Chapter 4: Pemilihan Perwakilan Kelas
Langit masih gelap dan matahari baru akan terbit, tetapi lelaki berwajah suram itu sudah berangkat menuju akademinya. Wajahnya terlihat lebih hidup dari kemarin, mengindikasikan dia telah sembuh dari sakitnya. Sepertinya benar bahwa dia hanya butuh istirahat untuk kembali sehat seperti biasa.
Edwin berangkat ke akademi bersamaan dengan Cheryl yang kembali ke kediamannya untuk mengganti seragam sekolahnya. Cheryl pulang setelah dijemput oleh pelayannya.
Untuk menghindari agar tidak jatuh sakit lagi, Edwin memakai kardigan rajut warna coklat di luar seragam akademinya, mencoba menjaga tubuhnya tetap hangat.
Dia juga memakan sisa masakan Rin semalam yang dia hangatkan, jadi dia sudah sangat siap menghadapi kelas hari ini. Atau seharusnya begitu, tapi kembali ke kegiatan belajar di akademi menjadikan dia menyesal karena sembuh lebih cepat.
Omong-omong tentang kemarin, malam harinya dia terbangun ketika sudah sangat larut.
Karena tenaganya telah pulih dan bisa bergerak, dia meninggalkan kamarnya dengan Cheryl untuk makan malam di meja makan dekat dapur.
Cheryl terus bersembunyi dan berpegangan pada punggungnya. Tapi mengetahui kalau Rin sudah pulang setelah membaca memo yang ditinggalkan di atas meja makan, Cheryl menjadi lega, seperti orang yang baru saja terbebas dari kematian.
Tapi Cheryl kembali panik ketika mereka selesai makan malam. Dia mengecek smartphone-nya dan menemukan belasan jumlah panggilan tidak terjawab dari ibunya.
Untungnya dia berhasil memberikan penjelasan yang meredakan kekhawatiran ibunya, meski pada akhirnya dia tetap dimarahi.
Wilayah Torch berbeda dengan negara lain, yang sistem komunikasinya masih cukup buruk. Segala yang ada di Wilayah Torch sudah memasuki era modern termasuk teknologi komunikasi yang ditandai dengan keberadaan smartphone.
Di negara lain, perkembangan peradaban berjalan dengan tempo yang lambat. Jika dibandingkan dengan peradaban di bumi, keadaan negara lain saat ini seperti Eropa pada periode modern awal.
Lima ratus tahun yang lalu, keadaan dunia Anderwelt sama seperti Eropa pada abad pertengahan, di mana sistem feodalisme sangat kental dan agama masih menjadi dasar yang mengatur hampir seluruh bidang kehidupan manusia.
Dan lima ratus tahun setelahnya, atau di lini waktu saat ini, negara-negara di dunia Anderwelt telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
Di antara banyaknya negara tersebut, yang paling pesat dalam perkembangan peradabannya adalah Wilayah Torch. Negara kecil ini berhasil melangkah ke era modern seorang diri tanpa bantuan negara lain.
Menyadari tertinggal dalam perkembangan peradaban, negara lain mulai meniru cara Wilayah Torch mengembangkan negaranya. Mereka meniru tidak hanya bentuk fisik peradaban seperti teknologi dan bangunan tapi juga meniru bentuk non fisik seperti nilai, kebudayaan sampai gaya hidup masyarakat.
Hasilnya, negara lain mulai dapat menciptakan teknologi serupa yang ada di Wilayah Torch, meski masih membutuhkan beberapa perbaikan kualitas.
Negara lain juga mencoba mengikuti standar hidup Wilayah Torch, mulai dari makanan, pakaian, hiburan, sampai alat transportasi.
Meski begitu, beberapa hal tidak bisa ditiru oleh mereka, dan itu termasuk sistem komunikasi yang ada di Wilayah Torch. Negara lain tidak memiliki cukup pengetahuan untuk menirunya, selain itu mereka juga kekurangan sumber daya.
Setelah berakhirnya perang besar antar negara yang terjadi ratusan tahun lalu, masing-masing negara berbenah memperbaiki kondisi internalnya yang tidak stabil.
Di sisi lain, Wilayah Torch yang tidak ikut dalam perang, mereka tidak kehilangan apapun, sehingga para bangsawan di Wilayah Torch memilih menggunakan waktu pasca perang tersebut untuk memulai proses pengembangan negara mereka.
Jadi dapat dikatakan bahwa perbedaan peradaban antara Wilayah Torch dengan negara lain disebabkan karena Wilayah Torch memulai lebih dulu mengembangkan negaranya selagi negara lain sibuk dengan masalah pasca perang.
Walaupun perang saat ini telah berakhir, percikan konflik antara beberapa negara masih belum padam.
