akhirnya mereka sampai di pantai, bona langsung pamit dan mengucapkan terimakasih kepada muza, ia langsung begitu saja pergi meninggalkan muza.
"bonaaa, hey di sini." teriak lena sambil melambaikan tangan dengan sella. bona langsung menghampiri mereka berdua.
"aku sudah menduga kamu pasti bakal telat, makanya aku minta pak muza untuk menunggu mu kebetulan ia bawa mobil sendiri." ocehan sella, sambil membantunya membawa koper.
mereka bertiga langsung menuju kamar hotel kebetulan mereka di tempat dikamar yang sama.
"oya, kita turun kebawah yuk. yang lain sedang mempersiapkan BBQ loh, makan enak hari ini, ya..." lena memegang kedua tangan bona dan sella sambil menarik mereka keluar menuju tempat BBQ.
semua orang berkumpul di sana bahkan muza juga telah di sana, mereka terlihat sedang sibuk masing-masing, ada yang sedang memanggang daging, ada yang sedang makan, ada yang bermain game, ada juga yang hanya berbincang-bincang, seperti sangat seru dan menyenangkan.
bona sedikit melirik pak muza yang sedang ayik mengobrol dengan yang lain, terlihat ia sangat akrab dengan bawahnya.
muza pun sempat mencuri pandang ke bona, ia melihat seperti bona baik-baik saja saat bersama teman-temannya tak seperti saat bersamanya tadi, itu sedikit membuatnya kesal.
entah kenapa pandangan bona tidak bisa lepas dari muza, terlihat muza adalah pria yang sangat hangat, baik kesetiap karyawan baik itu laki-laki ataupun perempuan bahkan sekalipun itu bawahannya, ia sangat mudah beradaptasi dimana pun ia berada, pantas saja ia sangat di sukai semua orang.
bona jadi berpikir lebih keras lagi, apakah sikapnya dengan muza terlalu keterlaluan, mengingat muza sepertinya tidak sedang mendekatinya tapi ia memang orang yang baik kesemua orang.
pikiran bona kacau, ia mulai berpikir apakah seharusnya ia tidak bersikap dingin kepada muza, entah lah keramaian di sana semakin membuatnya pusing, ingin rasanya ia kembali ke kamar hotel.
tik.. tik.. tik.. tik...
"wah... hujan, bubar...!!" teriak salah satu karyawan sehingga semuanya menjadi panik, ada yang menyelamatkan makan ada yang sibuk berlari ke sana-kemari, keadaan saat itu sangat kacau karena hujan dengan tiba-tiba turun tanpa memberikan pertanda karena sebelumnya hari terlihat sangat cerah.
namun bona hanya diam dalam lamunannya di tengah keramaian itu akibat hujan, bona hanya mengangkat tangan kanannya untuk merasakan tetesan hujan dan ia juga mengangkat kepalanya untuk melihat ke langit yang terlihat jelas hujan turun dengan sangat cepat.
bona hanya terdiam dan memejamkan matanya sambil merasakan setiap tetesan air hujan mengalir ke tubuhnya dan mulai membasahinya.
"kamu ingin jadi sakit" tiba-tiba muza menghampiri bona dan ia berbicara dengan keras kepada bona sambil menaruh jaketnya di kepala bona, terlihat wajah muza yang sedikit panik dan marah dengannya. ia terlihat sangat tampan meskipun wajah basah dan sedikit berantakan semakin terlihat berkarisma.
entah kenapa jantung bona menjadi berdetak sangat kencang dan pandangan tak bisa teralihkan dari muza, apalagi muza merangkul bona dengan erat sambil berlari menuju tempat yang teduh.
"pria ini sangat hangat" bona berbicara dalam hatinya, ia merasakan kehangatan meskipun tubuhnya basah karena hujan apalagi mereka sangat dekat bahkan bona bisa merasakan lengan muza sangat kuat dan keras terlihat jelas bahwa muza suka berolahraga.