"Ibu, apa kau bisa memberiku uang?"
Kenzo menatap sang ibu yang sedang melihat-lihat pakaian dan juga barang-barang yang baru saja dia beli, mungkin wanita itu mendapatkan uang banyak dari hasil menjual mobil suaminya beberapa waktu yang lalu. Padahal lelaki paruh baya itu masih sangat membutuhkan perawatan yang banyak, akan tetapi mungkin uangnya akan segera habis karena dibelanjakan oleh sang istri yang sangat gila harta itu. Belum lagi dengan keadaan Kenzo yang tidak bekerja atau pun membantu keuangan keluarga, anak itu benar-benar tidak memiliki kemampuan khusus apapun kecuali wajah tampannya.
"Untuk apa kau meminta uang padaku?" tanya sang ibu kepada anaknya dengan nada yang cukup sinis.
"Aku ingin membeli motor dan juga pakaian baru, bukankah ibu memegang uang hasil penjualan mobil ayah? jadi berikan aku sedikit bu. Jika aku sudah bekerja nanti, aku akan menggantinya," ucap Kenzo kepada sang ibu.
Wanita itu tertawa kecil, "Ganti katamu? Kenzo kau ini seharusnya sudah bisa mencari uang sendiri di umurmu yang sekarang. Tapi kenapa malah mengusahakan orang tua? kau itu tampan, gunakan wajahmu untuk mencari uang. Kau bisa menjadi artis, penyanyi atau bahkan model sebuah majalah. Jika kau mau ibu bisa membantumu!"
Kenzo terdiam, iya selama ini dia memang hanya bisa mengusahakan kedua orang tuanya. Belum lagi dengan keadaan ayahnya yang bisa dikatakan tidak berdaya lagi, lelaki itu hanya bisa terbaring lemah di ranjang dengan penyakit yang dideritanya. Sedangkan sang istri terus saja bersenang-senang tanpa memikirkan bagaimana suaminya yang sedang sangat menderita.
"Apakah mudah bekerja menjadi seorang model ibu?" tanya Kenzo kepada sang ibu.
"Iya jelas mudah sekali, kau hanya cukup bermodal tampang dan juga tubuh. Dan yang ibu lihat kau memiliki wajah dan juga tubuh yang sangat indah, mungkin hanya butuh sedikit olahraga saja agar kau bisa membuat tubuhmu menjadi lebih indah dan juga berotot," ucap sang ibu kepada anaknya.
"Kalau memang semudah itu aku mau bu, apa kau bisa memperkenalkan aku dengan seseorang yang bisa membuatku menjadi seorang model?"
Kenzo terlihat langsung tertarik dengan tawaran yang diberikan oleh ibunya itu, karena dia pikir jika mungkin Angle akan ikut senang jika kekasihnya bisa memenuhi apa yang dia mau. Motor baru, pakaian baru dan juga gaya baru yang akan Kenzo persembahkan untuk sang pujaan hati. Dia benar-benar tidak sabar untuk segera menjadi apa yang Angle mau, kemudian membuatnya sangat bahagia.
Dan benar saja, dalam beberapa hari setelah ini sang ibu membawa anaknya kepada seorang pemilik perusahaan model ternama. Dan kebetulan sekali jika aanak gadisnya terlihat begitu menyukai Kenzo, dengan segala pikiran liciknya, sang ibu pun memanfaatkan kesempatan ini.
"Lihatlah, anakku ini sangat tampan dan juga gagah. Mungkin tubuhnya memang tidak terlalu kekar, akan tetapi kita bisa membentuknya bila perlu. Iyakan Kenzo? cepat beri salam pada paman ini sayang," ucap sang ibu kepada anaknya itu.
Kenzo membungkukkan badan dengan senyuman manis yang terlihat begitu mempesona di wajahnya, dia juga menyalami lelaki paruh baya itu lengkap dengan anak gadisnya. Mulai saat ini dia akan berusaha sangat keras untuk bisa merubah sikap dan juga penampilannya, iya untuk apa lagi jika bukan demi Angle?! si gadis yang sangat dicintainya itu.
Dalam beberapa bulan latihan gym dan juga perawatan wajah yang diberikan khusu untuknya, lelaki yang pada awalnya terlihat begitu polos dan juga manis itu mulai berubah sangat sangar. Tatapan mata dan gaya bahasa yang dia gunakan jelas sangat berbeda dari awal, mungkin ini semua dia lakukan hanya untuk mendapatkan nilai plus dari sang kekasih Angle. Karena gadis itu benar-benar menyukai type lelaki bersifat badboy, bukan dari penampilannya saja akan tetapi cara bicara dan juga sikapnya. Dan dari yang Angle lihat sekarang, Kenzo sudah berubah begitu banyak hingga memberikan sebuah kepuasan tersendiri bagi dia pribadi.
Cup
Sebuah kecupan bibir yang manis mendarat tepat di bibir sang kekasih, gadis itu hanya bisa tersenyum sembari memeluk lelaki yang ada dihadapannya itu. Cukup lama tidak bertemu dengan Angle, Kenzo sangatlah bergairah bahkan tidak sabar untuk segera melumat bibir kekasihnya itu. Namun yang dia dapatkan adalah penolakan, entah kenapa tidak biasanya juga Angle menolak ciuman dari kekasihnya. Bahkan dari raut wajah gadis itu cukup mencurigakan juga.
"Ada apa sayang?" tanya Kenzo kepada kekasihnya itu.
Angle duduk di sofa ketika Kenzo mulai meraih tubuhnya, gadis itu seolah tengah menghindari kekasihnya tanpa sebab. Kenzo malah jadi berfikiran buruk, apakah dia telah melakukan sesuatu yang fatal? atau mungkin ada hal yang membuat Angle membencinya? semua asumsi itu terus saja berkerumun di dalam pikirannya sementara Angle yang terlihat biasa-biasa saja dengan wajah tanpa dosanya.
"Aku tidak apa, hanya saja aku sedang tidak enak badan. Jangan sampai penyakitku menular padamu Kenzo, oh iya bagaimana dengan pekerjaan yang selama ini kau jalani? rasanya kau terlihat begitu enjoy," ucap Angle dengan senyuman manis diwajahnya.
Kenzo pun mengangguk sembari membalas tersenyum kekasihnya itu, "Iya tentu saja sayang, semua yang aku inginkan juga sudah terpenuhi. Apa kau puas dengan aku yang sekarang? ngomong-ngomong bagaimana dengan pesta ulang tahun yang sebentar lagi akan kau rayakan itu? apa kita bisa membuat sebuah acara pribadi juga?"
"Ah untuk pesta itu entahlah, ayah dan ibuku hanya mengundang beberapa keluarga dan mungkin orang-orang perusahaan. Jujur, aku sangat ingin mengundangmu kesana hanya saja lebih baik kita rayakan dirumah barumu ini bagaimana? aku akan datang dan kau siapkan semuanya."
Sebenarnya Angle tidak bisa mengijinkan Kenzo untuk datang kerumah lalu menghadiri pesta ulang tahun yang disiapkan khusus oleh ayah dan ibunya. Iya bukan tanpa sebab karena malam itu akan menjadi sebuah acara dan momen besar juga untuknya, jadi Angle akan memilih untuk menghindarinya saja dari pada nanti Kenzo sampai tahu.
Akan tetapi namanya juga tentang perasaan, bagaimana pun Angle berbohong tentang apapun itu, Kenzo akan tetap percaya padanya.
"Iya aku akan menyiapkan semuanya, jadi kau datang okay?"
Gadis itu tersenyum manis, "Tentu sayang."