Oleh karena itu, Wilayah Torch berusaha menjaga jarak dengan negara lain karena tidak ingin terlibat dengan masalah mereka. Wilayah Torch tidak memiliki niat sedikitpun untuk menjalin kerja sama dengan negara lain. Juga, saat ini wilayah Torch tidak memiliki perjanjian internasional atau hubungan diplomatik.
Dengan alasan itu, keempat Great Noble House di Wilayah Torch sepakat untuk merahasiakan pengetahuan dan teknologi yang telah mereka kembangkan. Mempertimbangkan konflik antar negara masih belum reda dan sewaktu-waktu bisa terjadi perang, wilayah Torch belum memiliki keinginan untuk menyebarkan pengetahuan dan teknologi mereka ke negara lain, yang mungkin akan merugikan karena bisa digunakan oleh negara lain untuk melawan balik Wilayah Torch dalam perang.
Pembangunan tembok besar di sisi luar Wilayah Torch juga merupakan upaya persiapan jika negara lain bermaksud melakukan agresi militer mereka ke negara ini, sekaligus sebagai usaha mengisolasi negara mereka sendiri dari dunia luar. Semua itu dilakukan agar informasi apapun yang terjadi dalam wilayah negara ini tidak bocor.
Misteri yang ada di Wilayah Torch dan informasi perihal teknologi mereka sangat diinginkan oleh negara lain. Untuk itu, tidak jarang negara lain mengirimkan mata-mata mereka ke Wilayah Torch untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Tapi sampai saat ini tidak ada yang pernah berhasil melewati celah keamanan super ketat yang diterapkan di seluruh distrik.
Bahkan orang luar yang ingin masuk ke negara ini membutuhkan izin khusus termasuk para pelajar dari luar negara, jika mereka tidak memilikinya, dalam beberapa saat menginjakkan kaki di negara ini mereka akan langsung dideportasi.
Aturan ketat diperlukan untuk melindungi negara dan segala hal di dalamnya, dan aturan itu telah disetujui sejak lama oleh kepala keluarga terdahulu dari Great Noble.
Negara lain tidak akan berani mempermasalahkan keputusan tersebut karena sebuah negara bebas menentukan aturan mereka sendiri.
Wilayah Torch tidak merasa khawatir jika mereka dijauhi oleh negara lain di sekitarnya akibat keputusan politik internasional yang mereka terapkan, karena tanpa bergantung pada bantuan negara lain mereka masih dapat bertahan dengan usaha mereka sendiri.
Sikap yang diambil para bangsawan Wilayah Torch bukanlah kesombongan, karena pada kenyataannya tanpa bantuan negara lain, Wilayah Torch telah membawa peradaban manusia di negaranya berkembang sangat pesat sampai bisa dikatakan hampir mustahil untuk dilakukan.
Kemudian, kembali ke saat ini.
Edwin telah ke luar dari area Distrik Perbelanjaan, merasa lelah meladeni para pemilik kios dan toko yang menyapanya sepanjang dia melewati Distrik Perbelanjaan. Padahal mereka sangat sibuk mempersiapkan kios dan toko tapi masih sempat menggunakan waktu mereka untuk berbicara dengannya, Edwin menghela napas memikirkan betapa energiknya mereka.
Edwin hampir memasuki Kawasan Pelajar. Di hadapannya dia dapat melihat dua orang siswa sedang berjalan sambil pandangan mereka melihat-lihat ke sekeliling.
Dari seragamnya Edwin bisa tahu bahwa mereka berasal dari sekolah yang berbeda darinya.
Kawasan Pelajar adalah sebuah area khusus yang dibangun untuk kepentingan pendidikan, terdiri lebih dari lima ratus sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai sekolah menengah atas.
Kawasan Pelajar dibangun di atas gabungan lahan antara Distrik Wimsey dan Distrik Walters. Sisi luar yang dekat dengan jalan masuk Kawasan Pelajar merupakan tempat semua sekolah dasar berada.
Tiap-tiap gedung sekolah dasar dibangun melingkari sekeliling Kawasan Pelajar membentuk sebuah bulan sabit dalam peta.
Tatanan bangunan di Kawasan Pelajar dibuat seperti kompleks perkotaan namun dengan akses jalan yang lebih lebar dan tiap-tiap lahan dibangun gedung sekolah.
Selanjutnya, wilayah sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dibangun berdampingan, areanya membentuk sebuah elips besar dalam peta.
Meskipun berada dalam satu wilayah, tapi setiap gedung sekolah tidak benar-benar berdekatan. Ada sekat atau pembatas berupa bangunan lain atau fasilitas lain, hanya beberapa sekolah yang bangunannya benar-benar berdampingan.
Kawasan Pelajar tidak hanya terdiri dari gedung sekolah, banyak asrama dan apartemen bertebaran di dalam Kawasan Pelajar yang bisa disewa oleh para siswa yang tinggal jauh dari Kawasan Pelajar.
Minimarket, toko-toko kecil, kafe serta food court seperti restoran keluarga dan restoran makanan cepat saji dibangun di banyak tempat untuk memenuhi kebutuhan siswa.
