"ada apa dengan mu. jika kau punya masalah jangan lampiaskan dengan orang lain." muza membalas perkataan bona dengan marah bahkan meninggikan suaranya.
"masalah ku adalah kamu, berhenti mendekati ku, berhenti sok arab, sok baik. aku tidak butuh dikasihani oleh mu, urus saja urusan mu sendiri, jangan ikut campur dengan urusan orang lain." bona membalas dengan perkataan muza dengan semakin meninggikan suaranya bahkan terlihat di wajahnya penuh marah.
"apa yang salah dengan yang aku lakukan, aku hanya berusaha berbuat baik, bahkan aku sangat khawatir dengan mu, aku ke sana-kemari mencari mu." muza semakin tak tahan dengan sikap bona sehingga membuatnya semakin marah dan tanpa sadari membentak bona.
hal tersebut membuat bona semakin marah karena di bentak oleh muza, membuatnya semakin menjadi-jadi.
"sikap mu yang sok baik itu, membuat ku muak. terserah kau ingin baik dengan siapa saja tapi jangan lakukan itu pada ku. itu sangat menggangu ku, sejak pertama aku bekerja disini. seharusnya kau paham berkali-kali aku memberikan tanda dengan jelas ketidaksukaan ku, tapi kau malah bertindak semau mu." bona menunjukkan jarinya ke wajah muza dengan tatapan yang tajam dan penuh amarah, ia menumpahkan semua kekesalannya selama ini yang terpendam.
mereka berdua bertengkar dengan hebat, namun tak satupun yang menyadari hal itu karena di tutupi dengan suara hujan yang lebat dan batu yang besar yang menghalangi mereka berdua.
muza sangat kesal dengan perlakuan bona di tambah kata-katanya yang sangat menyakiti hatinya. dengan marah ia pergi meninggalkan bona sendirian di sana tanpa memperdulikan ya lagi, ia tak ingin berurusan dengan orang aneh dan keras kepala seperti itu bahkan ia tidak membalikkan badannya sedikit pun.
bona hanya diam melihat muza yang dengan perlahan membelakangi dan menjauhinya, tanpa di sadari air matanya pun jatuh tak tertahankan.
bona terduduk sambil menangis sedalam-dalamnya, ia tidak tau apa yang ia lakukan, apa yang di katakan muza ada benarnya, ia hanya bersikap baik tapi semua hal itu mengingatnya dengan mantannya yang dulu.
kenangan pahit di masa lalu membuatnya terus berhati-hati bahkan membatasi diri dari laki-laki, ia sadar hal itu tidak dapat mengubah apa pun, tapi rasanya terlalu sakit jika harus terulang kembali.
seseorang yang sangat ia cintai bertahun-tahun bahkan ia rela berkorban, pergi dan menghianatinya. salahkah bila ia membuat tembok pembatas agar ia bisa lebih berhati-hati, bona hanya tak ingin terulang kembali kedua kalinya.
pikirannya kacau, kenangan lama kembali lagi yang dengan susah payah ia melupakannya dengan menyibukkan diri.
bona merasa hari ini sangat buruk baginya, rasa ia ingin menggelamkan diri ke dalam air agar tak satupun orang yang tau ia sedang menangis, ia tak ingin terlihat lemah dimata siapa pun.