Kyra merasa dirinya sudah lolos dari jeratan yang menyiksa batinnya. Wajahnya begitu riang seperti pepatah, "serasa di atas awang-awang." Namun, itu semua hilang sesaat ketika ia tanpa sengaja melihat Harrison yang menatapnya dengan seringai tajam.
Baru terlepas dari serigala, kini malah bertemu binatang buas lainnya yang lebih berbahaya. Kyra menelan ludah. Dia mengira posisinya sudah aman dengan berada di kedai teh. Baru saja ia memesan teh dan mencari tempat duduk yang nyaman, ia tak menduga tatapan mereka saling bertemu disana.
"Kenapa cobaan terus berdatangan padaku?" kata Kyra dalam hati. Ia berdecak sebal.
Tatapan Harrison tak ingin terlepas dari Kyra. Ia juga tak mengira akan bertemu dengan wanita itu. Keberuntungannya kali ini tidak akan ia lepas begitu saja. Ia sudah menyusun rencana dengan matang, pria itu menghampiri Kyra.
"Cantik, ternyata kamu disini."
"Apa kamu enggak bosan mengikutiku terus-menerus?"
"Aku tidak mengikutimu. Takdir yang mempertemukan kita."