"Kenapa aku harus melakukan itu?"
Kenzo menatap gadis itu dengan penuh keseriusan, kenapa Angle sangat ingin merubah sikap dan juga penampilan nya? apakah keadaan dia sekarang tidak membuat puas? semua pertanyaan itu terus saja bergelut dipikiran lelaki ini. Padahal dia hanya ingin jika Angle menerima Kenzo dengan segala yang ada di dalam dirinya, akan tetapi jika masih saja terus memaksa bahkan mungkin demi kesenangan sang kekasih, dia bisa saja merubah segala sikap dan penampilannya demi Angle.
"Kau tanya kenapa? sayang, apa kau benar-benar mencintai kekasihmu yang cantik ini? jadi kenapa harus bertanya segala tentang hal simple seperti itu. Lagi pula aku hanya ingin melihatmu dalam penampilan yang berbeda, dan jujur saja badboy adalah gaya yang tepat untuk lelaki sepertimu. Kau ingin membuat aku bahagia bukan? jadi tinggal lakukan saja tanpa perlu bertanya lagi," ucap gadis itu kepada kekasihnya.
Tidak ada alasan bagi Kenzo untuk menolak, dari pada nantinya berdebat panjang hanya karena masalah seperti ini lebih baik dia menuruti apa yang Angle inginkan. Lagi pula itu hanya sebuah perubahan penampilan, bukan hal yang macam-macam.
"Iya baiklah, jadi apa yang di inginkan oleh kekasihku yang cantik ini hm?" tanya Kenzo kenapa Angle.
"Hm apa ya, oh iya aku suka lelaki yang memakai stelan levis dengan jaket kulit. Lalu menaiki sebuah motor yang membuatnya semakin terlihat keren, apa kau bisa melakukan itu untukku Kenzo?" tanya Angle kepada kekasihnya.
Kenzo berfikir sejenak, dia mungkin tidak terlalu banyak memiliki pakaian yang bagus. Apalagi dengan kondisi ayahnya yang sedang sakit sekarang ini, dia tidak mungkin meminta uang untuk membeli motor juga kan? lalu bagaimana cara lelaki ini mendapatkan uang untuk membeli segala perlengkapan itu?!
Tapi demi sang kekasih, dia akan mencari pekerjaan dan menghasilkan uang. Setelah itu dia bisa membeli apa-apa saja yang dibutuhkan, mungkin sang ibu bisa membantunya.
"Baiklah, aku akan segera menuruti apa yang kau mau Angle. Oh iya ngomong-ngomong apa kau ingin berjalan-jalan sebentar? rasanya bosan juga jika terus duduk seperti ini," ajak Kenzo kepada kekasihnya.
Angle menggelengkan kepalanya, "Hey aku bosan berjalan-jalan sayang, bagaimana jika kita pergi ke bioskop saja? aku dengar ada film romantis yang sedang populer akhir-akhir ini. Dan kau tahu? aku belum menontonnya, jadi bagaimana jika k8ta pergi kesana?"
"Tapi aku tidak membawa kendaraan, apa kita harus naik taksi?" tanya Kenzo.
Angle berdecik kesal, bagaimana bisa seorang lelaki tidak memiliki satu kendaraan pun untuk modal berkencan. Padahal sebelumnya gadis ini tahu jika Kenzo masih memiliki mobil yang mungkin disimpan dirumahnya, akan tetapi kenapa dia tidak pernah menggunakan mobil itu?
"Kenzo, bukankah ayahmu memiliki sebuah mobil dirumah? kenapa tidak memakainya ketika kemari?" tanya gadis itu kepada kekasihnya.
"Kau tahu jika ayahku itu sedang sakit bukan? jadi kami menjualnya untuk biaya berobat ayah, belum lagi dengan penjualan perusahaan yang anjlok karena ayahku tidak bisa bekerja. Jujur keadaan keluargaku sedang sangat sulit Angle, jadi iya beginilah sekarang. Jika kau tidak keberatan, kita bisa naik taksi saja," ucap Kenzo dengan senyumannya yang manis.
Angle adalah seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya raya, dia juga bisa dikatakan sebagai anak yang sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Sejak kecil gadis ini selalu saja hidup enak dan tidak di terbiasa dengan situasi susah atau pun kekurangan apa yang dia inginkan, oleh karena itu ketika mendengar jika bisnis keluarga Kenzo dalam ambang kehancuran, jujur Angle merasa sangat syok dan tidak nyaman pula. Mungkin jika kedua orang tuanya tahu dia tidak akan pernah di ijinkan untuk kekuar dan berhubungan atau bahkan berteman lagi dengan Kenzo.
Tapi untuk keadaan sekarang, bagaimana lagi? dia tidak mungkin meninggalkan kekasihnya itu bukan? terlebih dengan hubungan mereka yang baru saja berjalan. Jadi sebisa mungkin Angle akan mencoba menerima semua keadaan ini dan menyembunyikan hubungan yang sudah jelas pasti akan ditentang oleh kedua orang tuanya.
***
Plakkk!
Sebuah tamparan keras mendarat dipipi gadis cantik itu, apalagi ketika tahu jika Angle baru saja turun dari taksi dengan Kenzo di dalamnya. Dia sudah berusaha keras untuk sampai tidak ketahuan oleh ayah atau pun ibunya jika Angle baru saja keluar bersama dengan kekasihnya itu, namun tetap saja sang ayah berhasil memergokinya kali ini. Dia bahkan mendapatkan sebuah peringatan yang membuat gadis ini terdiam membisu, Angle hanya bisa memegangi pipinya yang merah dengan kepala tertunduk ke bawah tanpa menatap sedikit pun wajah sang ayah.
"Apa kau tidak tahu jika keluarga lelaki itu mengalami kebangkrutan? apa kau juga tidak mendengarkan ayah untuk fokus saja pada study mu Angle!" bentak lelaki paruh baya itu murka.
"Ayah, Kenzo itu adalah temanku sejak kecil. Jadi kenapa aku harus memutuskan hubungan dengannya hanya karena bisnis mereka bangkrut? lagi pula walau pun aku bermain keluar aku masih tetap fokus dengan study, jadi ayah tidak perlu khawatirkan hal semacam itu," jawab Angle kepada ayahnya.
"Fokus? memangnya selama ini ayah tidak tahu tentang apa yang kau lakukan sekarang hm? jangan mengada-ada dan diam saja dirumah. Ayah tidak ingin sampai mendengar rumor jika kau pergi keluar lagi dengan anak bernama Kenzo itu lagi, kau dengar itu Angle?!" bentak sang ayah.
Ini benar-benar sangat menyebalkan, ketika sang ayah lagi-lagi membuat sebuah aturan yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Angle tidak keluar atau bahkan menikmati dunia malam yang selama ini sudah membesarkannya? dia akan sangat stres dan penuh tekanan.
"Ayah, apa kau ingin membuat anakmu menderita?"