"Kemarin ada kurir yang mengantar kado ini ke rumah gue, waktu itu gue sempat kasih tau alamat rumah gue sama mbak Intan, ya siapa tau Sesha akan datang ke pernikahan gue waktu itu, mungkin karena Sesha tau alamat rumah gue, jadi dia kirim ini ke rumah gue!" jawab Sherly. Keyla hanya menganggukkan kepalanya dengan perlahan.
"Maaf, Key gue udah bohongin lo lagi," batin Sherly berucap.
"Udah dong, Key, jangan nangis lagi, make-up lo berantakan tuh, masa pengantin matanya sembab sih!" ucap Resti mencairkan suasana yang sudah mulai sendu.
Sherly dan Resti memperbaiki make-up Keyla yang berantakan karena dia menangis.
"Emang udah jodohnya kali ya, lo nolongin emaknya, eh malah dinikahin sama anaknya," ucapan Sherly membuat Keyla tersenyum.
"Iya Shel, gak nyangka teman kita nikah sama pemilik perusahaan terbesar di Indonesia, jadi bagian keluarga Pradikta dong," ucap Resti.
"Aku hanya menuruti keinginan ayah dan bunda, aku juga gak tau pernikahan ini akan dibawa ke mana nantinya, aku ingin ini menjadi pernikahan yang pertama dan terakhir, tapi aku tidak tau apa rencana yang telah Allah siapkan untuk pernikahanku, apalagi aku dan Tristan menikah tidak saling mencintai," ucap Keyla yang masih belum yakin untuk membuka hatinya untuk Tristan.
"Cinta bisa datang perlahan, Key, kata orang pacaran setelah menikah itu lebih indah," ucap Resti.
"Halah, laganya kayak yang udah nikah aja!" ledek Sherly.
Resti mengerucutkan bibirnya karena mendengar ledekan sahabatnya, membuat Keyla dan Sherly tertawa.
"Anak Bunda cantik banget," ucap Rania yang baru saja masuk ke kamar Keyla.
"Ayo, Sayang, keluarga Tristan sudah ada di masjid, sebentar lagi acara akad nikahnya dimulai," ucap Rania.
Resti dan Sherly pun mendampingi Keyla, di luar sudah ada Dedy, Dania, Gilang dan juga keluarga Nita.
"Anak Ayah sudah dewasa, sebentar lagi akan menjadi seorang istri," ucap Dedy sambil mengusap air matanya yang tak terasa jatuh membasahi pipi.
"Ayah jangan sedih dong, nanti Key ikutan sedih," ucap Keyla.
"Ayah tidak sedih, Sayang, Ayah sangat bahagia," ucap Dedy.
"Gak sedih tapi nangis," ucap Keyla.
"Ini air mata kebahagiaan," ucap Dedy kembali menghapus air matanya.
"Ayah, sisain air matanya buat pernikahan aku nanti, jangan dihabisin semuanya sekarang," ucapan Dania membuat semua orang tertawa.
"Dasar gadis nakal, lagi suasana kayak begini, masih bisa-bisanya godain Ayah, ya udah kita berangkat sekarang." ucap Dedy.
Semua keluarga Keyla pun segera pergi menuju masjid di mana akad nikah akan dilangsungkan, mereka tidak tau jika ada yang memperhatikan mereka dengan amarah yang memuncak di dalam hatinya.
***
"Bodoh sudah bertahun-tahun kau mendekati dia, tapi dia malah menikah dengan orang lain, apa yang kau lakukan selama ini, memikat seorang pria saja kau tidak bisa!" maki seorang wanita paruh baya kepada wanita muda yang berada di hadapannya.
"Tante tenang saja aku sudah menyusun rencana untuk menghancurkan pernikahan mereka, sampai kapan pun Tristan dan kekayaannya hanya milikku!" ucap gadis itu dengan percaya dirinya.
"Selalu saja hal itu yang kau katakan, buktikan semuanya," ucapnya lagi.
"Oke, akan aku buktikan sekarang, Tante lihat saja bagaimana permainanku," ucap gadis itu lagi.
