Chereads / Setelah Kehadiranmu / Chapter 24 - Bab 24

Chapter 24 - Bab 24

bab 24

"Zack!!" teriak Paula dari arah belakang yang sedang berjalan bersama Edric

"ini dia" gumam Zack

Paula mendekati Zack dan memeluk nya erat mencium pipi kanan dan kiri Zack kedekatan mereka memang terbilang sangat intens jika orang lain tidak mengetahui mereka adalah saudara mungkin orang akan menyangka mereka adalah sepasang kekasih yang terpisah

"Zack... wanita ini?" tanya Paula ketika melihat Anne

"Yap Paula, ini Anne, Anne ini Paula" Anne mengangkat tangan nya menyalami Paula, Paula menjabat tangan Anne tanpa berpaling sedetik pun.

"kenapa kau membawa wanita ini Zack?"

"dia adalah calon pengantin ku Paula"

"whattt!! are you seriously Zack?"

Edric yang mendengar nya langsung kaget bukan kepalang ekpresi yang tidak bisa di tutupi membuat Zack menyeringai tipis

"aku akan segera melangsungkan pernikahan secepat mungkin"

betapa kaget bukan kepalang Anne ketika melihat Zack di sini dan wanita istri Edric ini adalah adik nya Zack? what kenapa dunia sesempit ini? Anne pun tak terfikir nama marga Zack dan Paula sama ia tidak menyangka astaga.

"Anne?" lirih Edric mengeluarkan suara

"oh Edric lama tidak bertemu" Anne menyalami Edric berusaha senatural mungkin.

Edric membalas jabatan tangan Anne

"selamat brother in law semoga lancar sampai hari H" Edric menjabat tangan Zack

"thankyou bro" setelah selesai saling sapa Zack merangkul pinggang Anne dan berpamitan dari sana menjauhi mereka. lalu duduk di salah satu meja di sana.

setelah pertemuan nya dengan Edric Anne lebih banyak diam

"kenapa kau dari tadi hanya diam?"

"bukankah kau sendiri yang meminta ku untuk diam" Anne menjawab dengan ketus

"bukan maksud ku, kau seperti sedang memikirkan sesuatu"

"bahkan apa yang sedang ku fikirkan pun kau ingin tahu? sudah cukup kau membuat ku menjadi wanita Boneka yang bodoh seperti ini. apakah kau juga ingin merenggut pikiran ku? cihh... kau sangat otoriter" Anne bangkit dari duduk nya

"kau mau kemana?"

"ke toilet, apakah ketoilet pun tidak boleh? harus seizin mu?"

"huhhhh.. lakukan lah sesuka mu" Zack mendesah pasrah

"apa yang terjadi pada Anne? sebelum nya di baik-baik saja tapi setelah bertemu dengan Edric ucapan Anne berubah"

"ah terserahlah" Zack tidak ingin mengambil pusing Zack mengambil wine dan menenggak nya. sudah 20 menit berlalu tetapi Anne tidak kembali Zack mulai risau

"apakah gadis miskin itu tersesat? oh shitt dia sungguh merepotkan"

Zack berderap mencari Anne ke kamar mandi tetapi tidak ada satu orang pun di sana jantung Zack mulai deg-degan "apakah dia kabur? gila!! kenapa tidak ku awasi tadi" Zack berlari mencari Anne kesana kemari masuk ke setiap ruangan tapi Anne juga tidak ada.

Zack naik ke lantai atas dan benar saja Anne ada di sana, tapi tunggu ia sedang berbicara bersama pria dan pria itu adalah Edric

"Anne, bagaimana bisa kau ada disini?"

"cerita nya sangat panjang Edric"

"Anne, kau serius akan menikahi Zack, apakah kau tahu pria seperti apa Zack itu?"

"kumohon Anne kembali lah kepada ku sayang, aku akan memberikan semuanya untuk mu Honey" Edric memegang kedua tangan Anne tetapi Anne menepis nya

"sadarlah Edric, kau sudah menikah!"

