Setelah selesai makan siang, Keyla dan Tristan pergi belanja ke supermarket, Keyla sangat antusias memilih bahan-bahan untuk membuat kue, sedangkan Tristan yang mendorong troli, banyak pasang mata menatap mereka kagum kepada mereka, mereka terlihat sangat serasi.
Saat Keyla akan mengambil kotak susu, Keyla tidak sengaja ingin mengambil kotak yang sama dengan orang lain, Keyla melihat siapa orang itu dan ternyata dia adalah ....
"Hai, Key, apa kabar?"
Mata Keyla terbelalak sempurna saat melihat wajah pria yang baru menyapanya.
"Ba... Baik, Kak," jawab Keyla.
"Siapa dia?" tanya Tristan.
"Dia Revan, mantan manajer aku, Mas," jawab Keyla, ya orang itu adalah Revan, mantan manajernya sekaligus mantan kekasihnya. Tristan mengerutkan keningnya, apakah Keyla dan Revan sedekat itu hingga Keyla memanggilnya dengan sebutan 'Kakak'
"Perkenalkan, ini Mas Tristan, suamiku!" ucap Keyla dengan menekankan kata suami, seakan ingin memperjelas kalau Tristan adalah suaminya. Revan pun mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Tristan, bahkan Revan tersenyum sinis kepada Tristan.
"Ayo, Mas, aku udah selesai," ucap Keyla kepada Tristan lalu dia melirik kepada Revan.
"Maaf, Kak, kami duluan!" ucap Keyla lagi dan dengan sengaja menggandeng tangan Tristan lalu pergi meninggalkan Revan yang masih memandangnya. Tristan dan Revan saling melemparkan tatapan tajamnya hingga dia sampai ke kasir.
"Apa hubungan kalian sebatas manajer dan karyawan?" pertanyaan Tristan membuat wajah Keyla menegang, haruskah dia mengatakan masa lalunya saat ini kepada Tristan.
"Kenapa kamu diam?" tanya Tristan lagi.
"Mas, tidak pantas rasanya jika kita membicarakan masalah pribadi di tempat umum seperti ini," jawab Keyla.
"Hmm ... berapa lama lagi kau akan menyembunyikan semuanya dariku?" tanya Tristan.
"Mas, aku sudah bilang, ini bukan tempat yang pas untuk membicarakan masalah pribadi," jawab Keyla. Tristan menghela nafasnya dengan panjang lalu mereka mengantri di kasir.
"Mas, aku ke toilet dulu sebentar," ucap Keyla.
"Hmm!" gumam Tristan, Keyla sudah menangkap sesuatu yang tidak enak dari Tristan, Keyla pun menyadari jika ini adalah kesalahannya, Keyla segera pergi ke toilet.
Keyla tidak tau jika Revan diam-diam masih memperhatikan Keyla dan Tristan, saat Keyla pergi, Revan merasa memiliki kesempatan untuk menghasut dan membuat Tristan cemburu, apalagi Revan menganggap jika Keyla masih sangat mencintainya, dan dia juga tau kalau Keyla menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya.
"Hai, Tuan, kita bertemu lagi," ucap Revan sambil menepuk pelan pundak Tristan. Tristan pun melirik kepada Revan dengan tatapan tidak sukanya.
"Kau benar-benar suaminya Keyla?" tanya Revan dengan senyuman mengejek.
"Iya, apa ada masalah dengan Anda?" tanya Tristan dengan wajah datarnya.
"Tidak ada, tapi aku hanya merasa kasihan kepadamu, karena sebenarnya Keyla masih mencintaiku," jawab Revan.
"Maksud Anda apa?" tanya Tristan.
"Apa Anda percaya jika hubunganku dengan Keyla sebatas rekan kerja?" tanya Revan dengan alis yang terangkat.
"Rupanya kau sedang mencoba untuk memprovokasi aku," jawab Tristan dengan tersenyum sinis.
"No, no, untuk apa aku memprovokasi Anda, aku ini cinta pertamanya Keyla. Ya you know lah, cinta pertama itu pasti sulit untuk dilupakan, apalagi dulu aku hampir menikahi Keyla, jadi tidak akan mudah untuk Keyla melupakanku begitu saja, dan aku yakin kalau Keyla belum jujur soal masa lalunya kepada Anda, lalu Anda pikir apa alasannya kalau selain Keyla masih memiliki perasaan kepadaku." tanpa disangka jika ucapan Revan mampu menyulut api cemburu di hati Tristan.
