"dia sedikit berbeda dengan gadis yang lain." muza berbicara dalam hati saat ia melihat bona, entah kenapa menurutnya bona sedikit menarik, dia memiliki mata yang tajam apalagi saat muza mencoba mendekatinya dengan jelas menunjukkan ketidaksukaannya.
bagi muza bona termasuk salah satu wanita yang cantik di kantor, meskipun ia memiliki tubuh yang mungil tapi itu sangat pas dengannya, di tambah dengan senyumnya sangat khas dengan bibirnya yang mungil.
tapi entah kenapa muza merasa sangat sulit mendekati bona sepertinya ia memberi tembok pembatas yang sanga tinggi setiap kali di dekatkan.
bona wanita yang ceria namun terkadang entah kenapa muza merasa bona seakan sedang menutup suatu masalah dengan keceriaan.
kadang kala muza merasa di saat keramaian ia melihat bona seakan kesepian bahkan dengan tatapan yang kosong. muza merasa ada sesuatu dengan bona namun entah apa itu.
itu semakin membuatnya penasaran dan semakin menarik, dia ingin sekali mengenal bona lebih jauh.
oleh sebab itu muza selalu mencoba mendekati bona, dia hanya ingin lebih akrab dengan bona, mungkin saja dengan menjadi temannya bona bisa menceritakan masalahnya dan bisa mengurangi beban yang ada di pikirannya.
namun semakin ia mencoba mendekati bona malah bona semakin menjauhinya, semakin besar tembok pembatas yang ia berikan, sangat jelas ia tak ingin muza melewati batas itu.
sebagai atasan ia berpikir bahwa ia ingin semua karyawan merasa nyaman dan senang bekerja di kantor, mungkin ia mengira bona mempunyai masalah di kantor atau di rumah.
apa pun itu mungkin saja bisa mengganggu pekerjaan di kantor, oleh sebab itu muza merasa bertanggung-jawab atas semua karyawannya siapa pun itu. ia akan terus mencoba memecahkan masalah pada setiap karyawannya.