setelah pertengkaran sebelumnya muza berusaha untuk tidak memperdulikan bona lagi namun hatinya terus merasa tidak tenang.
meskipun dari kejauhan muza masih tetap memandang ke arah bona yang berada di balik batu basar itu, bahkan tanpa berkedip sama sekali.
sesungguhnya ia sangat menghawatirkan bona yang dari tadi tetap berada di sana. namun ketika mengingat kembali perkataan kasar yang keluar dari mulut bona, ia berusaha untuk tidak perduli lagi.
hujan turun tanpa henti-hentinya dan semakin deras, membuat muza tidak tenang, tanpa pikir panjang lagi muza langsung berlari menuju ke arah bona secepat mungkin.
dan ternyata benar bona masih di sana, terduduk sambil menutup wajah, kelihatan ia sangat kedinginan.
tanpa basa-basi muza langsung menarik tangan bona dan terkejutnya ia melihat bona sedang menangis, mata dan hidungnya telah memerah, air matanya dan air hujan seakan menyatu di pipinya.
muza sempat terdiam terpaku melihat bona yang menangis, ia merasa bersalah telah berkata kasar dan meninggalkannya sendirian, tak seharusnya ia melakukan itu.
tanpa pikir panjang muza langsung membawa bona ke tempat penginapannya, kebetulan muza memesan villa yang dekat bibir pantai dan villa tersebut tak jauh dari tempat mereka.
bona hanya terdiam dan mengikuti muza, pikirannya kacau, kepalanya menjadi sakit dan air matanya terus mengalir.
sesampai di villa, muza langsung memberikan bona handuk.
"kau langsung mandi air hangat, kamar mandi ada di dalam kamar. kau juga bisa menggunakan pakaian ku, jangan pakai lagi pakaian mu yang basah, nanti kau bisa sakit. dan kau bisa mengunci pintunya dari dalam. aku akan menunggu di sini." muza menjelaskan letak-letak ruangan villanya, villa tersebut memiliki beberapa ruangan, seperti kamar tidur tersendiri dan di dalamnya ada kamar mandi, dapur mini, ruangan tamu, villa yang cukup besar untuk ditinggali sendiri. kebetulan muza tidak memesan kamar hotel melainkan villa yang juga di sediakan di pantai itu.
bona langsung menunju kamar dan menguncinya dari dalam, ia merasa sangat kedinginan dan tanpa pikir panjang ia langsung menuju kamar mandi, sungguh mengagumkan kamar mandi di villa itu pun sangat luas, lebih luas dari kamar mandi mereka yang di hotel dan bathtub bisa memuat untuk 3 orang.
"hah, hangat dan nyaman sekali." bona berendam dengan air hangat di bathtub itu.
"tunggu, kenapa aku bisa berada di sini? oh iya aku kan mengikuti pak muza. lagi-lagi pak muza selalu membantu ku." bona mencoba mengingat-ingat kembali ke jadian sebelumnya.
entah beberapa lama bona berendam di air hangat, ia langsung tersadar bahwa muza juga harus mandi karena ia juga ikut kehujanan.
bona langsung menyelesaikan mandinya dan menggantikan pakaiannya sambil memilih pakaian yang ada di lemari namun semua pakaian itu sangat besar sekali, sehingga bona memilihnya secara acak dan langsung memakainya.
bona langsung menghampiri muza
"maaf pak saya lama, bapak juga harus mandi dan berganti pakaian juga." suara bona mengagetkan muza dan betapa terkejutnya muza melihat bona yang sedang memakai pakaiannya sangat terlihat jelas bajunya kebesaran di bona, ia hanya menggunakan sweater putih namun panjangnya sampai ke lutut dan tangannya hilang tenggelamin oleh panjang tangan sweater itu, bona terlihat imut membuat muza tak henti-hentinya tersenyum.
"kenapa pak, ada yang salah?" bona keheranan dengan muza yang senyum-senyum melihatnya sejak keluar dari kamar.
"tidak ada apa-apa, aku akan mandi dulunya, aku sudah menyiapkan teh hangat untuk mu, jangan kemana-mana ya." muza memberikan teh hangat dan mengheluskan kepala bona sambil berlalu pergi mandi dengan terus tersenyum kecil.
"apaan sih." bona memegang kepalanya yang tadi di helus muza sambil tersipu malu.
tiba-tiba pandangan bona tertuju pada tumpukan kertas, setelah ia memeriksanya ternyata itu adalah laporan yang harus di kumpulan minggu depan.
"ternyata pak muza orang yang bekerja keras, saat liburan pun ia masih memikirkan pekerjaan." bona mengecek satu persatu laporan itu.
bona mulai berpikir selama ini ia sangat keterlaluan dengan muza apa lagi kejadian yg di pantai tadi, sedangkan muza selalu bersikap baik kepadanya, bona mulai menyesali perbuatannya. ia pun mencoba untuk membantu muza menyelesaikan laporan tersebut, apa lagi ia adalah sekretarisnya dan sebagian besar semua laporan ini adalah tugasnya.