"Aku tidak ada maksud lain mengatakan ini kepadamu, aku hanya ingin mengatakan jika Anda terlalu bodoh menerima Keyla menjadi istri Anda, Keyla pun belum tentu mencintai Anda, karena dia masih terbelenggu oleh masa lalu dan masih memendam perasaan kepadaku, cinta pertamanya, dan Anda harus tau hubunganku dengan Keyla sudah sejauh yang tidak pernah Anda bayangkan," ucap Revan semakin mengejek Tristan.
"Kau!" ucap Tristan sambil menunjuk wajah Revan dengan amarah yang memuncak.
"Calm down, Bung, aku yakin Keyla pasti belum menyerahkan dirinya kepadamu, kau pikir baik-baik, mungkin saja Keyla masih terbayang dengan sentuhanku sehingga dia takut merasa tidak puas jika berhubungan denganmu, pikirkan apa yang aku katakan baik-baik, apakah kau masih ingin bertahan dengan barang bekas, sedangkan kau bisa memiliki yang lebih dari ini." ucap Revan lalu dia segera pergi setelah berhasil menghasut Tristan.
Tristan mengepalkan tangannya dengan kuat, ingin sekali dia melayangkan tinjunya kepada Revan, tapi Tristan masih ingat kalau ini di tempat umum, dia tidak mau membuat masalah di sini, muncul keraguan dalam hati Tristan saat mengingat lagi ucapan Revan. Memang benar, jika selama Tristan menikah dengan Keyla, dia tidak pernah terbuka tentang masa lalunya. Bahkan, mereka pun belum melakukan hubungan suami istri.
Antrian pun sudah tidak ada, kini kasir sudah menghitung jumlah belanjaan mereka, wajah Tristan pun sudah merah padam menahan amarah.
Apa benar yang dikatakan oleh Revan? Apa ini alasan Keyla yang selalu berkata belum siap untuk melakukan hubungan suami istri dengannya? Apa Keyla benar-benar sudah melakukannya dengan Revan?
Arrghh ... kepala Tristan terasa sakit memikirkan itu semua, dia ingin mencari tau ucapan Revan itu benar atau tidak, cara satu-satunya untuk membuktikan ucapan lelaki itu benar atau tidak, dia harus melakukan hubungan suami istri dengan Keyla.
"Sudah selesai, Mas?" tanya Keyla yang baru kembali dari toilet. Tapi, Tristan diam tidak merespon apa-apa.
Tristan pergi lebih dulu menuju mobil, diikuti oleh Keyla yang bingung karena sikap Tristan yang berubah.
Di perjalanan pun Tristan hanya diam tidak seperti biasanya, Keyla curiga kalau ada sesuatu yang mengganjal di hati suaminya, apa jangan-jangan tadi Tristan bertemu lagi dengan Revan, dan Revan mengatakan hal yang tidak-tidak tentang Keyla.
"Stop it, Key, kamu gak boleh suudzon!" batin Keyla berucap.
"Mas, apa kamu baik-naik saja?" Keyla memberanikan diri untuk bertanya kepada Tristan.
"Menurutmu, apa kamu akan baik-baik saja kalau seseorang yang kamu cintai menyembunyikan sesuatu darimu?" tanya Tristan dengan datar.
"Maksud, Mas apa?" tanya Keyla.
"Aku butuh penjelasan darimu secepatnya, jangan sampai aku mengetahui semuanya dari orang lain, dan itu tidak akan baik untukmu." jawab Tristan dengan tatapan tajamnya. Lalu Tristan meninggalkan Keyla di dalam mobil, karena mereka sudah sampai di rumah, Keyla memikirkan semua perkataan Tristan. Sepertinya benar, Revan sudah mengatakan sesuatu kepada Tristan.
Keyla segera menyusul Tristan, sebenarnya apa yang sudah Revan katakan kepada Tristan, hingga membuat Tristan terpengaruh oleh perkataan Revan seperti ini. Keyla tidak mau memikirkan hal itu dulu, dia langsung menuju dapur membuat camilan untuk acara nanti malam, dia tidak ingin mengecewakan mama mertuanya.
Di dalam ruang kerjanya, Tristan tidak bisa berkonsentrasi memeriksa semua berkas, dia masih ingat perkataan Revan. Keyla pun belum memberikan penjelasan apa-apa kepada Tristan, apakah benar kalau hubungan Keyla dan Revan dulu sudah sejauh itu?
BRAAK
Tristan meninju meja kerjanya dengan kencang, dia sangat marah, kalau perkataan Revan benar, dia tidak tau apakah dia bisa mempertahankan pernikahannya dengan Keyla, tapi kalau semua yang dikatakan Revan adalah kebohongan, dia akan membuat perhitungan dengan Revan karena sudah berani merendahkan istrinya, Tristan berharap semoga saja apa yang dikatakan oleh Revan tidak benar.
Bersambung....