"Ken, tunggu sebentar!" teriak Wiyana sembari berlarian di lorong rumah sakit itu.
Sayangnya Ken tak mendengar, wajar saja jarak mereka sudah sangat jauh.
Wiyana yang malang dia mulai ngos ngosan, bahkan tak jarang dia hampir tersungkur karena tersandung kakinya sendiri sebab tak hati hati.
Terus berlari, dan teriak teriak menyerukan nama Ken. Tiba tiba dari arah berlawanan seorang dokter dengan masker putihnya juga berjalan tergesa gesa ke arah Wiyana.
Mereka tak segaja bertabrakan, Wiyana oleng ke samping untungnya tak sampai jatuh. Dokter dengan postur tubuh tegap tinggi itu tak menoleh, bahkan dia juga tak mengatakan apa pun.
Sang dokter malah melanjutkan perjalanannya menelusuri lorong, Wiyana hanya bisa melongo melihat itu.
"Aissss, semua orang bener bener sibuk kayaknya," gerutunya.
Tak ingin berlama lama seperti itu, dia kembali menegakkan tubuhnya. Wiyana lihat lobby dengan nanar, Ken sudah tak terlihat lagi.