"kau tahu aku menikah dengan Paula tidak pernah mencintai nya! sedetikpun di dalam otak ku hanya ada dirimu sayang" Edric mencoba melakukan kedekatan intens

"Edric lepaskan, apakah kau mulai mabuk?"

emosi Zack mulai memanas, tangan nya tergepal

"Edric, Edric...."

Zack menoleh ke belakang ternyata itu suara Paula yang sedang mencari Edric. Zack berlari menghampiri Paula mencoba mencegah nya menyaksikan sesuatu yang menyakiti hatinya

"oh Zack? apakah kau melihat suami ku?"

"Paula bukankah Edric di bawah?"

"tidak ada Zack, dia tidak ada di bawah" Paula menjawab sudah agar linglung seperti nya Paula sudah sedikit mabuk.

"apakah dia pulang tanpa aku Zack? sialan! suami bajingan!!"

"hei hei Paula, ssttt... dia belum pulang kok aku tadi melihat nya di bawah, ayok kita kebawah dan mencari nya" Zack memegang pundak Paula menjauh dari sana jika Paula melihat Edric dan Anne pasti Paula akan kepikiran dan itu dapat melukai hati Paula

Zack tidak ingin Paula tersakiti lagi "Zack aku mulai, berhenti dulu Zack" teriak Paula sambil memukul-mukul pundak Zack

"baiklah baby" Zack menarik tubuh Paula untuk duduk di kursi sofa disana. dan mendudukinya di sana.

Paula menarik tangan Zack "Zack apakah kau benar-benar akan menikah dengan gadis itu Zack?

"yah Paula" Paula tersenyum dalam matanya yang sudah tertutup Zack bisa melihat senyum yang terkambang dari wajah adiknya itu senyum yang mengisyaratkan bahwa ia bahagia sudah melenyapkan gadis itu dari hidup Edric.

"aku akan melakukan semua hal demi kau bahagia paula" Zack membelai rambut adiknya itu.

"aku akan menyingkirkan kerikil-kerikil yang menganggu kebahagiaan mu, agar kau bisa hidup bahagia dengan lelaki pilihan mu. walaupun itu harus menyingkirkan wanita itu"

"yah tidak ada cara lain untuk menyingkirkan wanita itu dengan cara menikahi nya. dengan begitu Edric akan berhenti mengejar-ngejar Anne karena sudah menjadi kakak iparnya" Zack sangat menyayangi Paula bahkan ia rela berkorban apapun demi kebahagiaan adiknya itu. ia siap menyingkirkan seluruh paku dan kerikil di jalan demi kehidupan adiknya yang mulus dan bahagia.

"Zack..."

"ia honey?"

"aku snagat mencintai Edric Zack"

Zack tersenyum dan membelai lembut rambut adiknya itu " yah aku tau sayang, dan sekarang Edric milikmu bukan?"

"benarkah Zack? tetapi hatinya masih untuk wanita itu Zack"

"tidak sayang aku pastikan tidak, kau akan hidup bahagia bersama Edric"

Paula seperti nya sangat mabuk hingga dia berbicara mulai melantur, tidak biasanya dia seperti itu.

"aku akan menelepon Edric meminta nya membawa mu pulang" Zack meraih ponsel nya dan menekan nomor Edric

"halo"

"cepat ke bawah, bawa Paula pulang dia sudah mabuk berat di luar banyak orang tidak mungkin membawa Paula dalam keadaan seperti ini akan jadi gunjingan semua orang"

setelah mendapat telepon dari Zack Edric berlari keluar mencari mereka dan akhirnya ketemu.

"Paula, sayang" Edric mencoba membangun kan Paula tapi Paula tidak juga sadar. hingga membuat Edric harus menggendong nya. Zack membantu Edric menutupi gaun nya mereka berlari melewati tangga belakang dan turun hingga ke mess lantai dasar. Edric memasuki Paula ke pintu belakang mobil dan ia duduk di samping nya

"pak, antarkan kami pulang" ucap Edric dan kemudian di angguki oleh sopir itu. Edric menatap Zack sekilas lalu menutup kaca mobilnya.