"Aku ingin hasil yang memuaskan, jika kali ini kau gagal lagi, aku tidak akan segan untuk melenyapkanmu," ucapnya.
"Come on Tante, percayakan semuanya kepadaku, sebentar lagi keluarga Pradikta akan hancur di tanganku, bahkan mereka akan bertekuk lutut dan mengemis kepadaku," ucap gadis itu.
"Cih ... bisa-bisanya kau berkata sombong, aku tidak ingin mendengar ocehanmu lagi, sekarang kau enyah dari hadapanku!" perintahnya.
"Bye, Tante, aku akan bersenang-senang sekarang." ucapnya lalu pergi untuk menjalankan semua rencananya.
"Kenapa aku memiliki keponakan yang tidak berguna seperti dia!" ucapnya.
***
"Saya terima nikah dan kawinnya Keyla Amira Pratama binti Dedy Pratama dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai!" Tristan mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan nafas, yang langsung dijawab 'SAH' oleh semua orang yang hadir.
"Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir."
Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan." (Do'a untuk pengantin)
Lidya dan Rania saling berpelukan menangis haru, akhirnya kedua anak mereka sudah sah menjadi suami istri.
Keyla pun masuk ke masjid didampingi oleh kedua temannya dan Dania. Keyla berjalan dengan perlahan menghampiri Tristan yang sekarang sudah sah menjadi suaminya. Tristan terlihat sangat tampan dengan menggunakan tuxedo putih, begitu juga dengan Keyla, dia terlihat sangat cantik dan anggun, menggunakan gaun pengantin warna soft pink dengan sentuhan brokat menambah kesan elegan walupun gaun itu sederhana, dengan aksesoris silver crown sebagai pemanis membuat penampilan Keyla semakin cantik dan mampu membuat Tristan terpesona.
Tristan mengulurkan tangannya dan disambut oleh Keyla, lalu Keyla mencium punggung tangan suaminya, Tristan pun mengecup kening Keyla dengan lembut sambil memejamkan mata.
Semua orang tersenyum bahagia melihat suasana yang sakral dan penuh haru itu, kecuali orang yang sedang memperhatikan acara pernikahan mereka dari luar. Dia tersenyum sinis, sudah banyak rencana licik yang dia susun untuk menghancurkan pernikahan Keyla dan Tristan.
Bukan dia saja yang memperhatikan pernikahan Keyla dan Tristan secara diam-diam, ada orang lain yang diam di dalam mobil terus memperhatikan keadaan di sana juga, bahkan rahangnya sudah mengeras karena amarah menyaksikan orang yang dia cintai menikah dengan orang lain.
"Kau hanya milikku, sampai kapan pun kau menjadi milikku, kau masih sangat mencintaiku Keyla, pernikahan ini adalah pernikahan paksaan, jadi kau tunggu saja aku datang untuk menjemputmu." ucap pria itu sambil memegang kemudi mobilnya dengan sangat kuat.
Pria itu adalah Revan, mantan kekasih Keyla, dia datang ke Jakarta untuk mengelola cabang perusahaan yang baru saja dibangun, bahkan selama dua tahun ini Revan terus memata-matai Keyla, hingga dia tau jika Keyla dan keluarganya pindah ke Jakarta.
Revan meninggalkan Keyla karena terpaksa, dia harus bertanggung jawab karena ulah wanita yang terobsesi untuk memilikinya, Revan benar-benar ingin mengakhiri hubungannya saat ini dan ingin kembali kepada Keyla, tapi semuanya kini sudah terlambat, Keyla sudah menikah dengan pria lain.
"Siapa pria yang berani menikahi Keyla?" tanya Revan dengan rahang yang mengeras.
"Aku pastikan pernikahan kalian tidak akan berlangsung lama, silahkan menikmati masa-masa indah kalian untuk beberapa saat, setelah ini aku yang akan menentukan bagaimana kelanjutan pernikahan kalian, aku akan kembali, Sayang." ucap Revan menyeringai lalu dia memarkirkan mobilnya dan pergi dari tempat itu sebelum ada orang yang menyadari kehadirannya.
Bersambung....