkaran cahaya ini hanya seukuran cangkir, dan tidak terlalu terang, hanya seperti cahaya lampu minyak biasa. Apakah aku bisa mengeluarkan warna lain? Ia mencoba membayangkan warna lainnya, tetapi sepertinya memang tidak bisa.
Beberapa bola cahaya mulai menghilang, dan ketika ia menyentuhnya, cahaya itu menyebar dan menghilang. Setidaknya bola cahaya ini bisa bertahan selama beberapa detik.
Hmm, sepertinya energi sihirku sudah habis. Lebih baik aku segera tidur saja.
--