"Siapa lelaki yang bersama Angle itu?!"
Dengan lengan yang mengepal sangat kuat Kenzo menatap sang kekasih yang terlihat begitu girang jalan bersama lelaki tampan bermobil sport itu, jujur ini benar-benar sangat menyakitkan karena dia hanya memiliki sebuah motor yang sudah jelas tidak bisa dibandingkan dengan kendaraan mewah itu. Kenzo jadi berpikir sangat keras, apakah ini alasan kenapa Angle tidak menjawab panggilan darinya sejak tadi? apakah ini juga alasan kenapa Angle tidak memberikan kabar akhir-akhir ini lalu berubah dengan drastis?! semua hal buruk itu memenuhi pikiran Kenzo sekarang.
Dengan segala rasa penasaran yang ada di dalam hatinya, Kenzo pun mengikuti sang kekasih dari belakang. Dia hanya berharap jika Angle tidak akan mencurigainya dari balik spion, kedua orang itu pergi cukup jauh bahkan sampai akhirnya berhentilah mereka disebuah tempat. Rumah mewah yang jelas lebih besar dari miliknya, Kenzo pun memarkirkan motornya cukup jauh agar tidak menimbulkan kecurigaan. Dan karena merasa jika tempat itu sangatlah sepi jauh dari kawasan penduduk, Kenzo pun cukup berani untuk mengikutinya sampai menyelinap masuk secara diam-diam. Walau pun mungkin ini akan menjadi sebuah rasa sakit yang teramat dalam untuk hatinya, namun harus tetap Kenzo jalani dari pada harus terus diam dengan segala rasa penasaran di dalam hatinya.
Kedua kaki itu melangkah perlahan memasuki rumah yang sangat megah dan mewah, suara cekikikan dari Angle terdengar begitu jelas sampai ke ruangan tengah, dan dengan sangat menyesal jika asalnya dari salah satu kamar yang ada disana. Jantung lelaki ini berderak semakin kencang, pikiran buruknya mulai bermunculan satu persatu. Kira-kira apa yang sedang dilakukan oleh dua orang itu di dalam sana? tidak mungkin jika mereka sedang bermain catur bukan?!
"Hey kau nakal sekali Rangga! apa kau pikir nyaman ditindih dengan tubuhmu yang sebesar itu hah?!"
"Memangnya kenapa? kau ingin pindah ke atas? baiklah kalau begitu ayo lakukan,"
Lelaki bernama Rangga itu menggendong Angle ke atas tubuhnya, mereka saling berciuman dengan penuh gairah bahkan menimbulkan efek suara yang khas. Mungkin tidak banyak orang yang tahu jika selama ini keduanya telah menjalin hubungan rahasia dibelakang Kenzo, iya bukan tanpa sebab karena kedua orang tua gadis itu menuntut Angle untuk mencari seorang kekasih yang kaya raya dan juga selevel dengan keluarga mereka. Hingga dengan beberapa alasan yang menurut gadis itu masuk akal, Angle pun memacari Rangga, lelaki yang terkenal sangat kaya raya di kampusnya.
Dia bahkan mengkhianati Kenzo hanya demi lelaki itu, orang yang belum tentu memiliki hati setulus Kenzo.
Sialan, jadi ini yang dilakukan gadis itu dibelakang ku? tega sekali Angle melakukan semua ini pada orang yang jelas sudah begitu banyak berkorban untuknya. Tega sekali dia berkhianat hanya karena keadaanku yang sangat miskin sekarang ini, apakah cinta selamanya memang harus memandang harta? namun kenapa semua ini harus terjadi padaku? hubungan yang aku kira akan berjalan dengan baik harus hancur dengan perselingkuhan. Benar-benar gadis sialan! batin Kenzo kesal.
Rasanya ingin sekali Kenzo melabrak kekasihnya itu, namun sayangnya tidak jadi karena dia takut jika hatinya akan semakin sakit. Dengan perasaan yang sangat hancur, lelaki ini pun keluar meninggalkan rumah mewah itu. Dia hanya cukup tahu tentang semua kebusukan yang dilakukan oleh kekasihnya itu, dan memikirkan bagaimana caranya menghilangkan perasaan cinta yang ada di dalam hatinya itu.
