Selesai makan malam, Della disuruh mamahnya untuk menyiapkan makanan untuk di bawa ke kantor Papahnya. Malam ini Papahnya tidak pulang karena ada sesuatu yang harus di urus.
"Ini udah Mah, Della mau ikut ya," ujar Della.
"Nggak usah, kamu di rumah aja." Balas Rana.
"Nggak mau ah, di rumah sendirian." Protes Della.
"Mamah tuh mau sekalian nemenin Papah," ujar Rana.
"Ihh Della nggak mau sendirian di rumah." Protes Della.
"Mamah punya ide," ujar Rana, sambil senyum-senyum menatap Della.
"Kenapa senyum-senyum nggak jelas gitu sih Mah?" Tanya Della.
"Gimana kalau kamu ke rumah Irvan, biar nggak sendirian sekalian pendekatan juga." Saran Rana.
"Nggak mau, Irvan aja yang suruh kesini," ujar Della.
"Okee, Mamah suruh Irvan kesini," ujar Rana.
"Ihh jangan Mah," ujar Della.
"Katanya tadi Irvan aja yang suruh kesini," ujar Rana.
"Nggak nggak, Della nggak mau berduaan sama Irvan disini." Balas Della.
"Irvan nggak bakal macem-macem sama kamu sayang, dia anak baik," ujar Rana, sambil mengusap-usap rambut Della.
"Iya Mah, tapi kan Irvan tuh cuek. Masa iya nanti aku sama dia diam-diam an di sini," ujar Della.
"Ya kamu kan cerewet, bisa dong cari topik," ujar Rana, yang membuat Della berfikir sejenak.
"Yaudah deh, Mamah suruh Irvan kesini," ujar Della.
"Iya, ini Mamah telfon Irvan-nya." Balas Rana.
Rana dan Della menunggu balasan dari Irvan, tidak membutuhkan waktu lama, Irvan mengangkat panggilan telfon dari Rana.
"Assalamu'alaikum, hallo Tante," ujar Irvan.
Della dapan mendengar suara Irvan, karena Mamahnya sengaja meng-loudspeker panggilan tersebut.
"Waalaikuamsalam" Balas Rana.
"Ada apa Tante?" Tanya Irvan.
"Kamu bisa tolongin Tante nggak?" Tanya Rana.
"Tante kenapa?ada masalah?" Tanya Irvan.
"Hmm gini Van, Tante mau ke kantor Om. Pak Ahmad bakalan nganter saya, mungkin dia langsung pulang ke rumahnya karena memang hari ini dia sedang nggak enak badan. Della nggak mau sendirian di rumah, kamu bisa kan temani dia sampai saya kembali?" Jelas Rana.
"Saya sama Della hanya berdua Tan?" Tanya Irvan.
"Iya, tenang aja Tante percaya kok kamu nggak bakal macem-macem sama Della," ujar Rana.
"Saya otw kesitu Tan, nanti Della saya bawa ke rumah aja," ujar Irvan.
"Bagus kalau gitu Van, makasih ya," ujar Rana.
"Iya Sama-sama Tan." Balas Irvan, setelahnya mematikan sambungan telfon.
"Irvan lagi otw, kamu nggak papa kan Mamah tinggal? Sebentar lagi Irvan datang kok," ujar Rana, kepada Della.
"Mamah bisa nggak temenin Della sampai Irvan datang?" Tanya Della.
"Kalau gitu kasihan Papah kamu, nggak makan-makan. Pak Ahmad juga kasihan Dell, dia pasti mau cepet-cepet istirahat karena nggak enak badan." Balas Rana.
"Yaudah deh, hati-hati Mah," ujar Della.
"Ayo kamu tungguin Irvan di ruang tamu aja." Suruh Rana.
"Iya Mah." Balas Della, sambil melangkah bersama Rana untuk ke ruang tamu.
***
Irvan menatap malas Della, yang sedang meng-scroll instagram sesekali berteriak histeris karena idolanya update.
"Ayo ke rumah gue." Ajak Irvan.
"Bentar lagi, ini Oppa gue lagi siaran langsung," ujar Della, sambil melihatkan sang idolanya yang sedang video siaran langsung kepada Irvan.
"Lama gue tinggal," ujar Irvan.
"Ihh Lo kok gitu sih." Protes Della.
"Hmm." Balas Irvan, sambil menghidupkan handphonenya.
"Gue jadi inget, Lo tadi kenapa nggak Balas chat gue?" Tanya Della.
