Chereads / Tembok Pembatas / Chapter 10 - Chapter 10 - Mulai Dekat

Chapter 10 - Chapter 10 - Mulai Dekat

saat muza selesai mandi ia melihat bona sudah ketiduran dengan tumpukan kertas, muza memeriksa keras tersebut ternyata laporan yang akan ia kerjakan, ia sengaja membawa pekerjaan itu agar ia bisa mengerjakan di sana karena laporan tersebut harus di kumpulan minggu depan.

"kau mengerjakannya, aku tak meminta kamu melakukan ini." muza berbicara dengan pelan sambil geleng-geleng kepala, ia tak menyangka bona akan mengerjakan laporan itu. ia hanya berbicara pelan agar tidam membangun bona.

"kau kelelahan mengerjakan laporan atau karena kehujanan." muza bergumam sendiri sambil menatap bona dengan lekat-lekat.

muza hanya tersenyum sambil memperhatikan bona yang terlelap, terlihat wajahnya yang mungil dan tubuhnya seakan termakan oleh pakaian muza.

muza mengendong bona kekamar dengan hati-hati dan menyelimutinya. ia langsung kembali untuk mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai.

"hah, ini sangat membantu ku." muza memegang lebaran kertas Laporan yang di kerjakan bona tadi dengan tersenyum lebar. entah kenapa hati berdebar-debar saat mengingat wajah muza yang sedang tertidur tadi terlihat sangat manis sekali.

****

"huaaapppp, ini dimana, oh di hotel tapi sedikit berbeda." bona yang sedang setengah sadar terbangun dari tidurnya yang nyenyak.

tiba-tiba bona langsung bangun dan mulai mengingat-ingat kembali kejadian sebelumnya, akhirnya ia sadar bahwa ia sedang berada di villa muza.

bona pelan-pelan mencoba melihat-lihat sekitarnya, ia tak menemui muza.

bona sedikit terkejut dan mencoba menahan nafasnya ternyata muza sedang tidur di sopa.

"sungguh bawah yang kurang ajar." bona menyalahkan dirinya sendiri sambil memukul wajah karena ia membuat atasan tidur kedinginan di sopa sedang ia tidur nyenyak di kasur.

bona melihat ke arah jam dan ternyata pukul lima pagi, ia segera keluar dari kamar dengan perlahan-lahan takut akan membangun muza ia malu jika harus berhadapan langsung dengan muza dalam situasi ini.

sebenarnya muza tau kalau bona sedang mengendap-ngendap keluar villa namun ia pura-pura tertidur.

bona langsung menuju kamar hotelnya, ia membuka pintu dengan perlahan takut membangunkan yang lain, terlihat lena dan sella masih tertidur dan ia pun dengan mengendap-ngendap naik ke kasur dan pura-pura tertidur.

"huaappppmmmm." lena menguap sambil merenggangkan badannya dan ia sedikit bingung melihat bona yg berada di kasur, lena mengucek-ngucek matanya, antara percaya atau tidak kalau bona sedang tidur di kasur.

lena langsung membangunkan sella dan mereka sama-sama kebingungan. bona pura-pura terbangun dari tidurnya seakan tidak terjadi apa pun. "good morning." bona menyapa sella dan lena.

"kamu pulang jam berapa semalam?" sella langsung bertanya kepada bona.

"jam berapa ya entah lh aku lupa, aku lihat kalian sangat nyenyak tidur jadi gak tega bangunin." bona mencari alasan agar mereka tidak bertanya lagi.

***

setelah selesai mandi mereka bertiga turun kebawah untuk sarapan pagi, terlihat makanan yang lezat-lezat menanti mereka.

mereka langsung bergabung dan ikut sarapan dengan yang lain.

"selamat pagi semuanya." muza tersenyum sambil menyapa karyawan lain, suara muza cukup mengagetkan bona yang sedang makan.

muza langsung duduk di samping bona yang kebetulan kosong, "tidurnya nyenyak?" muza melihat kearah bona sambil tersenyum. bona langsung tersedak karena kaget.

bona langsung minum air dan menjawab muza. "ia pak." bona hanya membalas dengan singkat sambil menundukkan kepala karena tersipu malu. muza hanya membalas dengan senyuman.

sejak kejadian sebelumnya mereka berdua semakin dekat, bona tidak lagi menghindari muza setiap kali mencoba mendekatinya, bahkan ia tak sungkan jika muza mengelus rambutnya. bona pun menjadi sering ke villa muza untuk membantu muza menyelesaikan laporan.