Sayangnya sarana hiburan cukup sedikit jumlahnya. Pernah dibangun banyak sarana hiburan tapi angka ketidakhadiran siswa di kelas meningkat akibat banyaknya siswa yang bolos untuk pergi ke tempat-tempat semacam game center, bioskop dan tempat karaoke.
Sejujurnya, Edwin tidak peduli pada dua siswa yang baru saja lewat di depannya, tapi dia sempat mengamati bahwa mereka tampak kelelahan, muncul kerutan hitam seperti mata panda di bawah mata mereka.
Berdasarkan rompi biru dan sebuah tulisan aneh yang digambar di tengah rompi yang mereka kenakan, Edwin langsung mengerti mengapa mereka kelelahan.
Dua orang barusan adalah bagian dari Komite Moral Kawasan Pelajar, petugas keamanan yang dibentuk oleh gabungan para siswa dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Dalam tugasnya, Komite Moral bekerja sama dengan Keamanan Kota untuk menjaga situasi di Kawasan Pelajar tetap terkendali.
Namun di Kawasan Pelajar, Komite Moral adalah petugas keamanan yang lebih aktif. Kasus yang biasanya terjadi di Kawasan Pelajar kebanyakan berhubungan dengan siswa, sehingga Keamanan Kota tidak bisa langsung ikut campur untuk menghentikan konflik atau bentrokan kecil antar siswa.
Selain Komite Moral dan Keamanan Kota, masih ada satuan keamanan lain yang ditempatkan di Kawasan Pelajar namun perannya hanya sebagai satuan pertahanan yang bersiaga, dan baru akan bertindak jika terjadi kasus spesial, seperti teror atau kasus yang bisa menyebabkan kehancuran besar pada Kawasan Pelajar.
Satuan keamanan itu adalah Royal Army, tentara angkatan darat yang merupakan bagian dari Tentara Pertahanan Negara yang berada dalam pengawasan Keluarga Windt. Mereka membangun komando distrik militer dalam kelompok kecil untuk setiap area di seluruh distrik, termasuk Kawasan Pelajar.
Edwin bisa menebak kalau dua siswa tersebut baru saja selesai melaksanakan patroli malam mereka, dan mereka bermaksud kembali ke asrama atau tempat tinggal mereka untuk mengganti pakaian. Ada kemungkinan juga kalau mereka akan langsung pergi ke akademinya. Ya, yang manapun itu terserah, Edwin tidak merasa harus memikirkannya lebih lanjut.
Pekerjaan siswa yang paling membutuhkan banyak tenaga adalah menjadi Komite Moral, karena itu banyak siswa tidak ingin bergabung dengan Komite Moral setelah mengetahui tugas mereka yang berbahaya dan melelahkan, termasuk Edwin.
Berbeda dengan Komite Akademi, anggota Komite Moral tidak populer di kalangan siswa.
Komite Akademi dipilih oleh para siswa di akademinya jadi wajar jika mereka populer, meski kepopulerannya terbatas hanya pada lingkungan akademi.
Alasan Komite Moral tidak populer karena mereka bertanggung jawab menindak semua siswa yang melakukan pelanggaran hukum di Kawasan Pelajar, meski itu teman mereka sendiri. Walaupun itu sebenarnya memang tugas mereka, tapi dalam pandangan sebagian siswa tindakan Komite Moral tidak dapat diterima.
Selain itu, untuk menjadi Komite Moral, siswa wajib mengikuti tes masuk. Mereka yang ingin mendaftar sebagai Komite Moral perlu bekerja sangat keras karena mereka harus lulus minimal dalam sepuluh jenis tes bakat. Anggota Komite Moral dalam tugasnya akan berhadapan dengan para siswa pengguna hells, sehingga wajar jika syarat menjadi anggota Komite Moral adalah memiliki kekuatan yang cukup untuk menindak para siswa pengguna hells yang melakukan pelanggaran hukum.
Walaupun siswa telah lulus dari tes bakat, mereka hanya baru menyelesaikan 80% dari penilaian, 20% penilaian lagi ditentukan berdasarkan evaluasi sikap. Sebagai anggota Komite Moral, siswa wajib memiliki sikap yang tidak menyimpang. Karena alasan-alasan itulah, Komite Moral sangat tidak populer di kalangan siswa.
Biasanya, siswa yang mendaftar menjadi Komite Moral kebanyakan hanya mengharapkan sertifikat yang bisa mereka dapatkan setelah lulus dari akademi.
Dengan sertifikat itu mereka akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan jika ingin mendaftar sebagai Keamanan Kota atau sebagai Tentara Pertahanan Negara. Bahkan sertifikat itu juga berlaku di negara lain, menandakan bahwa negara lain mengakui keunggulan sistem pendidikan dan pelatihan Wilayah Torch.
***