"Ketimbun." Balas Irvan, dengan santainya yang membuat Della kesal.
"Sebanyak apa sih yang ngechat Lo." Nyinyir Della.
"Lohh lohh kok tiba-tiba mati sih handphone gue?" Tanya Della, saat melihat Siaran langsung Oppa Korea nya berganti menjadi layar hitam.
"Sumpah nggak asik banget, gue kan lagi nonton live pacar gue." Gerutu Della.
"Halu Lo," ujar Irvan.
"Van, gue pinjem handphone Lo ya," ujar Della, sambil menatap Irvan penuh permohonan.
"Nih, dua menit," ujar Irvan, sambil menyodorkan handphonenya.
"Aaa makasih Irvan," ujar Della, sambil menerima handphone Irvan dengan senang hati.
Della tidak ingin ketinggalan live pacar halunya.
"Loh kok nggak di sandi sih handphone Lo?" Tanya Irvan.
"Serah gue." Balas Irvan.
"Yaampun banyak banget notifikasi Ig di handphone Lo," ujar Della, sambil melihat semua notifikasi tersebut.
"Gila banyak banget yang nge follow sama nge DM minta follback," ujar Della.
"Nggak usah di ladenin." Balas Irvan.
"Padahal postingan Lo cuma satu, foto Lo hadap ke belakang. Kok pada follow Lo sih," ujar Della, yang tengah asik melihat-lihat akun Instagram milik Irvan.
"Kenapa malah lihat-lihat akun gue?" Tanya Irvan, dengan mengangkat satu alisnya.
"Ishh gue nggak ada niatan lihat live pacar gue lagi, mau ngekepoin akun Lo aja, boleh kan?" Tanya Della.
"Kalau gue ngelarang, Lo tetep lakuin kan?" Tanya Irvan.
"Iya." Balas Della.
"Ini yang DM Lo kenapa pada ke ganjenan sih?" Tanya Della, sambil menatap kesal Dm yang ada di akun Irvan.
"Kenapa Lo yang kesal?" Tanya Irvan.
"Ya gue kan Calon tunangan Lo," ujar Della, yang membuat dia menepuk bibirnya pelan karena sudah keceplosan.
"Masih calon," ujar Irvan.
"Van, ayok pdkt-an." Ajak Della, yang membuat Irvan sempat terdiam beberapa saat.
"Kenapa tiba-tiba gini?" Tanya Irvan.
"Ya karena Gue mau jadi jodoh Lo." Balas Della.
"Alasan Lo?" Tanya Irvan.
"Lo nyaris sempurna." Balas Della, yang membuat Irvan memandang nya dengan tatapan tak dapat di artikan.
"Lo suka gue?" Tanya Irvan.
"Iya." Balas Della, jujur.
"Okee gue kasih ruang buat Lo ngedeketin gue, tapi gue nggak mau ngedeketin Lo. Gue nggak suka sama Lo," ujar Irvan, yang membuat Della jadi sedikit menunduk menahan air matanya.
"Okeyy, makasih." Balas Della.
"Hmm, Lo udah makan?" Tanya Irvan.
"Udah." Balas Della.
Della kembali melihat-lihat Instagram Irvan, beberapa saat matanya memandang Irvan yang sedang memejamkan matanya sambil bersandar di sofa.
"Ganteng." Batin Della.
"Fokus ke handphone gue aja," ujar Irvan, yang membuat Della langsung memalingkan mukanya yang sudah blushing.
"Dell, gue laper," ujar Irvan, yang memang belom sempat makan malam.
"Gue nggak bisa masak Van." Balas Della.
"Mie instan aja," ujar Irvan.
"Lo temenin gue di dapur ya tapi," ujar Della.
"Iya." Balas Irvan.
Mereka berdua pun Langsung ke dapur untuk memasak mie, lebih tepatnya Della memasak mie dan di Irvan menemani Della.
"Mau kasih cabe nggak?" Tanya Della.
"Dua aja." Balas Irvan, yang di anggugki oleh Della.
"Perut Lo gimana?" Tanya Irvan.
"Hah?maksudnya?" Tanya Della, yang tidak paham dengan pertanyaan Irvan.
"Tadi siang Lo makan cabe banyak," ujar Irvan.
"Perut gue agak perih sih." Balas Della.
"Sekarang?" Tanya Irvan.
"Udah mendingan." Balas Della.
"Hmm ya," ujar Irvan.