Brummm
Suara gerungan motor menyadarkan Angle yang tengah bercumbu mesra dengan lelaki bernama Rangga itu, dia melirik ke arah jendela luar dan melihat sekilas motor Kenzo melintas dijalan. Jantungnya langsung berdetak begitu kencang dengan perasaan sedikit khawatir, apakah dia datang dan mengikutinya? namun bagaimana bisa? tapi kenapa Angle harus khawatir toh dia sendiri yang sudah memulai semua perselingkuhan ini.
"Kenzo, kau dimana?"
Setelah pertemuannya dengan Rangga usai, gadis itu langsung menelpon kekasihnya. Dia menanyakan dimana keberadaan Kenzo dan segera mengajak mereka untuk bertemu. Jujur gadis ini langsung merasakan aura yang tidak enak ketika melihat wajah kekasihnya, dia curiga jika yang melintas itu adalah benar-benar Kenzo.
"Kau baik-baik saja? aku dengar ayahmu meninggal dunia, maafkan aku Kenzo karena aku tidak ada disana saat itu. Aku juga dengar jika kau bertengkar dengan ibumu, maafkan aku ya Kenzo. Mungkin aku bukan seorang kekasih yang selalu ada di dekatmu," ucap Angle dengan wajah yang penuh dengan penyesalan.
Lelaki itu tertawa kecil, dia berpikir apakah Angle sedang bersandiwara sekarang? atau mungkin dia menyadari sesuatu tentang kesalahan yang gadis itu lakukan selama ini. Dengan wajah tanpa dosa, Angle pun memeluk Kenzo, namun lelaki itu langsung menepisnya dan menatap wajah sang kekasih.
"Kau kemana saja sampai tidak bisa aku hubungi?" tanya Kenzo kepada kekasihnya.
Angle terlihat sangat kebingungan mencari alasan, tidak mungkin kan jika dia mengatakan sedang pergi bersama dengan kekasih barunya. Sebuah kebohongan pun gadis itu lakukan, yang bodohnya keju sendiri tahu.
"Aku sibuk dengan tugas kuliah di kampus, bahkan untuk melihat ponsel saja tidak ada waktu. Maaf ya sayang..."
Lagi-lagi lelaki itu tertawa kecil hingga membuat Angle semakin khawatir, "Kau yakin pergi dengan seorang lelaki bermobil sport merah itu adalah bagian dari tugas kampus? lucu sekali Angle, aku tidak pernah menyangka jika gadis yang sangat aku cintai itu tega berbuat seperti ini."
"Jadi kau melihatku pergi bersama Rangga? Kenzo, aku bisa menjelaskan semuanya sungguh."
Kenzo menggelengkan kepalanya, tidak ada lagi penjelasan ataupun pembelaan diri. Semua sudah terlihat begitu jelas di depan matanya, apalagi ketika gadis itu asik bercumbu mesra dengan Rangga. Sungguh, benar-benar menjengkelkan jika di ingat secara terus menerus.
"Maafkan aku Angle, aku memang tidak sekaya seperti lelaki yang bersamamu saat itu. Jadi aku sadar dengan posisiku, maaf saja jika mungkin selama ini aku belum bisa memberikan apa pun kau kau inginkan Angle. Namun lebih baik kita akhiri saja hubungan ini sampai disini, terima kasih sudah hadir dan memberikan kebahagiaan di dalam hidupku. Aku mencintaimu..."
Sebuah kata perpisahan yang benar-benar sangat menguras emosi, ketika Kenzo harus melepaskan perasaan yang begitu menggebu di dalam hatinya itu demi kebahagiaan Angle sendiri. Dan sejak saat itu lelaki ini tidak pernah ingin lagi menjalin hubungan dengan seorang wanita atau gadis lainnya, dia sangat trauma dengan yang namanya pacaran atau hubungan serius semacam itu.
Dan setelah kejadian itu pun karma terus saja berdatangan menghampiri Angle, dia tidak pernah menemukan lelaki yang tulus seperti Kenzo lagi, dan mungkin selamanya tidak akan pernah. Gadis itu menyesali segala perbuatan busuk yang telah dia lakukan kemudian berusaha untuk kembali mendekati Kenzo, dia bahkan terus saja mencari tahu kehidupan pribadi mantan kekasihnya itu secara diam-diam sampai terang-terangan hingga membuat Kenzo risih.
"Angle, apa kau tidak bosan terus saja menggaggu kehidupanku?"
Angle hanya tersenyum kecil sembari memegang dagu cantiknya, "Tentu saja tidak, aku sangat suka mengikuti semua kehidupan pribadimu Kenzo..."