"Aku ingin tidur denganmu malam ini, apa kau mau memberikan keperawananmu itu padaku Angle?"
Gadis itu menatap sekilas wajah kekasihnya, sejak kapan Kenzo berani mengatakan hal yang sangat fulgar seperti itu padanya? apakah dia benar-benar serius dengan ucapannya? apakah dia bisa melakukan yang mungkin baru pertama kali dia lalukan seumur hidupnya?
Begitu banyak pertimbangan yang Angle pikirkan saat ini, terlebih karena dia bukanlah seorang perawan seperti yang lelaki itu pikirkan. Angle hanya khawatir ketika mereka melakukan hal tersebut pertama kalinya Kenzo akan menyadari jika tubuhnya sudah disentuh oleh lelaki lain. Kira-kira apa lelaki itu akan marah? atau mungkin dia tidak akan pernah menyadarinya?
Apa aku harus membuatnya benar-benar mabuk terlebih dahulu agar kemungkinan Kenzo menyadari jika aku bukan perawan sekecil butiran debu? iya mungkin terdengar sangat jahat, akan tetapi tidak ada pilihan lain dari pada kami harus bertengkar hanya karena masalah spele seperti ini. Akan tetapi aku rasa walau pun semua penampilannya telah berubah, lelaki ini masih sepolos dulu. Dia pasti tidak akan pernah mengerti mana perawan atau bukan, iya aku yakin itu. Jadi untuk apa aku khawatir?! batin Angle.
Gadis itu hanya memberikan sebuah senyuman manis kepada kekasihnya, lengan mungil yang cantik itu mengusap wajah tampan Kenzo dengan penuh sensualitas kemudian mengecup bibirnya juga sekilas. Mereka saling menatap satu sama lain seolah sedang memberikan kode agar Angle menerima apapun yang akan dilakukan oleh kekasihnya itu, dan jelas saja Kenzo pun merasa mendapatkan sebuah lampu hijau! dia langsung mencium leher kekasihnya dengan penuh nafsu. Lengannya bahkan tak henti menggerayami tubuh Angle yang putih mulus bagaian salju, mencari kepuasan tersendiri hingga gairahnya semakin memuncak.
Gadis itu tidak memberikan perlawanan sedikit pun, atau mungkin sebuah sambutan permainan. Dia membiarkan kekasihnya untuk memimpin, karena ingin tahu juga sampai dimana Kenzo bisa membuat dirinya puas.
Hembusan nafas yang memburu menambah suasana semakin terasa panas, belum lagi dengan sentuhan-sentuhan amatir yang diberikan oleh lelaki itu dengan jari-jarinya yang besar dan kekar. Dia mencoba memasukannya ke dalam benda basah milik Angle namun gadis itu langsung menepisnya, seketika Kenzo pun merasa heran dan langsung menatap kekasihnya itu.
"Kenapa? apa kau tidak mengijinkan ku untuk melakukannya?" tanya lelaki itu dengan perasaan heran.
"Masukan saja langsung jangan memainkannya dengan tanganmu sayang, aku sudah tidak tahan lagi..." desak Angle kepada kekasihnya.
"Ah begitu, baiklah sayang."
Kenzo pun membuka sisa pakaian yang ada di dalam tubuhnya itu kemudian melemparkannya sembarang, sementara Angle bersiap disana sembari membukakan kakinya lebar-lebar. Dia menelan ludahnya sedikit ketika melihat barang milik kekasihnya itu yang teramat besar dan juga panjang, ini mungkin benda teramazing yang pernah gadis ini lihat. Bukan hanya akan memenuhi miliknya, tetapi juga akan membuatnya sangat puas jika Kenzo bisa melakukan permainan pertama ini dengan benar.
Dengan sangat perlahan, lelaki itu memasukan miliknya ke dalam goa Angle yang masih kering karena belum melakukan pemanasan sedikit pun. Namun gadis itu seolah sengaja agar sang kekasih merasa kesulitan untuk memasukan benda besar itu ke dalam miliknya, iya dengan harapan jika Kenzo tidak akan pernah menyadari jika Angle bukanlah seorang perawan.
"Arghhh sayang.. lakukan dengan pelan mmmh..."
Kenzo menatap wajah Angle yang terlihat begitu menikmati permainan yang sedang dia lakukan, sebenarnya lelaki ini merasa sedikit heran karena bukankah ini pertama kali mereka melakukannya? namun kenapa tidak ada rasa sakit sedikit pun yang terlihat? bahkan dengan semua informasi yang sempat dia baca terlebih dahulu, Kenzo merasa semakin bingung. Tidak ada darah yang keluar, bahkan milik Angle terasa sedikit longgar. Belum lagi dengan warnanya yang tidak pink, dan sedikit coklat.
Apa dia pernah melakukan seks dengan lelaki lain? namun dengan siapa? rasanya sejauh yang aku tahu jika Angle adalah seorang yang begitu alim. Aku tidak pernah melihatnya pergi atau bahkan bersentuhan dengan lelaki lain kecuali diriku, astaga... apakah selama ini aku salah menilai kekasihku ini? apakah dia memang senakal yang orang-orang katakan? namun bagaimana mungkin? aku begitu percaya padanya, bagaimana mungkin Angle berani mengkhianati ku.
Perasaan Kenzo terasa tidak karuan sama sekali, dia terus berpikiran negatif kepada gadis yang tengah dia setubuhi sekarang itu. Apakah semua kecurigaan ini adalah nyata? apakah Angle benar-benar menganggap jika Kenzo sangatlah bodoh sehingga bisa ditipu dengan trik seperti itu?!
"Sayang cepat puaskan aku..." rancau Angle dengan wajah mabuknya.
Lelaki itu hanya bisa tersenyum kecil sembari menahan rasa kesalnya, dia akan tetap melanjutkan permainan ini hingga akhir kemudian menyelidiki apa yang telah terjadi dengan kekasihnya itu. Jujur saja setelah kejadian ini hati Kenzo terasa begitu tidak enak terlebih kepada Angle, dia merasa jika cinta dan pengorbanan yang dia lakukan sangatlah sia-sia. Gadis yang dia kira sangatlah polos dan penyayang ternyata adalah seorang pembohong, dia selalu mengatakan hanya berciuman saja dengan para mantannya, namun setelah bersetubuh dengannya Kenzo tahu jika Angle bukanlah seorang perawan. Dia bahkan seolah sering melakukan kegiatan tersebut hingga membuat lubangnya terasa longgar, benar-benar mengecewakan!
Namun walau bagaimana pun juga Kenzo masih tetap mencintai kekasihnya, dan semoga saja kecurigaannya tidak akan pernah lebih dari ini.