Alianca tak berhenti mengulurkan tangannya. Devano menerima uluran itu hingga Alianca semakin mempereratnya. "Dia wangi dan tangannya begitu hangat ketika menyentuh tanganku," batin Alianca. Dia tidak ingin melepaskan tangan Devano begitu saja.
Tatapan keduanya menciptakan aroma yang manis. Alianca tak henti mengagumi setiap bagian wajah Devano yang sempurna. Sejuta senyuman Devano membius hati Alianca dalam sekejap, membuatnya ingin jatuh pada pelukannya.
"Kamu pasti mau masuk ke kelas 'kan? Aku bisa mengantarmu kesana," ucap Alianca.
"Boleh saja," jawab Devano tanpa mengurangi senyumannya yang indah.
Beberapa gadis menatap tak suka terhadap Alianca. Mereka tahu bagaimana sifat Alianca yang ambisius jika menginginkan sesuatu. Hal itu juga tak luput dari keinginannya terhadap laki-laki. Jika Alianca menginginkan satu cowok, tak ada satupun yang boleh mendapatkannya.
